Salafy Palopo


Kanal geosi va tili: ko‘rsatilmagan, ko‘rsatilmagan
Toifa: ko‘rsatilmagan


salafypalopo.net | Media Dakwah Salafiyah di Kota Palopo dan Sekitarnya

Связанные каналы  |  Похожие каналы

Kanal geosi va tili
ko‘rsatilmagan, ko‘rsatilmagan
Toifa
ko‘rsatilmagan
Statistika
Postlar filtri


منتدى نشر الفـــــــوائد dan repost
::
🚇 BENARKAH HADIR DI MAJLIS TAKLIM (BELAJAR AGAMA) BISA MENGATASI SEMUA PROBLEM TERMASUK MASALAH EKONOMI, RUMAH TANGGA, HUTANG-PIUTANG, DLL?

🔬 Disampaikan Oleh:
Al-Ustadz Luqman Ba'abduh hafizhahullah

📅 Kajian "AYAH IBU, KEMANA AKAN KAU BAWA PUTRA - PUTRIMU ?" | Ahad, 21 Shafar 1441 H/ 20 Oktober 2019 M di Masjid Agung Al-Ukhuwah, Balai Kota Bandung

◙ Durasi 0:03:26
◙ Ukuran file 981 KB
◙ Link: http://bit.ly/2MRiAKt

#taklim #belajar_agama #ilmu_agama #tholabul_ilmy

••••
💾 @ForumBerbagiFaidah [FBF]
🏀 www.alfawaaid.net | www.ilmusyari.com

▫️▫️▫️▫️▫️


منتدى نشر الفـــــــوائد dan repost
::
🚇 REALITA PAHIT REMAJA ISLAM ZAMAN SEKARANG


Cukuplah kenyataan pahit yang ada, di era yang serba modern ini, keberadaan para remaja ISLAM (bukan kafir, bukan pula atheis) yang tidak tahu kemana mereka harus melangkah?

Dari kecil mereka tidak pernah diajari bagaimana Islam yang benar, apa itu al-Quran, siapa Rabb dan Nabi-Nya, bagaimana cara membaca al-Quran, apa itu surga dan neraka, ada apa setelah kematian, dan seterusnya dari perkara yang harus diketahui oleh setiap muslim.

Dari kecil yang ditekankan oleh orang tua adalah belajar yang pintar, agar kalau sudah besar menjadi orang besar dan sukses di dunia.

Di rumah, orang tua tidak perhatian, sibuk dengan pekerjaan, tidak tahu apa yang dilakukan anaknya, media apa yang dibaca, acara apa yang ditonton, siapa teman bermainnya, dan seterusnya. Innalillah wa inna ilaihi raj’iun.


POTRET SURAM REMAJA ZAMAN

Cukuplah potret suram kehidupan remaja di masa kini, manakala mereka lepas kendali dan kontrol, terombang-ambing dalam pergaulan bebas, mengikuti hawa nafsu, menjadi korban rayuan iblis dan bala tentaranya, berbuat zalim, menyakiti saudaranya, berbuat keji, merusak kehormatan wanita, dll.

Penampilan mereka jauh dari penampilan Islami. Tidak tercium dari mereka aroma harum Islam dan ibadah. Wajahnya jarang tersentuh air wudhu. Anggota sujudnya sangat jauh dari tempat sujud.

Rambutnya acak-acakan dan dimodel meniru pujaan hatinya. Waktunya habis siang dan malam untuk mencari kepuasan. Yah, kepuasan semu yang tak kunjung datang. Semakin dicari, justru semakin menjauh.

Tak jarang dari mereka yang hatinya begitu rapuh. Walaupun mereka memiliki fisik yang kuat, tapi hatinya lemah.


FAKTA REMAJA

Cukuplah kenyataan yang menyayat hati, ketika remaja Islam tertimpa masalah berat, mereka menjadi stres berat. Akhirnya apa yang dilakukan? Tidak lain kecuali bunuh diri.

Entah dengan gantung diri, minum racun, menjatuhkan diri dari tempat yang tinggi, atau menghadang laju kereta api.

Seolah-olah dengan bunuh diri, masalah langsung selesai. Mengapa mereka tidak tahu, bahwa dengan kematian yang disebabkan karena bunuh diri akan membuat kehidupannya lebih susah. Kehidupan di mana?

Yah, kehidupan di alam kubur dan akhirat kelak. Kehidupan yang lebih mengerikan daripada kehidupan yang ada di dunia ini.

Kehidupan yang tidak ada yang bisa menolong kecuali amal shaleh yang dia lakukan di dunia.

Kalau seandainya orang tua tahu, azab apa yang sedang menimpa anaknya, niscaya mereka akan pingsan dan tidak bisa tidur.


SADARLAH!

Duhai orang tua, sadarlah, kasihanilah anakmu!

