Dimanakah dirimu?
Apakah kau hanya mnjadi penonton di balik langsir kehinaan?
Jalan ini adalah jalan yang melelahkan Adam dan membuat Nuh mengeluh.
Di jalan ini Sang Kekasih Allah dicampakkan ke kobaran api, Isma’il dibaringkan untuk disembelih,
Yusuf dijual dengan harga murah dan terperangkap dalam penjara selama beberapa waktu.
Di jalan ini Zakaria digergaji hingga terbelah, Yahya disembelih, Ayyub tertimpa penyakit, Dawud menangis terus menerus, Isa terpaksa hidup dengan binatang buas,
dan Muhammad tertimpa kemiskinan dan segala macam gangguan.
Sedangkan engkau malah bergelimang senda gurau dan permainan?
Allah menguji makhluk dengan sesamanya. Dia menguji mukmin dengan kafir, sebagaimana juga menguji kafir dengan mukmin. Semua makhluk mendapat ujian semacam ini.
“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. alMulk: 1-2).
Muslim meriwayatkan dari Nabi mengenai yang diriwayatkannya dari Rabbnya,
“Hanyasanya Aku mengutusmu untuk mengujimu dan menguji denganmu.”
Yang kita ketahui dari al-Quran dan Sunnah bahwa diantara para nabi ada yang disiksa dan dibunuh oleh musuh-musuhnya seperti Yahya.
Ada juga yang kaumnya berkehendak membunuhnya sehingga terpaksalah ia lari menyelamatkan dirinya seperti Ibrahim yang berhijrah ke Syam
dan Isa yang diangkat ke langit.
Diantara orang-orang mukmin juga ada yang tertimpa ujian berat. Ada yang dicampakkan ke parit yang menyala-nyala (ashabul ukhdud)
ada yang menjadi syahid,
ada yang sengsara lagi terancam hidupnya.
Maka dimanakah janji Allah akan kemenangan kepada mereka di dunia padahal mereka terusir, terbunuh, atau disiksa?
Apakah kau hanya mnjadi penonton di balik langsir kehinaan?
Jalan ini adalah jalan yang melelahkan Adam dan membuat Nuh mengeluh.
Di jalan ini Sang Kekasih Allah dicampakkan ke kobaran api, Isma’il dibaringkan untuk disembelih,
Yusuf dijual dengan harga murah dan terperangkap dalam penjara selama beberapa waktu.
Di jalan ini Zakaria digergaji hingga terbelah, Yahya disembelih, Ayyub tertimpa penyakit, Dawud menangis terus menerus, Isa terpaksa hidup dengan binatang buas,
dan Muhammad tertimpa kemiskinan dan segala macam gangguan.
Sedangkan engkau malah bergelimang senda gurau dan permainan?
Allah menguji makhluk dengan sesamanya. Dia menguji mukmin dengan kafir, sebagaimana juga menguji kafir dengan mukmin. Semua makhluk mendapat ujian semacam ini.
“Maha Suci Allah Yang di tangan-Nya-lah segala kerajaan, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Yang menjadikan mati dan hidup, supaya Dia menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dan Dia Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.” (QS. alMulk: 1-2).
Muslim meriwayatkan dari Nabi mengenai yang diriwayatkannya dari Rabbnya,
“Hanyasanya Aku mengutusmu untuk mengujimu dan menguji denganmu.”
Yang kita ketahui dari al-Quran dan Sunnah bahwa diantara para nabi ada yang disiksa dan dibunuh oleh musuh-musuhnya seperti Yahya.
Ada juga yang kaumnya berkehendak membunuhnya sehingga terpaksalah ia lari menyelamatkan dirinya seperti Ibrahim yang berhijrah ke Syam
dan Isa yang diangkat ke langit.
Diantara orang-orang mukmin juga ada yang tertimpa ujian berat. Ada yang dicampakkan ke parit yang menyala-nyala (ashabul ukhdud)
ada yang menjadi syahid,
ada yang sengsara lagi terancam hidupnya.
Maka dimanakah janji Allah akan kemenangan kepada mereka di dunia padahal mereka terusir, terbunuh, atau disiksa?