JIKA MEMANG HARUS BERSABAR, MAKA BERSABARLAH DI ATAS AL-HAQ !
▫️▫️▫️
❍ Allah ﷻ berfirman,
﴿وَلَقَدۡ كُذِّبَتۡ رُسُلࣱ مِّن قَبۡلِكَ فَصَبَرُوا۟ عَلَىٰ مَا كُذِّبُوا۟ وَأُوذُوا۟ حَتَّىٰۤ أَتَىٰهُمۡ نَصۡرُنَاۚ وَلَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَـٰتِ ٱللَّهِۚ﴾
❝Dan sungguh telah didustakan pula rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad), akan tetapi mereka bersabar atas pendustaan dan penganiyaan itu sampai datang pertolongan Kami. Tidak ada yang dapat mengubah ketetapan Allah.❞
(QS. Al-An'am : 34)
Hidup memang menuntut kesabaran, mau tidak mau setiap orang pasti tertuntut oleh keadaan untuk bersikap sabar, baik orang yang di atas kebenaran maupun yang di atas kesesatan.
Bahkan para pembesar musyrikun Quraisy kala itu mengumandangkan agar bersabar di atas kesyirikan mereka. Ketika Rasulullah ﷺ mendakwahkan tauhid, mengajak mereka untuk hanya beribadah kepada Allah ﷻ saja, dan meninggalkan berhala-berhala yang mereka sembah. Reaksi sebagian pembesar mereka sebagaimana yang Allah ﷻ sebutkan,
﴿وَٱنطَلَقَ ٱلۡمَلَأُ مِنۡهُمۡ أَنِ ٱمۡشُوا۟ وَٱصۡبِرُوا۟ عَلَىٰۤ ءَالِهَتِكُمۡۖ إِنَّ هَـٰذَا لَشَیۡءࣱ یُرَادُ﴾
❝Dan pergilah para pembesar di antara mereka (seraya berkata), "Teruslah, dan sabarlah (tetaplah) menyembah tuhan-tuhan kalian, sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang telah dikehendaki (oleh Muhammad)."❞
(QS. Shåd : 6)
Jika itu Ahlul Bathil, maka lebih-lebih lagi orang yang memilih untuk menempuh jalan Al-Haq, dia pasti akan mendapati banyak gangguan dan penderitaan yang menuntutnya untuk bersabar; karena dia telah menempuh jalannya para nabi, jalan yang penuh rintangan dan cobaan.
Ahmad bin 'Abdil Halim Al-Harrani rahimahullah mengatakan,
لابد من أذى لكل من كان في الدنيا، فإن لم يصبر على الأذى في طاعة الله، بل اختار المعصية كان ما يحصل له من الشر أعظم مما فر منه بكثير ﴿وَمِنْهُم مَّن يَقُولُ ائْذَن لِّي وَلَا تَفْتِنِّي ۚ أَلَا فِي الْفِتْنَةِ سَقَطُوا ۗ ﴾.
"Pasti adanya gangguan bagi setiap orang yang hidup di dunia, jika seseorang tidak sabar terhadap gangguan di dalam ketaatan kepada Allah ﷻ, malah memilih kemaksiatan, niscaya apa yang dia peroleh berupa kejelekan jauh lebih parah dari yang dia tinggalkan sebelumnya. ❝Dan di antara mereka ada yang mengatakan, “Berilah aku izin (tidak pergi berperang) dan janganlah engkau (Nabi Muhammad) menjerumuskan aku ke dalam fitnah.” Ketahuilah, bahwa mereka (dengan keengganannya pergi berjihad) telah terjerumus ke dalam fitnah.❞
ومن احتمل الهوان والأذى في طاعة الله على الكرامة والعز في معصية الله، كما فعل يوسف عليه السلام وغيره من الأنبياء والصالحين، كانت العاقبة له في الدنيا والآخرة، وكان ما حصل له من الأذى قد انقلب نعيماً وسروراً، كما أن ما يحصل لأرباب الذنوب من التنعم بالذنوب ينقلب حزناً وثبوراً .
