-MATERI PUISI ROMANSA
Kasih,... Aku lebih menyukai berjalan tanpa seorang teman. Aku merasa cerita-cerita cinta bukanlah suatu hal yang aku inginkan. Dan tahukah kau? Aku menyesali cintamu itu,..cinta yang kau tikamkan dengan segala kebodohanmu kala itu. Memang benar,.. akulah pengkhianat cinta, pemikiran itu telah aku tegaskan tanpa pernah engkau ketahui. Aku sungguh tak mengerti, mengapa kau paksa aku untuk meraba cintamu? Kau sungguh membuatku merasa muak kali ini,.. Kau hadapkan aku dalam situasi yang sangat buruk. Aku rasa dirimu sangatlah payah, seharusnya kau pilih saja cinta yang lain, namun kau hanya tersenyum layaknya seorang bidadari termanis kala itu.. Sikapku ini sungguh aku sadari tanpa sedikitpun sesal,. dan memang betul, engkaulah sumber kebencianku. Bukan karena kau tak cantik,.. bukan pula karena aku mencintai yang lain. Inilah aku, aku yang tak mungkin jatuh cinta untuk saat ini. Pernahkah engkau mendengar?bahwa aku tak banyak memiliki teman? Dan hanya gadis bodoh sepetimulah yang mencoba meyakinkan diriku. Sungguh aku tak membutuhkan kasih sayang dari perempuan manapun kala itu , dan janganlah pula kebencianmu itu merasuki dadamu.
Aku rasa kau akan bernasib sama dengannya, jangankan menanggapi, membahas mengenai permasalahan itu pun aku takkan sudi. Tak seorang pun mengetahui, bahwa aku selalu mencoba merangkai hatiku dalam sebuah keniscayaan. Aku pun kini merasa letih, seribu kali aku telah mencobanya. Tentu engkau mengetahui, bahwa aku memang tak pernah puas dengan semua yang ada dalam hidupku ini, hanyalah keluhan yang aku simpan teramat jauh di balik semua sisi manisku. Dan betapa egoisnya nyawaku ini,. Aku bertanya dengan ketidak percayaanku saat ini. "Cintakah aku kepadamu??" Telah aku tegaskan pula dengan sepenuhnya, bahwa aku bukanlah pengusik kehidupan orang lain. Maka ketahuilah, aku adalah kebebasan, aku adalah jiwa-jiwa yang terbang,. terbang dengan air mata yang aku sendiri pun tak tau bagaimana cara meneteskannya. Dan gapailah takdir cintamu kasih, tinggalkanlah aku yang tak mungkin mencintaimu..."
- faisal, jakarta, 2022,10 februari
Kasih,... Aku lebih menyukai berjalan tanpa seorang teman. Aku merasa cerita-cerita cinta bukanlah suatu hal yang aku inginkan. Dan tahukah kau? Aku menyesali cintamu itu,..cinta yang kau tikamkan dengan segala kebodohanmu kala itu. Memang benar,.. akulah pengkhianat cinta, pemikiran itu telah aku tegaskan tanpa pernah engkau ketahui. Aku sungguh tak mengerti, mengapa kau paksa aku untuk meraba cintamu? Kau sungguh membuatku merasa muak kali ini,.. Kau hadapkan aku dalam situasi yang sangat buruk. Aku rasa dirimu sangatlah payah, seharusnya kau pilih saja cinta yang lain, namun kau hanya tersenyum layaknya seorang bidadari termanis kala itu.. Sikapku ini sungguh aku sadari tanpa sedikitpun sesal,. dan memang betul, engkaulah sumber kebencianku. Bukan karena kau tak cantik,.. bukan pula karena aku mencintai yang lain. Inilah aku, aku yang tak mungkin jatuh cinta untuk saat ini. Pernahkah engkau mendengar?bahwa aku tak banyak memiliki teman? Dan hanya gadis bodoh sepetimulah yang mencoba meyakinkan diriku. Sungguh aku tak membutuhkan kasih sayang dari perempuan manapun kala itu , dan janganlah pula kebencianmu itu merasuki dadamu.
Aku rasa kau akan bernasib sama dengannya, jangankan menanggapi, membahas mengenai permasalahan itu pun aku takkan sudi. Tak seorang pun mengetahui, bahwa aku selalu mencoba merangkai hatiku dalam sebuah keniscayaan. Aku pun kini merasa letih, seribu kali aku telah mencobanya. Tentu engkau mengetahui, bahwa aku memang tak pernah puas dengan semua yang ada dalam hidupku ini, hanyalah keluhan yang aku simpan teramat jauh di balik semua sisi manisku. Dan betapa egoisnya nyawaku ini,. Aku bertanya dengan ketidak percayaanku saat ini. "Cintakah aku kepadamu??" Telah aku tegaskan pula dengan sepenuhnya, bahwa aku bukanlah pengusik kehidupan orang lain. Maka ketahuilah, aku adalah kebebasan, aku adalah jiwa-jiwa yang terbang,. terbang dengan air mata yang aku sendiri pun tak tau bagaimana cara meneteskannya. Dan gapailah takdir cintamu kasih, tinggalkanlah aku yang tak mungkin mencintaimu..."
- faisal, jakarta, 2022,10 februari