Lucu bila diingat,
Dulu kita bisa dekat nyaris terikat,
Saat ini, jangankan erat, saling menautkan mata saja sudah tak mampu kita lakukan sebab takut sekarat.
Nadi dan kita dulu seperti tak ada bedanya,
Hari ini jauhnya melebihi ratusan purnama yang tertutupi awan gelap nan gulita,
Jauh, jauh sekali.
Sesekali hanya mampu aku lihat kabarmu pada laman media sosialmu,
Lantas kabar ku? Tidak pernah aku tahu apakah kini menjadi yang paling kamu tunggu atau justru tidak lagi terlintas di hari-harimu.
Dua manusia yang sempat saling bertukar rasa,
Pada akhirnya kembali seperti saat pertama belum berjumpa,
Tidak saling menyapa, tidak ada lagi tukar cerita.
Dulu ikrarnya akan tetap berteman seperti sedia kala,
Namun hati siapa yang bisa menduga,
Belum sembuh, jika harus dipaksakan untuk saling bercengkerama,
Bukankah hanya menjadikannya kambuh?
Maka atas nama ingin pulih, dijalaninya terseok maupun tertatih,
Sebab sekali saja menyapa, runtuhlah dunia.
Berlebihan kiranya kau mengira, namun yang dirasakan memang begitu adanya.
—pemintalkata, 199
Dulu kita bisa dekat nyaris terikat,
Saat ini, jangankan erat, saling menautkan mata saja sudah tak mampu kita lakukan sebab takut sekarat.
Nadi dan kita dulu seperti tak ada bedanya,
Hari ini jauhnya melebihi ratusan purnama yang tertutupi awan gelap nan gulita,
Jauh, jauh sekali.
Sesekali hanya mampu aku lihat kabarmu pada laman media sosialmu,
Lantas kabar ku? Tidak pernah aku tahu apakah kini menjadi yang paling kamu tunggu atau justru tidak lagi terlintas di hari-harimu.
Dua manusia yang sempat saling bertukar rasa,
Pada akhirnya kembali seperti saat pertama belum berjumpa,
Tidak saling menyapa, tidak ada lagi tukar cerita.
Dulu ikrarnya akan tetap berteman seperti sedia kala,
Namun hati siapa yang bisa menduga,
Belum sembuh, jika harus dipaksakan untuk saling bercengkerama,
Bukankah hanya menjadikannya kambuh?
Maka atas nama ingin pulih, dijalaninya terseok maupun tertatih,
Sebab sekali saja menyapa, runtuhlah dunia.
Berlebihan kiranya kau mengira, namun yang dirasakan memang begitu adanya.
—pemintalkata, 199