Selamatkanlah mereka dari azab yang mengerikan!

Selamatkan mereka dari bencana maksiat dan dosa.

Wahai remaja, kembalilah ke jalan Rabbmu, bertobatlah segera dari dosa-dosamu, sebelum malaikat maut menjemputmu, dan sebelum malaikat munkar dan nakir menyapamu.

Wahai remaja, tinggalkanlah jalan setan, yang menghiasi maksiat dengan keindahan.
Ketahuilah olehmu, ini adalah kehidupan dunia yang terbentang tapi fana.

Kehidupan yang hakiki, hanyalah kehidupan di akhirat yang kekal dan abadi.

Semoga Allah menyelamatkan dirimu dan kita semua dari malapetaka di dunia dan akhirat..
Selesai.


🌎 Sumber:
http://forumsalafy.net/remang-remang-remaja-dalam-sorotan/

••••
📶 https://bit.ly/ForumBerbagiFaidah [FBF]
🌍 www.alfawaaid.net | www.ilmusyari.com

▫️▫️▫️▫️▫️▫️▫️


Salafy Baturaja dan repost
📖🌻 DAKWAH HARUS ADA TAMAYUZ

[Membedakan ahlussunnah dengan hizbiyyin)

Berkata Asy Syaikh Muqbil Al-Wadi’i رحمه الله:

وننصح أهل السنة أن يتميزوا وأن يبنوا لهم مساجد ولو من اللبن أو من سعف النخل، فإنّهم ليستطيعوا أن ينشروا سنة رسول الله صلى الله عليه وعلى آله وسلم إلا بالتميّز وإلا فالمبتدعة ليتركوهم ينشرون السنة

“Kami nasehatkan kepada Ahlus sunnah untuk tamyyiz (membedakan diri mereka dengan hizbiyyyin –ed) dan agar membangun masjid bagi mereka sendiri walaupun dari batu bata atau pelepah kurma, dikarenakan mereka tidak akan mampu menyebarkan sunnah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa ‘ala aalihi wasallam kecuali dengan tamyyiz dan jika tidak demkian maka ahlu bid’ah tidak akan membiarkan mereka menyebarkan sunnah.”

📖 Tuhfatul Mujiib : 1/167

📑 Dikutip dari: http://j.mp/2pRJicO

🏡 Majmu'ah Salafy Baturaja
🌏 Kanal Telegram: t.me/salafybaturaja

▫▫▫▫▫


منتدى نشر الفـــــــوائد dan repost
::
🚇 (KESALAHAN ORANGTUA) JANGAN BERLEBIHAN DALAM BER-HUSNUDZHON/ BERBAIK SANGKA KEPADA ANAK: "ANAK SAYA SELALU BAIK & JUJUR, TIDAK MUNGKIN MELAKUKAN INI DAN ITU, PASTI BENAR TIDAK PERNAH SALAH.."

🔬 Disampaikan Oleh:
Al-Ustadz Luqman Ba'abduh hafizhahullah

📅 Kajian "AYAH IBU, KEMANA AKAN KAU BAWA PUTRA - PUTRIMU ?" | Ahad, 21 Shafar 1441 H/ 20 Oktober 2019 M di Masjid Agung Al-Ukhuwah, Balai Kota Bandung

◙ Durasi 0:06:09
◙ Ukuran file 1,6 MB
◙ Link: http://bit.ly/2qSeqJK

#parenting #pendidikan_anak #tarbiyatul_aulad #melabrak #tanpa_klarifikasi

(*) Orangtua tidak mau terima tentang perbuatan anaknya, nggak mungkin...!! (Padahal bukti, fakta serta saksi-saksinya jelas)

••••
💾 @ForumBerbagiFaidah [FBF]
🏀 www.alfawaaid.net | www.ilmusyari.com

▫️▫️▫️▫️▫️


☀️⚡️KESELAMATAN AQIDAH DAN MANHAJ ADALAH BAROMETERNYA (Mengambil Pelajaran dari Kisah Husein Al-Karobisi) 🔥🔥

🔥 Siapakah Husein Al-Karobisi?
💥 Nama lengkapnya adalah Abu Ali Al-Husein bin Ali bin Yazid Al-Karobisi

✔️ ia seorang yang memiliki pemahaman mendalam
✔️ Berilmu
✔️ dan faqih

✔️ Ia memiliki karya tulis yang banyak dalam bidang fikih dan ushulnya

🔵 Al-Khatib Al-Baghdadi mengatakan, "Ia memiliki karya tulis yang banyak dalam bidang fikih dan ushul, hal itu menunjukkan atas baiknya pemahaman dia (dalam hal fikih dan ushul) dan ilmunya yang mendalam"

✔️ Ia juga murid dari Al-Imam Asy-Syafi'i, Yazid bin Harun, Ma'an bin Isa, dan para muhadditsin lainnya..

