http://t.me/marihidupsehatHasil studi menyatakan, gula meningkatkan aktivitas protein pemicu sel kanker. Candu gula juga bahkan lebih kuat dari kokain.
Mengonsumsi gula dalam kehidupan sehari-hari, tanpa disadari ternyata jadi suatu kebiasaan yang membahayakan bagi tubuh kita.
Ada baiknya kita mulai menakar berapa porsinya, sehingga kita tidak menjadi candu gula. Selain menyebabkan obesitas dan diabetes, gula juga ternyata bisa memicu penyakit kanker.
Medical News Today melaporkan, dalam sebuah editorial di Nutrisi, Dr. Undurti N. Das menyoroti fakta bahwa fruktosa, konstituen gula meja, atau sukrosa, mengubah metabolisme sel dan meningkatkan aktivitas protein pemicu kanker.
Lalu, berapa banyak gula yang dibutuhkan tubuh dalam Sehari?
Menurut dokter spesialis penyakit dalam RS Siloam Jakarta, dr Mulyani Anny Suryani Gultom, dalam sehari, tubuh hanya membutuhkan asupan gula hanya 50 gram atau setara empat sendok makan saja.
Jumlah ini setara konsumsi dua gelas teh manis. Jika melebihi standar ini dan Anda merasa terus ingin mengonsumsinya tiap hari, kemungkinan besar Anda sudah dalam tahap kecanduan gula.
Sebagai ilustrasi, jika dulu seseorang bisa puas dengan 4 sendok gula per hari, di masa depan, untuk kenikmatan yang sama, orang yang kecanduan ternyata memerlukan 8 sendok gula per hari. Begitu seterusnya hingga tak terkendali. Candu gula bersifat akumulatif.
Pendapat ahli saraf tentang candu gula sebenarnya sudah cukup populer. Gula memiliki efek yang serupa saat kokain dikonsumsi oleh manusia.
Pandangan ini mendapat sejumlah riset penguat, terutama oleh tim ahli saraf dari Queensland University of Technology (QUT) yang mempublikasikan temuannya di Jurnal PLOS, 30 Maret 2016 silam.
Candu gula, menurut Bartlett, tampak pada anak-anak yang akan merasa tenang saat sudah menggenggam coklat, permen, atau jajanan manis lain.
Candu ini terlihat jelas saat si anak rewel level dopamin di otaknya berkurang drastis.
Hasil temuan James DiNicolantonio, ahli kardiovaskular di St. Luke's Mid-America Heart Institute, Kansas, Amerika Serikat, yang dipublikasikan pada 2015 mengatakan, candu gula lebih berbahaya dibanding garam, terkait penyakit jantung.
Gula, katanya, memiliki candu yang setara kokain atau obat narkotika lain, bahkan lebih kuat.
“Ada studi yang membandingkan gula dengan kokain dengan menggunakan tikus sebagai objek penelitian. Pertama tikus-tikus itu diberi kokain hingga kecanduan. Lalu, sekali tikus-tikus itu dikenalkan dengan gula, mereka segera kecanduan dan hampir semuanya beralih menjadi kecanduan gula," katanya kepada Here & Now.
https://www.google.com/amp/s/amp.tirto.id/bahaya-konsumsi-gula-berlebih-dari-diabetes-hingga-pemicu-kanker-deybhttp://t.me/marihidupsehat