bunda, setidak bergunanyakah eksistensiku ini? sakit bunda, sakit karena seolah jiwaku dirusak perlahan dengan kata-katamu itu.
bunda, aku rindu.
rindu pelukmu, senyum hangatmu,
dan masa lalu yang penuh dengan
canda tawamu.
bunda sakit, aku tau itu. lalu haruskah aku yang mengatasinya? harus aku yang terpaksa bilang iya?
aku juga sakit bunda, aku lelah diperlakukan seperti tidak diinginkan. aku anakmu, walaupun aku bukan orang yang spesial dimatamu. aku darah dagingmu, walau bukan kesayanganmu.
dari aku, salah satu anakmu yang selalu saja mengeluh, dan sekali
lagi maafkan aku.
— grandeur