::
📬 MENGAMBIL IBROH DARI LEMBARAN SEJARAH KISAH AL-IMAM AL-BUKHARY DENGAN MUHAMMAD BIN YAHYA ADZ-DZUHLY (BAG.2)
Tidak sedikit dari ulama (ketika itu) yang menerima ucapan Muhammad bin Yahya adz-Dzuhly. Karena dalam keyakinan mereka, Muhammad bin Yahya adalah seorang yang tsiqah, seorang Imam dari Aimmah Al-Muhaditsin di Naisabur.
Termasuk Abu Zur'ah Ar-Razy dan Abu Hatim ar-Razy, dua orang ulama besar di negeri Ray, menerima ucapan Muhammad bin Yahya adz-Dzuhly tersebut dan meyakini bahwa Al-Imam al-Bukhary adalah seorang Jahmy (berakidah jahmiyyah) yang di tinggalkan haditsnya.
Kondisi fitnah di kota Naisabur semakin parah ketika itu. Mayoritas orang bahkan ulama yang ada di Naisabur bersama Muhammad bin Yahya adz- Dzuhly.
Al-Imam al-Bukhary, terkucilkan, tinggal dua orang muridnya yang setia membela Al-Imam al-Bukhary. Mereka benar-benar yakin dan sangat mengetahui bahwa Al-Imam al-Bukhary bukanlah seorang Jahmy, (akan tetapi) seorang yang berada di atas As-Sunnah. Mereka adalah Muslim Ibnul Hajjaj, dan Ahmad bin Salamah, keduanya senantiasa membela Al-Imam al-Bukhary rahimahullah. Sampai akhirnya Al-Imam al-Bukhary tidak diterima di kota Naisabur dan terusir darinya.
Tidak ada yang berani mengantarkan Al-Imam al-Bukhary saat keluar dari Naisabur kecuali hanya satu orang murid beliau, yaitu Ahmad bin Salamah.
Terjadilah apa yang terjadi hingga akhirnya Al-Imam al-Bukhary berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas kezhaliman yang terjadi terhadap diri beliau. Mengadukan apa yang terjadi dari sikap-sikap ulama Naisabur, terkhusus Muhammad bin Yahya adz-Dzuhly.
Allah Maha Mendengar jeritan hamba-Nya yang terzhalimi. Allah mengabulkan jeritan Al-Imam al-Bukhary dalam doa-doanya.
Hingga pada akhirnya, kita dapat melihat dalam catatan sejarah bahwa Al-Imam al-Bukhary benar-benar cemerlang namanya.
Kitab Shahih al-Bukhary menjadi kitab yang paling shahih setelah Al-Qur’anul Karim. Berikutnya adalah kitab Shahih Muslim karya Al-Imam Muslim Ibnul Hajjaj yang berada pada peringkat kedua setelah kitab Shahih al-Bukhary.
Di sini terdapat pelajaran berharga bagi kita, bahwa kebenaran itu bukan berada pada mayoritas, walaupun terkadang atau seringkali kebenaran itu berada pada mayoritas.
Namun kondisi-kondisi tertentu, kebenaran akan bersama orang-orang yang sedikit. Yang terpenting sebagai barometernya adalah hujjah dan dalil yang ada padanya.
Dari sini pula kita harus senantiasa membina dan mendidik diri-diri kita, untuk benar-benar memahami permasalahan dengan sebaik-baiknya dan menguasai dasar-dasarnya. Sehingga ketika mengambil sebuah kesimpulan atau keputusan, benar-benar dibangun di atas ilmu dan benar-benar dibangun di atas at-ta'ani (sikap kehati-hatian) yang akan mengantarkan kepada Ridha Allah Jalla wa Ala (selesai).
•••
Sumber: Khutbah Jum'at 22 Shafar 1442 H | "Solusi dalam menghadapi Fitnah, Cobaan dan Ujian" | disampaikan oleh Al-Ustadz Ruwaifi hafizhahullah
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
🔍 مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
قناتنا في برنامـــج [تيليجــــــرام]
للإشتراك : افتح الرابط واضغط على إشتراك👇
💾 JOIN bit.ly/ForumBerbagiFaidah [FBF]
◽️◽️◽️◽️◽️◽️
📬 MENGAMBIL IBROH DARI LEMBARAN SEJARAH KISAH AL-IMAM AL-BUKHARY DENGAN MUHAMMAD BIN YAHYA ADZ-DZUHLY (BAG.2)
Tidak sedikit dari ulama (ketika itu) yang menerima ucapan Muhammad bin Yahya adz-Dzuhly. Karena dalam keyakinan mereka, Muhammad bin Yahya adalah seorang yang tsiqah, seorang Imam dari Aimmah Al-Muhaditsin di Naisabur.
