Forward from: Ma'had AN-NAJIYAH BATAM
๐ BERPIKIR DENGAN CERMAT SEBELUM MENUKIL ATAU SHARE
๐กRasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
ู ููู ููุงูู ููุคูู ููู ุจูุงูููููู ููุงููููููู ู ุงููุขุฎูุฑู ูููููููููู ุฎูููุฑูุง ุฃููู ููููุตูู ูุชู
โBarang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia hanya berkata yang baik atau diam.โ (HR. al-Bukhari no. 6018 dan Muslim no. 47, dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu)
๐ Imam asy-Syafiโi rahimahullah menjelaskan hadits di atas,
ุฅูุฐูุง ุฃูุฑูุงุฏู ุฃููู ููุชููููููู ู ูููููููููููุฑูุ ููุฅููู ุธูููุฑู ูููู ุฃูููููู ููุง ุถูุฑูุฑู ุนููููููู ุชููููููู ูุ ุฅููู ุธูููุฑู ูููู ููููู ุถูุฑูุฑูุ ุฃููู ุดูููู ููููู ุฃูู ูุณููู
โ(Makna hadits ini adalah) apabila seorang hamba ingin berbicara, hendaklah dia berpikir terlebih dahulu. Apabila telah tampak jelas baginya bahwa tidak ada kerugian/mudarat terhadap dirinya, baru dia mengatakannya. Namun, apabila tampak jelas baginya mudarat/efek negatif atau dia ragu (apakah menimbulkan mudarat atau tidak), hendaklah dia menahan diri (tidak menyampaikannya).โ (Lihat al-Minhaj Syarh Shahih Muslim Ibn al-Hajjaj, 1/222)
๐ An-Nawawi rahimahullah menjelaskan hadits di atas,
ููููุฐูุง ุงููุญูุฏููุซู ุตูุฑููุญู ููู ุฃูููููู ููููุจูุบูู ุฃููู ูุงู ููุชููููููู ู ุฅููุงูู ุฅูุฐูุง ููุงูู ุงููููููุงู ู ุฎูููุฑุงูุ ูููููู ุงูููุฐูู ุธูููุฑูุชู ู ูุตููุญูุชูููุ ููู ูุชูู ุดูููู ููู ุธููููุฑู ุงููู ูุตูููุญูุฉูุ ููููุง ููุชููููููู ู
โHadits ini mengandung dalil yang jelas/gamblang bahwa hendaklah seseorang tidak berbicara, kecuali apabila perkataan yang akan diucapkan adalah baik (yakni ketika tampak baginya maslahat perkataan tersebut).
Jika dia ragu, apakah perkataan yang akan dia ucapkan ada maslahatnya atau tidak, hendaklah dia menahan diri (tidak jadi berbicara).โ (Riyadhush Shalihin pada keterangan hadits no. 1511)
๐กRasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda,
ุฅูููู ุงููุนูุจูุฏู ููููุชููููููู ู ุจูุงููููููู ูุฉูุ ู ูุง ููุชูุจูููููู ูููููุงุ ููุฒูููู ุจูููุง ููู ุงููููุงุฑู ุฃูุจูุนูุฏู ู ูู ููุง ุจููููู ุงููู ูุดูุฑููู
โSeorang hamba benar-benar mengucapkan sebuah kalimat, yang dia tidak memikirkannya terlebih dahulu, ternyata bisa membuatnya terlempar ke neraka dengan jarak yang lebih jauh daripada jarak antara barat dan timur.โ (HR. al-Bukhari no. 6477, dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu)
๐ An-Nawawi rahimahullah menjelaskan hadits di atas,
ููู ูุนูููู ยซููุชูุจููููููยป ููุชููููููุฑู ุฃููููููุง ุฎูููุฑู ุฃูู ู ูุงู.
