PERAN DINAR DAN DIRHAM DALAM MENUNJANG KELANCARAN PENDIDIKAN DI MASA SILAM
Bagaimana dengan masa kini
__
Imam Adz Dzahabi rahimahullah berkata:
Berkata Khalid bin Sa'ad Al Andalus: Aku mendengar Ibnu Utsman Al A'naqi dan Sa'ad bin Mu'adz, dan Muhammad bin Futhais mereka memuji Ahmad bin Akhi bin Wahb, dan mentsiqahkannya.
Berkata Al A'naqi: " Kami memasuki Mesir, dan kami mendapati Yunus kondisinya mengalami kesusahan, sedangkan kami mendapati Ahmad lebih lapang, lalu kami kumpulkan untuk Yunus beberapa Dinar emas, dan kami memberikan untuknya, lalu kami membaca dihadapannya Muwatha dan Jami'nya."
Aku mendengar Ibnu Futhais berkata: "Sehingga muncul dalam diriku, keinginan untuk bertanya kepada Muhammad bin Abdillah bin Abdilhakam, aku berkata: "Semoga Allah memperbaiki keadaanmu, seorang alim mengambil upah atas pembacaan ilmu?
Maka dia merasakan terhadap apa yang tampak bagiku bahwasanya saya hanyalah bertanya kepadanya mengenai ibnu Akhi bin Wahb, maka dia pun berkata kepadaku:
"Boleh, semoga Allah memaafkanmu, halal, bagiku untuk tidak membaca suatu lembar periwayatan kecuali dengan Dirham, dan siapakah yang akan menjadikanku untuk bisa duduk bersamamu sepanjang hari dan meninggalkan apa yang merupakan keharusan bagiku dari sebab-sebabku ini, dan nafkah keluargaku?
Ini yang dikatakan kepadanya oleh Abdilhakam dalam memberikan jawaban tentang hak bagi orang yang memiliki sebab-sebab penghalang untuk mencari usaha yang cukup dan terhambatnya dalam profesinya terkait periwayatan, tatkala berkata Ali Ibnu Bayan Arrazaz yang bersendirian riwayat sanad tinggi dari sisi juz yang dimiliki oleh Ibnu Arafah, sedangkan ia meminta untuk pentasmi'annya itu satu Dinar: "Kalian meminta kepadaku berupa tingginya sanad, jika tidak bisa, maka silahkan kalian dengar pada bagian juz yang dimiliki dari murid-muridku, dan dalam jalurnya ada sekelompok orang yang mereka mendengar dariku."
Jadi jika kondisi seorang Syaikh itu mengalami kesulitan dan keberatan, adapun bagi yang tidak sibuk, sedangkan dia itu kaya, maka tidak diberi sesuatu apapun. Wallahul muwafiq
📚Sumber:
Siyar a'lamin Nubala (12/322-323)
https://al-maktaba.org/book/10906/8059#p1https://al-maktaba.org/book/10906/8060#p1__
Catatan penterjemah.
1. Bolehnya sekelompok murid mengumpulkan Dinar atau sejenisnya untuk diberikan kepada guru atau Syaikh yang dia inginkan untuk mengajar mereka. Meskipun tidak diminta untuk memenuhi kebutuhannya. (Ini juga adab yang diperintahkan oleh Nabi ﷺ untuk membalas kebaikan dengan perihal sesuatu yang mencukupi)
2. Hendaknya murid-murid perhatian dengan kondisi Syaikh atau gurunya yang telah berbuat baik kepadanya. (Dalam sebuah hadits, jika tidak bisa memberikan balasan yang mencukupi, balaslah dengan doa)
3. Bolehnya seorang Syaikh atau guru meminta diberi Dinar atau dirham atau sejenisnya tatkala dibutuhkan, kepada murid yang ingin belajar kepadanya.
4. Seorang Syaikh atau guru yang kaya, tidak mengalami kesulitan, dan tidak sibuk, maka tidak diberi sesuatu apapun.
5. Menunjukkan rela berkorbannya para penuntut ilmu dengan berupa harta semisal Dinar atau dirham atau sejenisnya untuk mendapatkan ilmu, baik diminta ataupun tidak diminta oleh Syaikh gurunya.
___
Perjuangan kita belum seberapa. Berapakah kurs Dinar dan dirham prakiraan untuk saat ini? Silahkan dicek sendiri masing-masing
1 Dinar yang dimaksud adalah dinar Islami yang beratnya 1 mitsqal, Satu mitsqal beratnya 4,25 gram emas.
1 Dirham Islami senilai 0,7 mitsqal atau sekitar
2,975 gram perak.
Jangan mengeluh dengan mahalnya nilai pendidikan pada suatu pembelajaran yang berbayar, dan jangan meremehkan jika ada pendidikan yang gratis. Semangat dalam menuntut ilmu yang bermanfaat dan minta tolonglah kepada Allah ﷻ
📨Mift@h_Udin✍
Kawunganten, 22 Dzulqa'dah 1443H
💎
https://t.me/salafykawunganten/3837