tepat sepertiga malam, jalanan
terasa begitu lapang. hanya ada
beberapa kendaraan yang masih
bergerak. salah satunya milik bayu.
mobilnya melaju hampir di atas
kecepatan rata-rata.
tapi itu tidak masalah bagi kiana.
karena ia pun sudah sangat lelah
berada diatas awan selama hampir
sebelas jam. dan hal yang sangat
ingin ia lakukan sekarang adalah,
bertemu dengan ranjang
yang nyaman.
"jadi, apa yang membuatmu pergi
ke kanada?" bayu memulai
percakapan.
"bertemu ayahku." gumamnya malas.
"ayahmu?" bayu melirik sekilas,
tampak sedikit terkejut.
"yah, dia kembali tinggal disana
setelah bercerai dengan ibuku."
"whoa, apa kamu blasteran?"
"tidak terlalu kelihatan ya?" kiana
memperhatikan bayu yang menyetir.
"tidak, aku menyadari itu dari awal.
hanya saja, aku tidak menyangka
pemikiranku itu benar."
"dasar tuan pembual." kiana terkekeh
sekilas.
"jadi bagaimana, menikmati waktu
bersama ayahmu?"
kiana menggeleng, "membosankan,
seperti biasa."
"kamu bercanda." tutur bayu dengan
nada menyindir.
"sungguh, itu hanya acara temu
kangen menyebalkan. aku tidak
menyukainya." kiana mengerutkan
hidungnya.
bayu tertawa. "kamu aneh."
"huum memang. anyway..." kiana
tampak merenung.
"apa?" bayu berusaha fokus pada
jalanan, namun netranya terus
mencuri pandang pada kiana.
"malam ini, bolehkah aku menginap
dirumah kamu?"
ㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ . . .
ㅤㅤㅤㅤ ㅤ
ㅤ [ #SŒDĐIERE x #ĐAŁMORES ]
ㅤ ㅤㅤㅤ ㅤ 𝓮𝓷𝓽𝓮𝓴𝓪 𝓽𝓸 𝓿𝓻𝓪𝓭𝔂
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
terasa begitu lapang. hanya ada
beberapa kendaraan yang masih
bergerak. salah satunya milik bayu.
mobilnya melaju hampir di atas
kecepatan rata-rata.
tapi itu tidak masalah bagi kiana.
karena ia pun sudah sangat lelah
berada diatas awan selama hampir
sebelas jam. dan hal yang sangat
ingin ia lakukan sekarang adalah,
bertemu dengan ranjang
yang nyaman.
"jadi, apa yang membuatmu pergi
ke kanada?" bayu memulai
percakapan.
"bertemu ayahku." gumamnya malas.
"ayahmu?" bayu melirik sekilas,
tampak sedikit terkejut.
"yah, dia kembali tinggal disana
setelah bercerai dengan ibuku."
"whoa, apa kamu blasteran?"
"tidak terlalu kelihatan ya?" kiana
memperhatikan bayu yang menyetir.
"tidak, aku menyadari itu dari awal.
hanya saja, aku tidak menyangka
pemikiranku itu benar."
"dasar tuan pembual." kiana terkekeh
sekilas.
"jadi bagaimana, menikmati waktu
bersama ayahmu?"
kiana menggeleng, "membosankan,
seperti biasa."
"kamu bercanda." tutur bayu dengan
nada menyindir.
"sungguh, itu hanya acara temu
kangen menyebalkan. aku tidak
menyukainya." kiana mengerutkan
hidungnya.
bayu tertawa. "kamu aneh."
"huum memang. anyway..." kiana
tampak merenung.
"apa?" bayu berusaha fokus pada
jalanan, namun netranya terus
mencuri pandang pada kiana.
"malam ini, bolehkah aku menginap
dirumah kamu?"
ㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤ . . .
ㅤㅤㅤㅤ ㅤ
ㅤ [ #SŒDĐIERE x #ĐAŁMORES ]
ㅤ ㅤㅤㅤ ㅤ 𝓮𝓷𝓽𝓮𝓴𝓪 𝓽𝓸 𝓿𝓻𝓪𝓭𝔂
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