bagaimana jika suatu saat nanti,
kita,
memang harus berjalan berbeda jalan,
tak lagi bergandengan, tak lagi bersebelahan?
bagaimana jika suatu saat nanti,
aku dan kau,
sama-sama menemukan seseorang,
yang lebih luar biasa,
yang selama ini kita pandang sebelah mata?
bagaimana jika suatu saat nanti,
kau sadar,
bahwa selama ini yang kau cintai,
hanyalah ke-menarik-an ku semata?
bagaimana jika suatu saat nanti,
aku mendapati,
bahwa selama ini yang aku upayakan,
hanyalah rasa bertahan,
bahwa aku takut sekali sendirian,
takut sekali kesepian,
dan sangat menginginkan perhatian?
bagaimana jika suatu saat nanti,
yang kau rasakan,
hanyalah rasa takut kehilangan yang amat besar,
terhadap seluruh kenangan,
dan rutinitas,
yang sebenarnya dapat kau mulai kembali,
dengan beda versi bersama orang lain
dimasa depan?
bagaimana?
– agis
#fructus