โMakna ููุชูุจูููููู adalah memikirkan perkataan yang akan diucapkan, apakah baik atau tidak.โ (Riyadhush Shalihin pada keterangan hadits no. 1514)
๐ฅ Simak selengkapnya:
๐ https://asysyariah.com/nasihat-untuk-menjaga-lisan-tulisan-pada-masa-wabah/
๐ฒ https://t.me/asysyariah
๐กRasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda,
ู ููู ููุงูู ููุคูู ููู ุจูุงูููููู ููุงููููููู ู ุงููุขุฎูุฑู ูููููููููู ุฎูููุฑูุง ุฃููู ููููุตูู ูุชู
โBarang siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia hanya berkata yang baik atau diam.โ (HR. al-Bukhari no. 6018 dan Muslim no. 47, dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu)
๐ Imam asy-Syafiโi rahimahullah menjelaskan hadits di atas,
ุฅูุฐูุง ุฃูุฑูุงุฏู ุฃููู ููุชููููููู ู ูููููููููููุฑูุ ููุฅููู ุธูููุฑู ูููู ุฃูููููู ููุง ุถูุฑูุฑู ุนููููููู ุชููููููู ูุ ุฅููู ุธูููุฑู ูููู ููููู ุถูุฑูุฑูุ ุฃููู ุดูููู ููููู ุฃูู ูุณููู
โ(Makna hadits ini adalah) apabila seorang hamba ingin berbicara, hendaklah dia berpikir terlebih dahulu. Apabila telah tampak jelas baginya bahwa tidak ada kerugian/mudarat terhadap dirinya, baru dia mengatakannya. Namun, apabila tampak jelas baginya mudarat/efek negatif atau dia ragu (apakah menimbulkan mudarat atau tidak), hendaklah dia menahan diri (tidak menyampaikannya).โ (Lihat al-Minhaj Syarh Shahih Muslim Ibn al-Hajjaj, 1/222)
๐ An-Nawawi rahimahullah menjelaskan hadits di atas,
ููููุฐูุง ุงููุญูุฏููุซู ุตูุฑููุญู ููู ุฃูููููู ููููุจูุบูู ุฃููู ูุงู ููุชููููููู ู ุฅููุงูู ุฅูุฐูุง ููุงูู ุงููููููุงู ู ุฎูููุฑุงูุ ูููููู ุงูููุฐูู ุธูููุฑูุชู ู ูุตููุญูุชูููุ ููู ูุชูู ุดูููู ููู ุธููููุฑู ุงููู ูุตูููุญูุฉูุ ููููุง ููุชููููููู ู
โHadits ini mengandung dalil yang jelas/gamblang bahwa hendaklah seseorang tidak berbicara, kecuali apabila perkataan yang akan diucapkan adalah baik (yakni ketika tampak baginya maslahat perkataan tersebut).
Jika dia ragu, apakah perkataan yang akan dia ucapkan ada maslahatnya atau tidak, hendaklah dia menahan diri (tidak jadi berbicara).โ (Riyadhush Shalihin pada keterangan hadits no. 1511)
๐กRasulullah shallallahu alaihi wa sallam juga bersabda,
ุฅูููู ุงููุนูุจูุฏู ููููุชููููููู ู ุจูุงููููููู ูุฉูุ ู ูุง ููุชูุจูููููู ูููููุงุ ููุฒูููู ุจูููุง ููู ุงููููุงุฑู ุฃูุจูุนูุฏู ู ูู ููุง ุจููููู ุงููู ูุดูุฑููู
โSeorang hamba benar-benar mengucapkan sebuah kalimat, yang dia tidak memikirkannya terlebih dahulu, ternyata bisa membuatnya terlempar ke neraka dengan jarak yang lebih jauh daripada jarak antara barat dan timur.โ (HR. al-Bukhari no. 6477, dari sahabat Abu Hurairah radhiyallahu anhu)
๐ An-Nawawi rahimahullah menjelaskan hadits di atas,
ููู ูุนูููู ยซููุชูุจููููููยป ููุชููููููุฑู ุฃููููููุง ุฎูููุฑู ุฃูู ู ูุงู.
โMakna ููุชูุจูููููู adalah memikirkan perkataan yang akan diucapkan, apakah baik atau tidak.โ (Riyadhush Shalihin pada keterangan hadits no. 1514)
๐ฅ Simak selengkapnya:
๐ https://asysyariah.com/nasihat-untuk-menjaga-lisan-tulisan-pada-masa-wabah/
๐ฒ https://t.me/asysyariah