📡📡 Tapi Tahukah Anda, bahwa KELEBIHAN yang dimilikinya tidak menjadikannya mulia di sisi Ahlussunnah ketika ia melakukan perbuatan BID'AH‼️

🚧 Ibnul Jauzi berkata, "Hanya saja ia terjatuh dalam permasalahan lafazh, ia mengatakan, bahwa lafazhku saat membaca Al-Qur'an adalah makhluk."

🔧 Dengan sebab itu, Al-Imam Ahmad mentahdzirnya dan memerintahkan manusia agar meninggalkannya. Beliau berkata, "(orang) ini mubtadi' maka berhatil-hatilah darinya."

🔋 Beliau juga berkata, "Semoga Allah menghinakan Al-Karobisi, jangan dijadikan teman duduk, jangan diajak bicara, jangan engkau menyalin buku-bukunya, dan jangan duduk bersama orang yang duduk dengannya."

📪 PEMAHAMANNYA tentang permasalahan Ushul dan Furu' ternyata TIDAK MEMBERIKAN manfaat kepadanya ketika ia terjatuh kepada kebid'ahan.

✅ Muhammad bin Abdullah Ash-Shairafi Asy-Syafi'i berkata kepada muridnya, "AMBILLAH PELAJARAN dari keadaan al-Karobisi dan Abu Tsaur. Husein al-Karobisi kapasitas ilmu dan hafalannya tidak bisa ditandingi oleh Abu Tsaur walaupun hanya sepersepuluhnya. Tapi Ahmad (bin Hanbal) berbicara tentangnya dalam permasalahan lafazh (terhadap Al-Qur'an), sehingga ia (yakni al-Karobisi) pun jatuh. dan Ahmad memuji Abu Tsaur sehingga menjadi tinggi kedudukannya disebabkan ia berpegang teguh kepada sunnah."

⛵️ Oleh karena itu...
❌ JANGAN TERTIPU dengan penampilan
❌ JANGAN TERTIPU dengan keilmuan
❌ JANGAN TERTIPU dengan kefasihan
❌ JANGAN TERTIPU dengan ketawadhu'an dan kezuhudan
❌ JANGAN TERTIPU dengan banyaknya Buku yang diterbitkan

💯 AMBILLAH PELAJARAN bahwa barometernya adalah keselamatan aqidah dan manhaj bukan penampilan dan kepiawaian..

〰〰🌻〰〰
🌏 Sumber:
🔗 Tarikh Baghdad
🔗 Al-Muntazhom fii Tarikh Al-Muluk wal Umam
🔗 Situs Sahab

// Sumber: @WarisanSalaf
〰〰〰

💻 Channel Telegram Salafy Palopo https://t.me/salafypalopo


منتدى نشر الفـــــــوائد dan repost
::
🚇 KIAT MENDIDIK ISTRI : MOHON NASEHAT JIKA KITA TERLANJUR MENIKAHI WANITA YANG AWAM (KURANG AGAMANYA) DAN KURANG SHOLIHAH?

🔬 Disampaikan Oleh:
Al-Ustadz Luqman Ba'abduh hafizhahullah

📅 Kajian "AYAH IBU, KEMANA AKAN KAU BAWA PUTRA - PUTRIMU ?" | Ahad, 21 Shafar 1441 H/ 20 Oktober 2019 M di Masjid Agung Al-Ukhuwah, Balai Kota Bandung

◙ Durasi 0:05:55
◙ Ukuran file 1,5 MB
◙ Link: http://bit.ly/2Jsbfz0

#nikah #kewajiban_suami #tanggungjawab #sikap_lembut #rumah_tangga

••••
💾 @ForumBerbagiFaidah [FBF]
🏀 www.alfawaaid.net | www.ilmusyari.com

▫️▫️▫️▫️▫️




Salafy Baturaja dan repost
#Secercah_Nasihat

💦🌤🌻 ANTUM MONDOKAN ANAK CARI ILMU APA CARI IJAZAH, AKHI?

▶️ Menuntut Ilmu untuk Memperoleh Ijazah Apakah Ikhlas? al-Ustadz Muhammad Ihsan hafizhahullah

▶️ Bukan Ijazahnya, Tetapi Cara Memperolehnya oleh al-Ustadz Muhammad Umar As-Sewed hafizhahullah

▶️ Hidup Tetap Cerah Tanpa Ijazah, Belajar Dari Orang Tua oleh al-Ustadz Abu Nasim Mukhtar hafizhahullah

● Durasi: 00:23:57
● Ukuran: 4,31 mb

➖ ➖ ➖ ➖ ➖➖ ➖
“Tetap hadiri majelis ilmu syar'i untuk meraih keutamaan lebih banyak dan lebih berkah, insyaallah.”

