ㅤㅤ Pembunuhan dan mutilasi diperkirakan terjadi pada 21 November 1981 karena jasad korban saat ditemukan sudah membusuk. Pelaku memotong korban menggunakan gergaji besi karena ditemukan bekas gesekan kecil pada tulang belulang. Diperkirakan usia korban antara 18-21 tahun, tinggi badan 165 sentimeter, tubuh agak gemuk dan tegap, terdapat tahi lalat. Korban memiliki penyakit fimosis atau lubang kencing yang sangat sempit pada ujung kemaluannya.
ㅤㅤ Seluruh keterangan Mun’im Idris ini dibukukan dengan judul ‘Indonesia X-File’, yang terbit pada Juni 2013. Korban dimutilasi lebih dari satu orang. Sebab, menurut Mun’im, mengerat tulang dan mengelupas mayat bukan pekerjaan mudah. Saat itu polisi pun menduga pembunuhan keji itu dilatarbelakangi balas dendam. Korban diletakkan di tempat umum agar kabar pembunuhan cepat tersiar. “Tapi anehnya, sidik jari ada, muka ada, tapi tidak terungkap sampai sekarang,” ujar Mun’im saat itu.
ㅤㅤ Seluruh keterangan Mun’im Idris ini dibukukan dengan judul ‘Indonesia X-File’, yang terbit pada Juni 2013. Korban dimutilasi lebih dari satu orang. Sebab, menurut Mun’im, mengerat tulang dan mengelupas mayat bukan pekerjaan mudah. Saat itu polisi pun menduga pembunuhan keji itu dilatarbelakangi balas dendam. Korban diletakkan di tempat umum agar kabar pembunuhan cepat tersiar. “Tapi anehnya, sidik jari ada, muka ada, tapi tidak terungkap sampai sekarang,” ujar Mun’im saat itu.