Sedangkan orang yang (berani) menanggung kehinaan dan gangguan ketika dia taat kepada Allah ﷻ daripada kemuliaan dan kejayaan di dalam kemaksiatan kepada Allah ﷻ, seperti yang dilakukan oleh Yusuf 'alaihis salam dan selain beliau dari kalangan para nabi dan orang-orang saleh, maka pasti kesudahan yang baik itu menjadi untuknya di dunia dan akhirat kelak, dan yang dia dapati (sebelumnya) berupa gangguan, telah berubah menjadi kenikmatan dan kebahagiaan. Sebagaimana yang dirasakan oleh para pendosa berupa kesenangan dengan dosa akan menjelma menjadi kesedihan dan duka.”
✒️ [Majmū' Al-Fatāwā (15/132)]
Maka bersabarlah wahai Ahlul Haq! Genggamlah agama yang benar ini dengan kuat dan gigitlah dengan gigi geraham. Walaupun kadang kamu merasakan sakit ketika mempertahankannya. Sekalipun kehormatanmu terkadang dijatuhkan ketika menampakkan syiarnya.
Demikianlah hidup, butuh kesabaran...
إذا لم يكن بد من الصبر، فاصطبر ... على الحق. ذاك الصبر تحمد عقباه
"Jika memang harus untuk bersabar, maka berupayalah untuk bersabar...
di atas Al-Haq; (karena) sabar yang seperti itu kelak akan terpuji kesudahannya."
ربنا أفرغ علينا صبرا وتوفنا مسلمين...
✍🏽 Abul Walid As-Salafy عامله الله بلطفه
▫️▫️▫️
#sabar #alhaq
⏩ Join Channel Telegram ||
http://t.me/ahlussunnahbondowoso
🌎 Sumber: https://t.me/PONPES_ASSUNNAH_BATU/4904
▫️▫️▫️
❍ Allah ﷻ berfirman,
﴿وَلَقَدۡ كُذِّبَتۡ رُسُلࣱ مِّن قَبۡلِكَ فَصَبَرُوا۟ عَلَىٰ مَا كُذِّبُوا۟ وَأُوذُوا۟ حَتَّىٰۤ أَتَىٰهُمۡ نَصۡرُنَاۚ وَلَا مُبَدِّلَ لِكَلِمَـٰتِ ٱللَّهِۚ﴾
❝Dan sungguh telah didustakan pula rasul-rasul sebelum kamu (Muhammad), akan tetapi mereka bersabar atas pendustaan dan penganiyaan itu sampai datang pertolongan Kami. Tidak ada yang dapat mengubah ketetapan Allah.❞
(QS. Al-An'am : 34)
Hidup memang menuntut kesabaran, mau tidak mau setiap orang pasti tertuntut oleh keadaan untuk bersikap sabar, baik orang yang di atas kebenaran maupun yang di atas kesesatan.
Bahkan para pembesar musyrikun Quraisy kala itu mengumandangkan agar bersabar di atas kesyirikan mereka. Ketika Rasulullah ﷺ mendakwahkan tauhid, mengajak mereka untuk hanya beribadah kepada Allah ﷻ saja, dan meninggalkan berhala-berhala yang mereka sembah. Reaksi sebagian pembesar mereka sebagaimana yang Allah ﷻ sebutkan,
﴿وَٱنطَلَقَ ٱلۡمَلَأُ مِنۡهُمۡ أَنِ ٱمۡشُوا۟ وَٱصۡبِرُوا۟ عَلَىٰۤ ءَالِهَتِكُمۡۖ إِنَّ هَـٰذَا لَشَیۡءࣱ یُرَادُ﴾
❝Dan pergilah para pembesar di antara mereka (seraya berkata), "Teruslah, dan sabarlah (tetaplah) menyembah tuhan-tuhan kalian, sesungguhnya ini benar-benar sesuatu yang telah dikehendaki (oleh Muhammad)."❞
(QS. Shåd : 6)
Jika itu Ahlul Bathil, maka lebih-lebih lagi orang yang memilih untuk menempuh jalan Al-Haq, dia pasti akan mendapati banyak gangguan dan penderitaan yang menuntutnya untuk bersabar; karena dia telah menempuh jalannya para nabi, jalan yang penuh rintangan dan cobaan.
