Aku masih berada di sini. Di tempat kamu bisa menemukanku, di tempat kamu tahu harus kemana mencari jika aku tiba-tiba tak ada kabar. Aku disini bukan mengganggu laju mu. Aku di sini hanya untuk menyakinkan hatiku. Menyusun kembali pondasi harapan dan mimpi ku seorang diri. Tenang, tak akan menyusahkan siapapun termasuk kamu. Ingat bahwa aku begitu mandiri untuk melakukan segalanya sendiri?
Kamu, harus ingat aku masih ada disini. Di batas aman seseorang yang bisa kamu percaya dan adukan segala masalah. Sampai kapan? Tak tahu juga, tetapi yang pasti hingga Tuhan berkata bahwa waktuku untuk berada di jalur yang sama denganmu dan menemani langkahmu sudah berakhir. Entah digantikan oleh orang lain atau karena perkara lainnya. Hanya Tuhan yang tahu dengan pasti mengenai itu. Kita tak seharusnya menebak-nebak dan berharap terlalu tinggi.
Sekarang bisa tidak nikmati saja celoteh dunia seolah menyudutkan dan semena-mena? Bisakah untuk menikmati segala yang seperti biasa saja? Bila tak bisa, sungguh, aku tak pernah mempersalahkannya. Anggap saja segalanya sudah usai meski kita tak pernah tahu dan ingat bahwa ada yang pernah dimulai.
Kamu, harus ingat aku masih ada disini. Di batas aman seseorang yang bisa kamu percaya dan adukan segala masalah. Sampai kapan? Tak tahu juga, tetapi yang pasti hingga Tuhan berkata bahwa waktuku untuk berada di jalur yang sama denganmu dan menemani langkahmu sudah berakhir. Entah digantikan oleh orang lain atau karena perkara lainnya. Hanya Tuhan yang tahu dengan pasti mengenai itu. Kita tak seharusnya menebak-nebak dan berharap terlalu tinggi.
Sekarang bisa tidak nikmati saja celoteh dunia seolah menyudutkan dan semena-mena? Bisakah untuk menikmati segala yang seperti biasa saja? Bila tak bisa, sungguh, aku tak pernah mempersalahkannya. Anggap saja segalanya sudah usai meski kita tak pernah tahu dan ingat bahwa ada yang pernah dimulai.