ㅤㅤ Kanara Nirmala
Aroma bena menguar tajam, desakan angin tak bisa ditoleran, bersahutan dengan kicauan burung yang menari bersama sang nastabala. Sunyi mulai datang, ketenangan tiba begitu saja, tidak ada kegaduhan yang merusak telinga. Seorang wanodya berjalan menyusuri tepi pantai, menapakkan kaki yang membubuhi dibutiran pasir. Meninggalkan jejak setapak demi setapak dibutiran pasir itu. Biarlah sang ombak yang menyapu setiap jejak jejak itu. Mengambil kesenangan dengan melarikan diri ke pias daratan nan lautan mengundang ketenangan sembari menunggu sang swastamita tampak sandyakala dengan pendar pendar jingga nya ditemani secangkir kopi. Kebahagiaan bak aroma kopi, hangat, menangkan namun pahit.
ㅤㅤSungguh dahayu, tak penat mata ini memandang. Seperti namanya, Kanara. Nama yang selaras dengan rupanya. Wajahnya ejawantah baskara, daya tarik insan disekelilingnya. Pendar binar raya tanpa cacat, tampak sempurna. Gadis anindya empunya nayanika. Akara sabit di roman sang wanodya tak hirap, tak ada rasa gundah di kala hening. Tak heran, gadis cantik ini menyukai ketenangan rupanya. Harmoni kalbu ini, tak ada suara yang merisak pendengaran. Hanya dersik, debur ombak dan kukila yang lirih masuk kedalam pendengaran, biarlah mereka yang merahasiakan jejak dan langkah wanodya candala ini.
Aroma bena menguar tajam, desakan angin tak bisa ditoleran, bersahutan dengan kicauan burung yang menari bersama sang nastabala. Sunyi mulai datang, ketenangan tiba begitu saja, tidak ada kegaduhan yang merusak telinga. Seorang wanodya berjalan menyusuri tepi pantai, menapakkan kaki yang membubuhi dibutiran pasir. Meninggalkan jejak setapak demi setapak dibutiran pasir itu. Biarlah sang ombak yang menyapu setiap jejak jejak itu. Mengambil kesenangan dengan melarikan diri ke pias daratan nan lautan mengundang ketenangan sembari menunggu sang swastamita tampak sandyakala dengan pendar pendar jingga nya ditemani secangkir kopi. Kebahagiaan bak aroma kopi, hangat, menangkan namun pahit.
ㅤㅤSungguh dahayu, tak penat mata ini memandang. Seperti namanya, Kanara. Nama yang selaras dengan rupanya. Wajahnya ejawantah baskara, daya tarik insan disekelilingnya. Pendar binar raya tanpa cacat, tampak sempurna. Gadis anindya empunya nayanika. Akara sabit di roman sang wanodya tak hirap, tak ada rasa gundah di kala hening. Tak heran, gadis cantik ini menyukai ketenangan rupanya. Harmoni kalbu ini, tak ada suara yang merisak pendengaran. Hanya dersik, debur ombak dan kukila yang lirih masuk kedalam pendengaran, biarlah mereka yang merahasiakan jejak dan langkah wanodya candala ini.