🏡 Majmu'ah Salafy Baturaja
🌏 t.me/salafybaturaja

▫▫▫▫▫


🎙✒ FATAAWA 'ULAMAA

✋🤚 POSISI TANGAN SAAT BERTUMPU KETIKA BANGKIT KE RAKA'AT BERIKUTNYA DI DALAM SHALAT

🎙 Al-'Allamah Al-Muhaddits Asy-Syaikh Abu 'Abdirrahman Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله berkata :

هذا العجن من طريق الهيثم بن عمران ولم يوثقه إلا ابن حبان وهو يوثق المجهولين ، فالعجن عند القيام من السجود هذا أيضاً ضعيف لا يثبت عن النبي - صلى الله عليه وعلى آله وسلم - ، والثابت في < البخاري > أنه كان يعتمد بيديه على الأرض ، هذا هو الثابت ليس فيه صفة العجن.

⚠ Al-‘ajn (mengepalkan tangan) ini haditsnya diriwayatkan dari jalur Al-Haitsam bin 'Imran [1] yang tidak mentsiqahkan dia kecuali hanya Imam Ibnu Hibban, dalam keadaan dia (Imam Ibnu Hibban) sering mentsiqahkan (tautsiq) perawi-perawi hadits yang majhul.

📌 Maka, Al-‘ajn (mengepalkan tangan) ketika hendak bangkit dari sujud adalah hadits dha'if (lemah), tidaklah tsabit dari Nabi صلى الله عليه وسلم.

✅ Dan yang tsabit adalah hadits yang diriwayatkan dalam Shahih Al-Bukhari bahwasanya beliau صلى الله عليه وسلم bertumpu dengan kedua tangannya (telapak tangannya) di atas bumi. Maka inilah yang tsabit, tidak ada padanya sifat al-'ajn."

🔊📥http://muqbel.net/fatwa.php?fatwa_id=57

▶ Dengarkan suaranya di situs resmi Asy-Syaikh Muqbil bin Hadi Al-Wadi'i رحمه الله.
_________
✍ Catatan kaki :

[1] Hadits tentang al-'ajn ini diriwayatkan oleh Imam Abu Ishaq Al-Harby رحمه الله di dalam Gharibul Hadits dengan sanadnya :

رقم الحديث: 995
(حديث مرفوع) حَدَّثَنَا عُبَيْدُ اللَّهِ بْنُ عُمَرَ , حَدَّثَنَا يُونُسُ بْنُ بُكَيْرٍ , عَنِ الْهَيْثَمِ , عَنْ عَطِيَّةَ بْنِ قَيْسٍ , عَنِ الأَزْرَقِ بْنِ قَيْسٍ " رَأَيْتُ ابْنَ عُمَرَ " يَعْجِنُ فِي الصَّلاةِ ؛ يَعْتَمِدُ عَلَى يَدَيْهِ إِذَا قَامَ " , فَقُلْتُ لَهُ , فَقَالَ : رَأَيْتُ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَفْعَلُهُ " .

◽Hadits diriwayatkan dari jalur Yunus bin Bukair, dari Al-Haitsam (bin 'Imran), dari ‘Athiyyah bin Qais dari Al-Azraq bin Qais, dari shahabat 'Ibnu 'Umar رضي الله عنهما.

Wallahu a'lam.

// Sumber: @KajianIslamLhokseumawe

💻 Channel Telegram https://telegram.me/salafypalopo


📣 Info Kajian Khusus Ummahat/Akhawat


بسم الله الرحمن الرحيم

Disampaikan kepada ummahat wal akhawat sekalian, bahwasanya insyaAllah sore ini (Ahad, 28 Shafar 1440 H/27 Oktober 2019) akan diadakan kajian khusus ummahat/akhawat

📝 dengan pembahasan kitab :
"فتاوى المرأة المسلمة"
(Fatwa- Fatwa Wanita Muslimah)

💺 Bersama Al-Ustadz Abu Abdillah Hanif حفظه الله تعالى

🏡 Bertempat di Kediaman Abu/Ummu Shiddiq, Perumahan Jati Mas 2 Blok A No. 11 (Belakang RSUD Sawerigading) Kota Palopo

🕘 Waktu Ba'da Sholat Ashar - selesai

Demikian informasi ini disampaikan, atas perhatiannya diucapkan Jazaakumullahu Khairan

بارك الله فيكم أجمعين

_

💻 Channel Telegram https://telegram.me/salafypalopo
🖥 Website http://salafypalopo.net


📡 Sedang Berlangsung

📌 Kajian Islam Ilmiah Kota Palopo

"Ushulus Sunnah"

Al Ustadz Abu Abdillah Hanif حفظه الله

Dengarkan via Radio Islam Palopo, klik link berikut: http://palopo.radioislam.my.id:8174

*Catatan: Jika streaming terputus, refresh/segarkan/muat ulang halaman browser anda, kemudian tekan tombol play kembali


