Mungkin kalian bertanya tanya, mengapa kota ini dinamakan kota kenangan? Itu karena kota ini tersusun rapih dengan gedung gedung kenangan, mulai dari kenangan yang pahit, menyedihkan, mengerikan, sampai yang menyenangkan.
Tidak banyak orang yang mau kembali mengunjungi gedung kesedihan, kecuali aku. Karena hanya di gedung itu aku bisa kembali melihat orang orang di masa laluku. Walaupun menyedihkan karena pada akhirnya aku menyaksikan kematian mereka di depan mata kepalaku sendiri.
Akan ku jelaskan struktur bangunan di kota kenangan. Setiap orang punya gedungnya masing. Aku sudah hidup 23 tahun, itu sebabnya gedung gedungku berjumlah 23 lantai. Setiap lantai ada 365 studio. Dari tanggal 1 Januari sampai 31 Desember. Di dalam studio itu akan menayangkan semua kejadian di hari itu, dari kamu membuka mata sampai kamu tertidur kembali.
"Selamat datang, ingin melihat memori pada tanggal berapa hari ini?" kata suara ÆSYNC, robot yang menghandle gedung ini.
"1 Agustus 2015."
"Baiklah, selamat bernostalgia Na—"
"Tidak perlu menyebut namaku, ÆSYNC."
"Ah baiklah, maafkan programku."
"No need to say sorry, semuanya pernah membuat kesalahan kok."
Aku duduk di kursi, memakai kacamata yang disediakan, lalu film mulai diputar. Ah, hari itu hari aku dan teman temanku memutuskan untuk membuat grup. Sejak hari itu aku menjadi sangat dekat dengan mereka.
"Apa kamu ingin melihat semua memori tentang ini?" tanya ÆSYNC.
"Iya, putarkan saja dari awal sampai akhir."
Mungkin kalian bertanya tanya kenapa aku menonton memori ini di gedung kesedihan. Itu karena aku tidak pernah merasa bahagia di rumah, keluargaku bukanlah keluarga yang harmonis. Bukan hal yang bisa dibanggakan seperti orang orang, tapi aku bangga karena aku bisa bertahan sampai detik ini.
Ah akhirnya sampai juga di hari yang sangat memorable bagiku. Disaat aku menangis karena aku ditinggal oleh kedua orang tuaku.
"Don't be sad now... I'll be by your side, always." Ah, aku sangat rindu dengan suaranya.
"Apapun yang terjadi, aku, kamu, dan yang lain bakal tetap bersama. Walaupun kita hidup dalam tubuh reinkarnasi, aku berjanji kita tidak akan terpisahkan."
Ah, reinkarnasi ya. Kenapa tidak terpikirkan dari kemarin saja?
Aku melepas kacamataku saat film memori selesai diputarkan, namun aku belum beranjak dari kursiku.
"ÆSYNC, berapa persen kemungkinan aku bertemu dengan orang orang yang aku kenal di kehidupan reinkarnasi?"
"1% nona, belum banyak yang bercerita mereka bertemu dengan orang orang yang sama di kehidupan reinkarnasi mereka. Karena reinkarnasi sedikit kemungkinan akan terlahir di keluarga dan negara yang sama."
"Ah seperti itu. Kalau aku melakukan reinkarnasi, apa aku masih bisa mengunjungi gedung ini?"
"Tentu saja, kamu akan punya dua gedung kesedihan, kebahagiaan, ketakutan dan dua storage memory bubble."
"Kalau gitu, aku ingin ber-reinkarnasi sekarang."
"Baiklah, silahkan berpegangan dengan pinggiran kursi. Aku akan menanyakan beberapa pertanyaan sebelum kamu mendiami jasad baru."
ÆSYNC baik sekali, padahal dia hanyalah program di gedung ini. Namun dia tidak pernah menentang atau memarahiku saat aku membuat kesalahan.
"Jika kamu berhasil dalam proses reinkarnasi, apa yang akan kamu lakukan?"
"Tidak mengulang kesalahan lama dan berusaha hidup lebih baik."
"Dimana kamu mau menyimpan memory bubblemu untuk kehidupan reinkarnasimu?"
"Gedung bubble memory yang lama juga tidak apa, aku akan sering bermain kesana."
"Oke, kamu ingin terlahir kembali di tahun berapa?"
"2000, ÆSYNC. Tolong lahirkan kembali aku di tahun 2000."
"Baiklah, semoga kehidupan barumu akan lebih baik daripada kehidupan yang sekarang."
Aku menutup mataku, kemudian semuanya menjadi gelap.
☆.☆.☆
Aku terbangun, melihat ke sekeliling ruangan. Apa aku berhasil melakukan reinkarnasi? Siapa namaku sekarang? Aku ada di mana sekarang? Apa aku masih bisa bertemu dengan teman temanku?
"Ah, selamat datang Karinaya."
"Apakah kamu... ÆSYNC?"
"Iya, Naya. Aku masih ÆSYNC yang kamu kenal."
"Thanks god, aku pikir aku akan kehilangan ÆSYNC kesayanganku."