Forward from: TwIS
بسم الله الرحمن الرحيم
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد:
Qaddarallahu wa Ma syaa-a fa'ala, telah tersebar berita dengan SS yang mengesankan bahwa ana mengisi acara perayaan Maulid Nabi.
Ana akan bercerita tentang kronologi:
"Saat ana mengisi kajian rutin di Madura tepatnya di kota Sumenep, ada salah satu jamaah asal Asembagus - Situbondo yang ikut menghadiri kajian ana di kota Sumenep dan beliau senang mendengarnya. Lalu beliau menyampaikan kepada ikhwah Sumenep ingin mengundang ana untuk mengisi pengajian di rumah beliau pada pengajian rutin yang biasa diselenggarakan dari rumah ke rumah. Pengajian tersebut beranggotakan kurang lebih 40 orang. Lalu ana penuhi permintaan beliau, dan ana mengisi kajian di rumahnya tgl 18 Muharram 1446 H/ 24 Juli 2024 M.
Setelah ana selesai mengisi kajian tersebut, ada salah satu jamaah memperkenalkan diri dan bercerita bahwa beliau punya masjid di dekat rumahnya yang bernama masjid Mujahidin. Beliau merasa senang dengan kajian yang ana sampaikan dan berkeinginan mengundang ana untuk mengisi kajian di masjid beliau, yang mana beliau berposisi sebagai takmir di masjid tersebut. Ana penuhi undangan beliau, yang disepakati akan dilaksanakan tanggal 28 Rabiul awal 1446 H/1 Oktober 2024 M, disesuaikan dengan kelonggaran waktu ana.
Lalu di hari Senin sore di tanggal 26 Rabiul Awal 1446 H/30 September 2024 M, ana mendapat kiriman pamflet kajian yang bertuliskan:
Pengajian Umum MAULIDUR RASUL Muhammad
Ini adalah murni Ijtihad mereka, dan tanpa sepengetahuan dari ana
Maka ana menyampaikan ke pihak panitia untuk mengubah pamflet dan banner tersebut, agar tidak disalahpahami bahwa kita sedang mengadakan acara Perayaan Maulid Nabi.
Mereka menyampaikan bahwa kata MAULIDUR RASUL, bukan dimaksudkan sebagai perayaan Maulid Nabi, akan tetapi Pengajian Umum yang kebetulan di bulan Maulid.
Walhamdulillah, mereka pun akhirnya bisa memahami dan diubahlah pamflet beserta banner tersebut, sebagaimana yang terpampang di belakang ana saat muhadharah, yaitu dengan menghapus kata MAULIDUR RASUL.
Demikian pula pada pamflet awal, ana ditulis sebagai Mudir Ma'had Minhajul Atsar Jember, dan setelah ana jelaskan hakikatnya diubahlah dengan menghapuskan kata "Mudir Ma'had Minhajul Atsar Jember".
Ternyata di pamflet juga tertulis undangan atas nama salah satu ORMAS, qaddarallah ana tidak fokus pada bagian atas dan bawahnya, pandangan ana hanya fokus tertuju kepada kalimat MAULIDUR RASUL, dan ini adalah bentuk keteledoran dari ana.
Adapun terkait selebaran kertas undangannya, ana sama sekali tidak tahu menahu, tidak dikirimi, dan ana justru baru melihatnya pada pk. 22.53 wib, sepulang dari kajian setelah salah satu ikhwah mengirimkannya kepada ana.
Semoga Allah dengan rahmat-Nya memaafkan keteledoran ana ini
Ikhwati Fillah...
Adapun isi kajian,
ana jelaskan panjang lebar tentang Tauhid dan kalimat لا إله إلا الله dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu tentang orang yang paling berbahagia mendapatkan syafaat Nabi shallallahu alaihi wasallam. Takmir masjid yang mengundang ana mengatakan: "ustadz, saya baru tahu sekarang rincian dari kalimat لا إله إلا الله."
Ana juga menjelaskan beberapa poin dari amalan-amalan yang dengannya seorang hamba akan dekat dengan nabi di surga:
- Mencintai nabi
- Shalat
- Menyantuni anak yatim
- dan banyak bershalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Ana mengucapkan terima kasih, jazakumullahu Khairan kepada semua pihak yang memiliki kepedulian dan menyampaikan nasehat yang baik atas hal ini, semata-mata karena rasa cinta mereka kepada saudaranya dalam kebaikan.
Demikian yang bisa Ana jelaskan, semoga menjadi pemakluman bagi semua pihak.
وفق الله الجميع لما يحبه ويرضاه،
وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم.
Jember, 28 Rabiul Awal 1446 H/2 Oktober 2024 M.