Ahmad bin 'Abdil Halim Al-Harrani rahimahullah mengatakan,
لابد من أذى لكل من كان في الدنيا، فإن لم يصبر على الأذى في طاعة الله، بل اختار المعصية كان ما يحصل له من الشر أعظم مما فر منه بكثير ﴿وَمِنْهُم مَّن يَقُولُ ائْذَن لِّي وَلَا تَفْتِنِّي ۚ أَلَا فِي الْفِتْنَةِ سَقَطُوا ۗ ﴾.
"Pasti adanya gangguan bagi setiap orang yang hidup di dunia, jika seseorang tidak sabar terhadap gangguan di dalam ketaatan kepada Allah ﷻ, malah memilih kemaksiatan, niscaya apa yang dia peroleh berupa kejelekan jauh lebih parah dari yang dia tinggalkan sebelumnya. ❝Dan di antara mereka ada yang mengatakan, “Berilah aku izin (tidak pergi berperang) dan janganlah engkau (Nabi Muhammad) menjerumuskan aku ke dalam fitnah.” Ketahuilah, bahwa mereka (dengan keengganannya pergi berjihad) telah terjerumus ke dalam fitnah.❞
ومن احتمل الهوان والأذى في طاعة الله على الكرامة والعز في معصية الله، كما فعل يوسف عليه السلام وغيره من الأنبياء والصالحين، كانت العاقبة له في الدنيا والآخرة، وكان ما حصل له من الأذى قد انقلب نعيماً وسروراً، كما أن ما يحصل لأرباب الذنوب من التنعم بالذنوب ينقلب حزناً وثبوراً .
Sedangkan orang yang (berani) menanggung kehinaan dan gangguan ketika dia taat kepada Allah ﷻ daripada kemuliaan dan kejayaan di dalam kemaksiatan kepada Allah ﷻ, seperti yang dilakukan oleh Yusuf 'alaihis salam dan selain beliau dari kalangan para nabi dan orang-orang saleh, maka pasti kesudahan yang baik itu menjadi untuknya di dunia dan akhirat kelak, dan yang dia dapati (sebelumnya) berupa gangguan, telah berubah menjadi kenikmatan dan kebahagiaan. Sebagaimana yang dirasakan oleh para pendosa berupa kesenangan dengan dosa akan menjelma menjadi kesedihan dan duka.”
✒️ [Majmū' Al-Fatāwā (15/132)]
Maka bersabarlah wahai Ahlul Haq! Genggamlah agama yang benar ini dengan kuat dan gigitlah dengan gigi geraham. Walaupun kadang kamu merasakan sakit ketika mempertahankannya. Sekalipun kehormatanmu terkadang dijatuhkan ketika menampakkan syiarnya.
Demikianlah hidup, butuh kesabaran...
إذا لم يكن بد من الصبر، فاصطبر ... على الحق. ذاك الصبر تحمد عقباه
"Jika memang harus untuk bersabar, maka berupayalah untuk bersabar...
di atas Al-Haq; (karena) sabar yang seperti itu kelak akan terpuji kesudahannya."
ربنا أفرغ علينا صبرا وتوفنا مسلمين...
✍🏽 Abul Walid As-Salafy عامله الله بلطفه
▫️▫️▫️
#sabar #alhaq
⏩ Join Channel Telegram ||
http://t.me/ahlussunnahbondowoso
🌎 Sumber: https://t.me/PONPES_ASSUNNAH_BATU/4904