Kau, imajinasi ku yang maya. Menerobos memasuki kepala, lalu tanpa aba-aba terpampang sedikit luka.
Tanpa harapan, tanpa ucapan, dan tanpa sapaan. Kau pun sudah berhasil membuat sadar akan kenyataan.
Tak ada yang salah, karena memang aku yang berpikir dengan payah dan kau yang mengukir luka
indah.
Kini, mari bersama berevakuasi menjadi kokohnya hati pada usia yang dini. Membuat sedikit fantasi yang realistis, pada pagi hari yang menangis.
kota begal, ㅤㅤㅤㅤㅤㅤ ㅤㅤㅤ 26-08-22.