Besok | ان شاء الله


منتدى نشر الفـــــــوائد dan repost
::
🚇 TARBIYAH ILMU AGAMA : JANGAN DIDIK ANAK KALIAN DENGAN "DUNIA" AGAR TIDAK MENYESAL/KECEWA SAAT USIA SENJA/ TUA RENTA

🔬 Disampaikan Oleh:
Al-Ustadz Muhammad Afifuddin hafizhahullah

📅 Kajian "MENJAGA HATI DARI TIPU DAYA SYAITHON" | Ahad, 12 Rajab 1438 H/ 09 April 2017 M di Masjid Al Muttaqin, Kantor Bupati Pati, JATENG

◙ Durasi 0:11:31
◙ Ukuran file 2,7 MB
◙ Link: http://bit.ly/343mENr

#dunia #fitnah_dunia #berbakti #anak_durhaka #masa_depan #pekerjaan #rezeki #tarbiyatul_aulad #pendidikan_anak #parenting

(*) Dunia itu hampa, Muliakan keluarga dengan mengajarinya Ilmu Agama, agar berbakti sampai anda tua renta

••••
💾 @ForumBerbagiFaidah [FBF]
🏀 www.alfawaaid.net | www.ilmusyari.com

▫️▫️▫️▫️▫️




📣 Hadirilah Kajian Islam Ilmiah Kota Palopo

Insya Allah Bersama
Al Ustadz Abu 'Abdillah Hanif hafizhahullah
(Pengasuh Ma'had Darus Sunnah Pangkep)

Tema/Pembahasan:
Ushulus Sunnah (Prinsip-prinsip Sunnah) karya al-Imam Ahmad rahimahullah

Hari/Tanggal:
Ahad, 28 Shafar 1441 H/ 27 Oktober 2019

Waktu:
Pukul 09.30 - 11.30 WITA

Tempat:
Masjid Besar Al Jihad
Jl. Dr. Ratulangi Kel. Temmalebba Kec. Bara Kota Palopo
https://goo.gl/maps/KUEW1twRjNM2

Hadiri juga:
Kajian Ba'da Maghrib
"Al-Adabul Mufrad"
Ahad, 27 Oktober 2019
Ba'da Maghrib - menjelang isya
di Masjid Nurul Muhajirin Sempowae
Jl. K.H. A. Razak (Depan SPBU Ahmad Razak) Kota Palopo
https://goo.gl/maps/PMKNUviWydu

Informasi:
0812 5311 2771
0822 7697 7286

Hadir langsung ke majelis lebih utama, bagi yang berhalangan simak melalui radio streaming

Gratis Untuk Muslim & Muslimah

Ajak Serta Keluarga, Sahabat dan Tetangga untuk merasakan manisnya Ilmu Syar'i. Semoga Bermanfaat.

Barakallahu fiikum

Live Streaming:
Radio Islam Palopo

http://palopo.radioislam.my.id:8174

Didukung Oleh:
RII (Radio Islam Indonesia)

https://play.google.com/store/apps/details?id=dev.oasemedia.radioislamindonesia

🖥 Join Channel Telegram: https://t.me/salafypalopo

salafypalopo.net
Media Dakwah Salafiyah di Kota Palopo dan Sekitarnya


Salafy Wajo dan repost
*INFO DAUROH*
∷∷∷∷∷∷∷

*بـــــــــسم اللّــــــه الرّحمن الرّحيم*

Dengan Mengaharap Ridho Allah سبحانه وتعالى

*H A D I R I L A H*
---------------------
*DAUROH ILMIAH KABUPATEN WAJO*

*" INDAHNYA DAKWAH SALAFIYYAH "*

※l▶l※ ان شا ءالله

🗓 *JUM'AT - AHAD*
4-6 Rabiul Awwal 1441 H
1-3 Nopember 2019

✓ PEMATERI :
🎙 *Al Ustadz Abdul Muthi Sutarman Lc حفظه الله تعالى*
( Pengasuh Ponpes Anwarusunnah, Kebumen )

⏲••• *WAKTU :*
Pukul 09.30 - selesai

📌 Ikuti pula :
*1. Khutbah Jum'at*
*2. Kajian Ummahat*
_" Jadilah Engkau Penyejuk Mataku "_
• Hari Jum'at
> Sesi 1 pukul : 15.30 - selesai
> Sesi 2 pukul : 18.30 - selesai
*3. Tausiah Subuh*
_" Kiat² Sukses Mendidik Anak "_
• Hari Sabtu dan Ahad
• Pukul : 05.00 - selesai

*TEMPAT :*
• Ikhwan (Pria)
🕌 || *Masjid Ihyaus Sunnah*
• Akhwat/Ummahat (Wanita)
🏠 || *Madrosah Banat (putri)*
Komplek Ma'had Darus Salaf.
Jl. Rusa, Sengkang (± 100 m dari Polres Wajo)

📡 Live streaming :
💻 *Radio Islam Makassar*

NB ⚠ :
1. Harap datang sebelum waktu kajian dimulai.
2. Harap membawa buku catatan.
3. Harap menjaga ketertiban selama acara berlangsung. Bagi yang membawa anak kecil kiranya dijaga agar tidak mengganggu acara.
4. Harap menjaga kebersihan baik di masjid maupun di luar masjid.

