Percakapan pertama antara Jendral dan sang Bidadari.
Persimpangan Jalan."Ohh manisnya, dia buatku jatuh cinta, cinta pandang pertama. Ohh cantiknya, dia buatku jatuh cinta walau belum mengenalnya." Lirik lagu Kesan Pertama dari NexGen benar adanya, karena ini yang di rasakan oleh Jendral sekarang. [
https://open.spotify.com/album/2zl79CIMxbfoaYOrb36vfr?si=e7HeYYbrRrSr9DLJ1OahRA&utm_source=copy-link ]
Jatuh cinta pada pandangan pertama dengan gadis sang pemilik paras elok nan ayu. Bibirnya yang merah, rambutnya yang hitam legam tergerai nan jua indah.
Bidadari itu; kala pertama kali melihatnya Jendral langsung di buatnya Jatuh Hati.
"Baru tau di dunia ini ada bidadari, cantik. Kayak bunda, tapi dia lebih cantik kayaknya." Celetuknya sambil berlari mencari keberadaan
bidadari itu.
Di persimpangan jalan, ia melihat
bidadari-nya sedang mengelusi anak anak kucing. "Betulan bidadari ini, jancok" Ucapnya kala melihat si
bidadari tersenyum sangat manis ke kucing yang di elusnya. "Kalah start aku cok sama kucing liar."
Buru buru Jendral ke minimarket terdekat, membeli beberapa makanan kucing, sebagai bahan modusnya. Setelah membeli makanan kucing dari minimarket tersebut Jendral kembali ke persimpangan jalan, melihat
bidadari itu yang masih asik bermain dengan kucing kucing liar disana.
"Jodoh memang, masih bertahan masa depan ku di sana." Ucapnya sambil terkekeh, mendekati bidadari itu dengan senyuman selebar yang bibirnya bisa.
"Kok bisa ada banyak anak kucing di sini, bahaya kan kalau anak anak kucing di telantarkan di persimpangan jalan gini." Ucap Jendral sambil berjongkok di sebelah
bidadari itu, wangi vanilla tercium dari tubuh wanita itu, membuat Jendral mabuk kepalang.
"Gak tau, kayaknya ada yang buang tadi." Jawab si
bidadari. Rasanya Jendral mau meleleh saat ini juga, suaranya begitu merdu dan halus, langsung menjadi candu untuknya. Harus lapor Abian dan Renjana nanti setelah sampai di kost. Paling juga nanti dia di ejek lebay atau berlebihan dengan kedua teman sehidup sematinya itu, tapi nyatanya memang benar seperti itu, kayak yang baru jatuh cinta aja Jendral ini!
"Ohh, ada yang buang ya? Harusnya ada yang foto tadi, terus di jadiin bukti karena udah menelantarkan kucing, masih anak anak gini lagi." Ucap Jendral, tangannya sibuk mengelusi bulu bulu halus dari anak kucing.
"Lo bawa makanan kucing?" Tanya si
bidadari, Jendral menoleh menatap
bidadari itu, dengan jarak yang begitu dekat membuat Jendral terpaku. Cantik sekali ciptaan Tuhan yang satu ini.
"Eh, iya. Ini gue beli tadi." Ucapnya salah tingkah, yakin sudah dirinya jika telinganya berubah warna.
"Boleh gue buka? Kasihan kucingnya, kayaknya lapar." Tanya si
bidadari, suaranya begitu lembut ketika meminta makanan kucing tersebut, lagi lagi Jendral kecanduan, ingin rasanya mendengar setiap saat suara yang menenangkan dan lembut itu.
"Boleh lah, buka aja." Jawabnya sambil terkekeh, hatinya penuh bunga. Ada beberapa kalimat umpatan dan pujian juga di dalam hatinya.