Abu Ja'far
https://t.me/salafysitubondo/3846
الحمد لله والصلاة والسلام على رسول الله وعلى آله وصحبه ومن تبعهم بإحسان إلى يوم الدين. أما بعد:
Qaddarallahu wa Ma syaa-a fa'ala, telah tersebar berita dengan SS yang mengesankan bahwa ana mengisi acara perayaan Maulid Nabi.
Ana akan bercerita tentang kronologi:
"Saat ana mengisi kajian rutin di Madura tepatnya di kota Sumenep, ada salah satu jamaah asal Asembagus - Situbondo yang ikut menghadiri kajian ana di kota Sumenep dan beliau senang mendengarnya. Lalu beliau menyampaikan kepada ikhwah Sumenep ingin mengundang ana untuk mengisi pengajian di rumah beliau pada pengajian rutin yang biasa diselenggarakan dari rumah ke rumah. Pengajian tersebut beranggotakan kurang lebih 40 orang. Lalu ana penuhi permintaan beliau, dan ana mengisi kajian di rumahnya tgl 18 Muharram 1446 H/ 24 Juli 2024 M.
Setelah ana selesai mengisi kajian tersebut, ada salah satu jamaah memperkenalkan diri dan bercerita bahwa beliau punya masjid di dekat rumahnya yang bernama masjid Mujahidin. Beliau merasa senang dengan kajian yang ana sampaikan dan berkeinginan mengundang ana untuk mengisi kajian di masjid beliau, yang mana beliau berposisi sebagai takmir di masjid tersebut. Ana penuhi undangan beliau, yang disepakati akan dilaksanakan tanggal 28 Rabiul awal 1446 H/1 Oktober 2024 M, disesuaikan dengan kelonggaran waktu ana.
Lalu di hari Senin sore di tanggal 26 Rabiul Awal 1446 H/30 September 2024 M, ana mendapat kiriman pamflet kajian yang bertuliskan:
Pengajian Umum MAULIDUR RASUL Muhammad
Ini adalah murni Ijtihad mereka, dan tanpa sepengetahuan dari ana
Maka ana menyampaikan ke pihak panitia untuk mengubah pamflet dan banner tersebut, agar tidak disalahpahami bahwa kita sedang mengadakan acara Perayaan Maulid Nabi.
Mereka menyampaikan bahwa kata MAULIDUR RASUL, bukan dimaksudkan sebagai perayaan Maulid Nabi, akan tetapi Pengajian Umum yang kebetulan di bulan Maulid.
Walhamdulillah, mereka pun akhirnya bisa memahami dan diubahlah pamflet beserta banner tersebut, sebagaimana yang terpampang di belakang ana saat muhadharah, yaitu dengan menghapus kata MAULIDUR RASUL.
Demikian pula pada pamflet awal, ana ditulis sebagai Mudir Ma'had Minhajul Atsar Jember, dan setelah ana jelaskan hakikatnya diubahlah dengan menghapuskan kata "Mudir Ma'had Minhajul Atsar Jember".
Ternyata di pamflet juga tertulis undangan atas nama salah satu ORMAS, qaddarallah ana tidak fokus pada bagian atas dan bawahnya, pandangan ana hanya fokus tertuju kepada kalimat MAULIDUR RASUL, dan ini adalah bentuk keteledoran dari ana.
Adapun terkait selebaran kertas undangannya, ana sama sekali tidak tahu menahu, tidak dikirimi, dan ana justru baru melihatnya pada pk. 22.53 wib, sepulang dari kajian setelah salah satu ikhwah mengirimkannya kepada ana.
Semoga Allah dengan rahmat-Nya memaafkan keteledoran ana ini
Ikhwati Fillah...
Adapun isi kajian,
ana jelaskan panjang lebar tentang Tauhid dan kalimat لا إله إلا الله dari hadits Abu Hurairah radhiyallahu anhu tentang orang yang paling berbahagia mendapatkan syafaat Nabi shallallahu alaihi wasallam. Takmir masjid yang mengundang ana mengatakan: "ustadz, saya baru tahu sekarang rincian dari kalimat لا إله إلا الله."
Ana juga menjelaskan beberapa poin dari amalan-amalan yang dengannya seorang hamba akan dekat dengan nabi di surga:
- Mencintai nabi
- Shalat
- Menyantuni anak yatim
- dan banyak bershalawat kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam.
Ana mengucapkan terima kasih, jazakumullahu Khairan kepada semua pihak yang memiliki kepedulian dan menyampaikan nasehat yang baik atas hal ini, semata-mata karena rasa cinta mereka kepada saudaranya dalam kebaikan.
Demikian yang bisa Ana jelaskan, semoga menjadi pemakluman bagi semua pihak.
وفق الله الجميع لما يحبه ويرضاه،
وصلى الله وسلم على نبينا محمد وعلى آله وصحبه وسلم.
Jember, 28 Rabiul Awal 1446 H/2 Oktober 2024 M.
Abu Ja'far
https://t.me/salafysitubondo/3846