----------
🌷l☆ ajak keluarga, teman, tetangga dan sahabat
----------
*_Nabi shallallahu 'alaihi wa salam bersabda:_*

ﻣَﻦْ ﺳَﻠَﻚَ ﻃَﺮِﻳﻘًﺎ ﻳَﻠْﺘَﻤِﺲُ ﻓِﻴﻪِ ﻋِﻠْﻤًﺎ ﺳَﻬَّﻞَ ﺍﻟﻠَّﻪُ ﻟَﻪُ ﻃَﺮِﻳﻘًﺎ ﺇِﻟَﻰ ﺍﻟْﺠَﻨَّﺔِ
*"Barang siapa yang menempuh suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan untuknya jalan menuju Surga." (HR Muslim, 2699)*

*جــزاكـم اللّـه خيــرا و بــارك اللّـه فيكـم*

≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡≡

Contact Person :
1. Ridwan 085255666955
2. Shalih 08114232111

*Panitia Kajian Islam*
Mahad Daarus Salaf Sengkang


~~~~~~~~🍃📮((🔘))📮🍃~~~~~~~~


Salafy Wajo dan repost


II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II dan repost
(03)
(➊➒) Apakah shalat jama' diharuskan berurutan?

[ Jawab ]

Ya, shalat Jama' harus berurutan. Maghrib dulu kemudian Isya’, demikian juga Dzhuhur dulu kemudian Ashar. Tidak boleh Isya’ dulu kemudian Maghrib atau Ashar dulu kemudian Dzhuhur. Jika seseorang sebelumnya berniat melakukan jama' ta’khir maghrib dan Isya’ di waktu Isya’ ternyata ia mendapati jamaah shalat Isya’ kemudian bergabung melakukan shalat Isya’ padahal ia belum shalat maghrib, maka nantinya ia harus melakukan shalat Maghrib dan Isya’ lagi. Shalatnya bersama jamaah terhitung shalat sunnah, bukan shalat yang menggugurkan kewajiban. [Penjelasan Syaikh al-Utsaimin dalam asy-Syarhul Mumti’]

(➋🎯) Apakah diperbolehkan shalat jama' pada waktu safar di saat lebih banyak berdiam diri di suatu tempat/ tidak terus menerus dalam perjalanan?

[ Jawab ]

Boleh, namun yang lebih utama tidak dijama'. Dikatakan boleh, karena Nabi menjama' shalat pada peperangan Tabuk pada saat beliau lebih banyak berdiam diri tidak selalu melakukan perpindahan tempat sebagaimana riwayat Ahmad.

(➋➊) Bolehkah menjama' shalat Jum'at dengan shalat Ashar?

[ Jawab ]

Shalat Jum'at tidak sama dengan shalat Dzhuhur, karena itu ia tidak bisa dijama' dengan shalat Ashar. Nash-nash hadits yang ada adalah jama' antara Dzhuhur dengan Ashar, bukan Jum'at dengan Ashar. Jika seseorang dalam perjalanan pada waktu Jum'at hendak menjama' shalat, maka hendaknya ia melakukan shalat dzhuhur -bukan Jum'at- yang dijama' dengan shalat Ashar. Namun, jika ia memilih shalat Dzhuhur bukan shalat Jum'at, ia telah melewatkan keutamaan yang besar, karena shalat Jum'at lebih utama dibandingkan shalat Dzhuhur. [Asy-Syarhul Mumti’ syarh Zaadil Mustaqni’ karya Ibn Utsaimin]

(➋➋) Apakah jama' ta’khir mempersyaratkan niat sebelum berakhirnya waktu shalat yang pertama?

[ Jawab ]

Ya, menurut pendapat Syaikh al-Utsaimin.

Contoh, seseorang yang akan menjama' ta’khir pada waktu Ashar, ia sudah harus berniat sebelum berakhirnya waktu Dzhuhur. Seseorang yang akan menjama' ta’khir pada waktu Isya’ harus sudah berniat sebelum waktu Maghrib berakhir. Karena jika tidak demikian, ia melewatkan suatu waktu shalat tanpa berniat apapun untuk melakukan shalat.

(➋➌) Apakah seorang yang sakit boleh menjama' shalat? Apakah ia juga boleh mengqashar shalat?

[ Jawab ]

Seorang yang sakit boleh menjama', namun tidak boleh mengqashar. Karena qashar hanya berlaku bagi musafir.

Selesai, Alhamdulillah.

📚[Dikutip dari Buku “Fiqh Bersuci dan Shalat Sesuai Tuntunan Nabi” - Penulis: Al-Ustadz Abu Utsman Kharisman hafizhahullah]

