Gasuka kata-kata gausah di intip
♪••Absurdisme ft Abstract••♪
Kapan awalnya? apakah kini akhirnya? ragaku sedang tak sehat dibarengi dengan perasaan yang tidak jelas.
Aku melupakan tujuan awal, yang belum sempat untuk ku akhiri namun pada kenyataannya harus segera berakhir. Sebut saja menyerah, atau memang bukan tempat yang sesuai dengan kemampuan pada akhirnya semua yang terjadi terkemas sempurna menjadi sebuah 'pelajaran hidup'. Penyesalan selalu terletak di akhir cerita, tidak pernah menjadi pembukaan maupun rencana.
Barangkali, bagian dari semua problem ini dibutuhkan suatu saat nanti meski untuk saat ini rasanya menyesakkan-- terkadang membuat diri tak habis pikir.
Meskipun seringkali aku ingat bahwasanya dibalik semua ini pasti ada yang telah mengatur sedemikian rupa-- aku tetap saja ingin sekaligus gagal mengatur suasana hati, ingat tidak ingat lupa maupun ingat sadar tidak sadar kuhabiskan waktu yang berharga untuk sekedar mampu menerima.
Gelap terangnya perasaan, kasih yang sempurna-- perubahan yang pasti, kenyamanan yang tidak menetap, keyakinan yang kurang mantap turut mempengaruhi segalanya.
Support luar dalam, kesehatan intern maupun ekstern. Pengetahuan baru yang dibenturkan dengan pengetahuan lama, kebiasaan yang sudah tak lagi jadi kebiasaan maupun baru menjadi kebiasaan. Meracaukan pikiran dan perasaanku di tingkat 'aku harus apa?'
Apakah aku harus menuruti kemauanku, atau menyelaraskan dengan kemampuanku, atau percaya pada orang yang mempercayai bahwasanya aku mampu?
Tak ingin kujawab, karena waktu juga yang akan melengkapi semuanya. Motivasiku saat ini sekedar mengembalikan inti-inti pada letak yang semestinya. Istirahat yang cukup, kebugaran yang dijaga, hubungan yang tidak dipaksakan, menemukan pekerjaan yang membuatku tertarik untuk melakukannya sampai tidak sempat mengecek ponsel barang sebentar. Itu saja-- untuk saat ini, biarlah aku beristirahat.
♪••Absurdisme ft Abstract••♪
Kapan awalnya? apakah kini akhirnya? ragaku sedang tak sehat dibarengi dengan perasaan yang tidak jelas.
Aku melupakan tujuan awal, yang belum sempat untuk ku akhiri namun pada kenyataannya harus segera berakhir. Sebut saja menyerah, atau memang bukan tempat yang sesuai dengan kemampuan pada akhirnya semua yang terjadi terkemas sempurna menjadi sebuah 'pelajaran hidup'. Penyesalan selalu terletak di akhir cerita, tidak pernah menjadi pembukaan maupun rencana.
Barangkali, bagian dari semua problem ini dibutuhkan suatu saat nanti meski untuk saat ini rasanya menyesakkan-- terkadang membuat diri tak habis pikir.
Meskipun seringkali aku ingat bahwasanya dibalik semua ini pasti ada yang telah mengatur sedemikian rupa-- aku tetap saja ingin sekaligus gagal mengatur suasana hati, ingat tidak ingat lupa maupun ingat sadar tidak sadar kuhabiskan waktu yang berharga untuk sekedar mampu menerima.
Gelap terangnya perasaan, kasih yang sempurna-- perubahan yang pasti, kenyamanan yang tidak menetap, keyakinan yang kurang mantap turut mempengaruhi segalanya.
Support luar dalam, kesehatan intern maupun ekstern. Pengetahuan baru yang dibenturkan dengan pengetahuan lama, kebiasaan yang sudah tak lagi jadi kebiasaan maupun baru menjadi kebiasaan. Meracaukan pikiran dan perasaanku di tingkat 'aku harus apa?'
Apakah aku harus menuruti kemauanku, atau menyelaraskan dengan kemampuanku, atau percaya pada orang yang mempercayai bahwasanya aku mampu?
Tak ingin kujawab, karena waktu juga yang akan melengkapi semuanya. Motivasiku saat ini sekedar mengembalikan inti-inti pada letak yang semestinya. Istirahat yang cukup, kebugaran yang dijaga, hubungan yang tidak dipaksakan, menemukan pekerjaan yang membuatku tertarik untuk melakukannya sampai tidak sempat mengecek ponsel barang sebentar. Itu saja-- untuk saat ini, biarlah aku beristirahat.