Termasuk Abu Zur'ah Ar-Razy dan Abu Hatim ar-Razy, dua orang ulama besar di negeri Ray, menerima ucapan Muhammad bin Yahya adz-Dzuhly tersebut dan meyakini bahwa Al-Imam al-Bukhary adalah seorang Jahmy (berakidah jahmiyyah) yang di tinggalkan haditsnya.
Kondisi fitnah di kota Naisabur semakin parah ketika itu. Mayoritas orang bahkan ulama yang ada di Naisabur bersama Muhammad bin Yahya adz- Dzuhly.
Al-Imam al-Bukhary, terkucilkan, tinggal dua orang muridnya yang setia membela Al-Imam al-Bukhary. Mereka benar-benar yakin dan sangat mengetahui bahwa Al-Imam al-Bukhary bukanlah seorang Jahmy, (akan tetapi) seorang yang berada di atas As-Sunnah. Mereka adalah Muslim Ibnul Hajjaj, dan Ahmad bin Salamah, keduanya senantiasa membela Al-Imam al-Bukhary rahimahullah. Sampai akhirnya Al-Imam al-Bukhary tidak diterima di kota Naisabur dan terusir darinya.
Tidak ada yang berani mengantarkan Al-Imam al-Bukhary saat keluar dari Naisabur kecuali hanya satu orang murid beliau, yaitu Ahmad bin Salamah.
Terjadilah apa yang terjadi hingga akhirnya Al-Imam al-Bukhary berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala atas kezhaliman yang terjadi terhadap diri beliau. Mengadukan apa yang terjadi dari sikap-sikap ulama Naisabur, terkhusus Muhammad bin Yahya adz-Dzuhly.
Allah Maha Mendengar jeritan hamba-Nya yang terzhalimi. Allah mengabulkan jeritan Al-Imam al-Bukhary dalam doa-doanya.
Hingga pada akhirnya, kita dapat melihat dalam catatan sejarah bahwa Al-Imam al-Bukhary benar-benar cemerlang namanya.
Kitab Shahih al-Bukhary menjadi kitab yang paling shahih setelah Al-Qur’anul Karim. Berikutnya adalah kitab Shahih Muslim karya Al-Imam Muslim Ibnul Hajjaj yang berada pada peringkat kedua setelah kitab Shahih al-Bukhary.
Di sini terdapat pelajaran berharga bagi kita, bahwa kebenaran itu bukan berada pada mayoritas, walaupun terkadang atau seringkali kebenaran itu berada pada mayoritas.
Namun kondisi-kondisi tertentu, kebenaran akan bersama orang-orang yang sedikit. Yang terpenting sebagai barometernya adalah hujjah dan dalil yang ada padanya.
Dari sini pula kita harus senantiasa membina dan mendidik diri-diri kita, untuk benar-benar memahami permasalahan dengan sebaik-baiknya dan menguasai dasar-dasarnya. Sehingga ketika mengambil sebuah kesimpulan atau keputusan, benar-benar dibangun di atas ilmu dan benar-benar dibangun di atas at-ta'ani (sikap kehati-hatian) yang akan mengantarkan kepada Ridha Allah Jalla wa Ala (selesai).
•••
Sumber: Khutbah Jum'at 22 Shafar 1442 H | "Solusi dalam menghadapi Fitnah, Cobaan dan Ujian" | disampaikan oleh Al-Ustadz Ruwaifi hafizhahullah
ــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــــ
🔍 مجموعـــــة توزيع الفـــــــوائد
قناتنا في برنامـــج [تيليجــــــرام]
للإشتراك : افتح الرابط واضغط على إشتراك👇
💾 JOIN bit.ly/ForumBerbagiFaidah [FBF]
◽️◽️◽️◽️◽️◽️