Url: https://goo.gl/EVJtjM
📮••••|Edisi| @ukhuwahsalaf / www.alfawaaid.net

// Sumber: @Sifat_Sholat_Nabi


II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II dan repost
(02)
(➊➍) Bagaimana melaksanakan shalat-shalat sunnah di waktu safar?

[ Jawab ]

Di antara Sunnah Nabi adalah meninggalkan shalat- shalat sunnah rawatib (sebelum dan setelah shalat fardlu) di waktu safar. Shalat-shalat nafilah yang tetap dikerjakan Nabi pada saat mukim maupun safar adalah shalat malam dan shalat 2 rakaat sebelum Subuh.

Ibnu Umar menyatakan:

《 صَحِبْتُ رَسُولَ اللَّهِ ‏صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ‏ وَسَلَّمَ فِي السَّفَرِ فَمَا ‎رَأَيْتُهُ يُسَبِّحُ وَلَوْ ‏كُنْتُ مُسَبِّحًا‎ لَأَتْمَمْتُ ... 》

“Aku menyertai Rasulullah -ﷺ- dalam safar, aku tidak pernah melihat beliau melakukan shalat sunnah. Kalau seandainya aku melakukan shalat sunnah, niscaya aku akan menyempurnakan shalatku (tidak safar).” [Riwayat Muslim]

(➊➎) Apakah yang dimaksud dengan shalat jama'?

[ Jawab ]

Menggabungkan 2 shalat dalam satu waktu karena keadaan tertentu. Misalnya karena sakit atau sedang dalam perjalanan safar.

(➊➏) Shalat apa saja yang diperbolehkan dijama'?

[ Jawab ]

Maghrib dengan Isya’ dan Dzhuhur dengan Ashar.

(➊➐) Manakah yang lebih baik, jama' ta’khir atau taqdim?

[ Jawab ]

Untuk shalat yang menggabungkan dua waktu, jika seseorang akan safar dan sudah masuk di waktu pertama, hendaknya ia melakukan jama' taqdim (mendahulukan), melakukan shalat pertama dan kedua di waktu pertama. Sebaliknya, jika ia safar sebelum waktu pertama dan tiba di tempat saat waktu kedua, maka ia melakukan shalat pertama dan kedua di waktu kedua (jama' ta’khir).

ⓘ Contoh, jika seseorang akan safar dan sudah masuk di waktu Dzhuhur, hendaknya ia melakukan shalat jama' Dzhuhur dan Ashar di waktu Dzhuhur kemudian berangkat safar. Sebaliknya, jika ia berangkat sebelum Dzhuhur, maka nantinya pada saat Ashar ia melakukan shalat Dzhuhur dan Ashar.

《 عَنْ مُعَاذِ بْنِ جَبَلٍ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ فِي غَزْوَةِ تَبُوكَ إِذَا زَاغَتْ الشَّمْسُ قَبْلَ أَنْ يَرْتَحِلَ جَمَعَ بَيْنَ الظُّهْرِ وَالْعَصْرِ وَإِنْ يَرْتَحِلْ قَبْلَ أَنْ تَزِيغَ الشَّمْسُ أَخَّرَ الظُّهْرَ حَتَّى يَنْزِلَ لِلْعَصْرِ وَفِي الْمَغْرِبِ مِثْلُ ذَلِكَ إِنْ غَابَتْ الشَّمْسُ قَبْلَ أَنْ يَرْتَحِلَ جَمَعَ بَيْنَ الْمَغْرِبِ وَالْعِشَاءِ وَإِنْ يَرْتَحِلْ قَبْلَ أَنْ تَغِيبَ الشَّمْسُ أَخَّرَ الْمَغْرِبَ حَتَّى يَنْزِلَ لِلْعِشَاءِ ثُمَّ جَمَعَ بَيْنَهُمَا. 》

Dari Muadz bin Jabal bahwasanya Rasulullah -ﷺ- ketika berada pada pertempuran Tabuk, jika matahari tergelincir sebelum beliau pergi, beliau menjama' antara Dzhuhur dengan Ashar. Jika beliau pergi sebelum tergelincir matahari beliau mengakhirkan Dzhuhur hingga beliau turun di waktu Ashar. Dan pada waktu Maghrib juga seperti itu. Jika matahari terbenam sebelum beliau pergi, beliau menjama' antara Maghrib dan Isya. Jika beliau pergi sebelum matahari tenggelam, beliau mengakhirkan Maghrib hingga turun di waktu Isya’, kemudian menjama' keduanya. [HR Abu Dawud]

(➊➑) Apakah shalat jama' diharuskan bersambung tanpa terpisah waktu yang lama?

[ Jawab ]

