#INSIDEN; Selangkah Menuju Fakta
Nava sudah di kamarnya setelah mengobrol sebentar dengan adiknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Ia lalu membuka laptopnya untuk memulai pencarian.
Dia selama ini diam, tak memberi pendapat dan hanya banyak tanya bukan karena bodoh, ia hanya butuh waktu lebih untuk mengerti. Tapi jika sudah mengerti, hal itu akan dikerjakannya sebaik mungkin.
"Peristiwa tanduk rusa.." gumamnya ketika mengetikkan kalimat itu di kolom pencarian Google.
"Ck, apa benar-benar ngga ada info?"
Lucky seven, halaman ke tujuh Google memperlihatkan suatu blog yang berjudul; Pengalaman Pribadi Hutan Pinus Malediktus.
Nava membaca blog tersebut dalam hati, makin ia membaca, makin ia mengerutkan alisnya.
"Ini gawat," katanya lalu mengambil ponselnya dan mengirim pesan di obrolan grup sahabatnya, menyuruh mereka berkumpul dirumahnya.
Semua sudah berkumpul kecuali Chiyo. sambil menunggu tadi, Nava memperlihatkan blog tersebut pada yang lain, sekarang mereka dalam perjalanan ke rumah Chiyo untuk menjemputnya.
"Jangan bilang tidur," pisuh Nava.
Mereka mengetuk pintu rumah Chiyo yang tak terkunci dua kali, tak ada jawaban.
"Sudahh, ayo masuk aja," kesal Nathan.
"Iya, keburu ibunya pulang," lanjut Resta.
Mereka pun menerobos masuk ke rumah Chiyo, saat Nava ingin menerobos masuk pintu kamar Chiyo, Naya menghalangi.
"Aku sama Jesselyn yang buka, ini kamar cewek."
Kedua perempuan remaja itu membuka pintu Chiyo perlahan, dan langsung menjerit kala melihat Chiyo yang terbaring dengan kepala pecah dan darah yang menggenang disekitarnya.
"Sstt," Nava menenangkan. Semuanya menoleh kearah Nava dan bertatapan satu sama lain dalam hening.
Tatapan mereka panik dan takut, mereka seakan tau bahwa isi pikiran yang lain sama kosongnya dengan milik mereka.
"Kabur," kata Resta yang akhirnya memecah keheningan.
Nava sudah di kamarnya setelah mengobrol sebentar dengan adiknya yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Ia lalu membuka laptopnya untuk memulai pencarian.
Dia selama ini diam, tak memberi pendapat dan hanya banyak tanya bukan karena bodoh, ia hanya butuh waktu lebih untuk mengerti. Tapi jika sudah mengerti, hal itu akan dikerjakannya sebaik mungkin.
"Peristiwa tanduk rusa.." gumamnya ketika mengetikkan kalimat itu di kolom pencarian Google.
"Ck, apa benar-benar ngga ada info?"
Lucky seven, halaman ke tujuh Google memperlihatkan suatu blog yang berjudul; Pengalaman Pribadi Hutan Pinus Malediktus.
Nava membaca blog tersebut dalam hati, makin ia membaca, makin ia mengerutkan alisnya.
"Ini gawat," katanya lalu mengambil ponselnya dan mengirim pesan di obrolan grup sahabatnya, menyuruh mereka berkumpul dirumahnya.
Semua sudah berkumpul kecuali Chiyo. sambil menunggu tadi, Nava memperlihatkan blog tersebut pada yang lain, sekarang mereka dalam perjalanan ke rumah Chiyo untuk menjemputnya.
"Jangan bilang tidur," pisuh Nava.
Mereka mengetuk pintu rumah Chiyo yang tak terkunci dua kali, tak ada jawaban.
"Sudahh, ayo masuk aja," kesal Nathan.
"Iya, keburu ibunya pulang," lanjut Resta.
Mereka pun menerobos masuk ke rumah Chiyo, saat Nava ingin menerobos masuk pintu kamar Chiyo, Naya menghalangi.
"Aku sama Jesselyn yang buka, ini kamar cewek."
Kedua perempuan remaja itu membuka pintu Chiyo perlahan, dan langsung menjerit kala melihat Chiyo yang terbaring dengan kepala pecah dan darah yang menggenang disekitarnya.
"Sstt," Nava menenangkan. Semuanya menoleh kearah Nava dan bertatapan satu sama lain dalam hening.
Tatapan mereka panik dan takut, mereka seakan tau bahwa isi pikiran yang lain sama kosongnya dengan milik mereka.
"Kabur," kata Resta yang akhirnya memecah keheningan.