/mendudukan tubuhku didepan jendela sembari menghela nafasku pelan ; menatap pemandangan di luar jendela kemudian beralih mentap gelas yang ada digenggamanku/
Tuhan...
/berdecak kesal lantas melempar gelas yang kugenggam kesembarang arah ; memukul kepalaku beberapa kali sembari membiarkan air mataku perlahan jatuh ke lantai/
Arghhh kenapa memori menyakitkan itu terlintas lagi dibenakku Tuhan. . .
/Menjambaki rambutku kesal sembari berteriak tidak jelas saat sebuah memori terlintas di dalam benakku ; memundurkan tubuhku kesudut ruangan sembari menutup mataku takut/
Nggak dia tidak akan muncul lagi, mereka sudah mati, ayo tenang nia tenang. . .
/mengatur nafasku lalu menghapus jejak air mata di pipiku ; menatap setiap sudut ruangan yang ada dirumahku dengan takut ; menggelengkan kepalaku beberapa kali kemudian menenggelamkan wajahku di antara lutut/
#imaimc2 by.
Fania Kalista Van Corten