sebab aku lelaki biasa, adinda.
bukan arjuna, yang kuat sekuat baja.
bukan pula boy chandra, yang bangga akan puisi cintanya.
merayu pun aku kaku, riuh sesak rongga dadaku.
seperti tadi malam, kita diam saling bungkam.
tapi, janjiku satu; bila nanti kita bersama, ku pastikan kau turut bahagia.
—kasèp