Tidak harus, menurut pendapat Ibnu Taimiyyah. Karena pada hakekatnya, shalat jama' adalah penggabungan satu waktu. Sehingga, tidak mengapa bagi seseorang melakukan shalat jama' yang masing-masing shalat terpisah jeda waktu yang cukup lama. Karena memang tidak ada nash shahih dan sharih (tegas) yang membatasi waktu jeda antar 2 shalat yang dijama'. Selama antara 2 shalat tersebut tidak diselingi oleh shalat yang lain, maka tidak mengapa.

Contoh, seorang yang telah shalat dzhuhur tanpa berniat jama', kemudian selang satu jam kemudian pada saat ia masih berada di waktu dzhuhur, ia teringat harus melakukan safar, dan ia melihat akan kesulitan dan memberatkan jika tidak dijama', maka ia boleh melakukan shalat ashar di waktu dzhuhur tersebut (sebagai bentuk jama') selama tadi selepas melakukan shalat dzhuhur ia tidak melakukan shalat-shalat yang lain (misal: shalat sunnah setelah dzhuhur).


II Ukhuwah Salafiyyah 🇲🇾 II dan repost
🚇SHALAT MUSAFIR - [Bagian 3]

(➓) Bagaimana jumlah rakaat seorang musafir yang shalat di belakang seorang mukim?


[ Jawab ]

Sama dengan jumlah rakaat Imam (disempurnakan).

《 ‎عَنْ مُوسَى بْنِ سَلَمَةَ قَالَ‌‎كُنَّا مَعَ ابْنِ عَبَّاسٍ‏ بِمَكَّةَ فَقُلْتُ إِنَّا إِذَا ‎كُنَّا مَعَكُمْ صَلَّيْنَا ‎أَرْبَعًا وَإِذَا رَجَعْنَا إِلَى ‎رِحَالِنَا صَلَّيْنَا رَكْعَتَيْنِ‏ قَالَ تِلْكَ سُنَّةُ أَبِي ‎الْقَاسِمِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ‏وَسَلَّمَ 》

Dari Musa bin Salamah beliau berkata: “Kami pernah bersama Ibnu Abbas di Makkah, kemudian aku berkata kepada beliau: Sesungguhnya kami (musafir) jika shalat bersama kalian shalat 4 rakaat, namun jika kami kembali ke tempat (perkemahan) kami, kami shalat 2 rakaat.” Ibnu Abbas berkata: “Itu adalah Sunnah Abul Qosim (Nabi Muhammad) -ﷺ-.” [Riwayat Ahmad]

(➊➊) Apakah seorang musafir masbuq juga harus menyempurnakan jumlah rakaatnya sama dengan imam?

[ Jawab ]

Ya, jika ia masih sempat mendapati paling tidak 1 rakaat bersama Imam, maka nanti ia sempurnakan sejumlah total rakaat yang sama dengan Imam. Namun, jika ia mendapati kurang dari 1 rakaat, ia tambahi kekurangan rakaat menjadi total rakaat yang dilakukan musafir.

Contoh, seorang masbuq mendapati Imam mukim shalat dzhuhur 4 rakaat. Jika ia bisa mendapati minimal 1 rakaat, maka nanti setelah Imam salam ia sempurnakan menjadi 4 rakaat. Namun, jika ia mendapati kurang dari 1 rakaat, maka ia hanya menambah kekurangannya menjadi total 2 rakaat. Seseorang masih mendapati 1 rakaat jika ia masih sempat mandapati rukuk Imam. Sehingga, seseorang musafir yang mendapati Imam setelah ruku’ di rakaat terakhir, maka nanti ia sempurnakan shalatnya sebagaimana shalat musafir, tidak terhitung tergabung bersama jama’ah.

《 مَنْ أَدْرَكَ رَكْعَةً مِنَ‌‎ ‎الصَّلَاةِ مَعَ الْإِمَامِ فَقَدْ‌‎ ‎أَدْرَكَ الصَّلَاةَ 》

“Barangsiapa yang mendapati 1 rakaat bersama Imam, maka ia telah mendapati shalat tersebut.” [HR Muslim dari Abu Hurairah]

(➊➋) Bagaimana jika seorang musafir menjadi Imam, sedangkan makmumnya adalah orang mukim?

[ Jawab ]

Makmum menambah kekurangan shalatnya.

Contoh, jika Imam yang musafir shalat Isya’ 2 rakaat, maka saat Imam salam, makmum mukim menambah 2 rakaat lagi shalatnya.

《 مَا سَافَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى‎ ‎اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ سَفَرًا‎ ‎إِلَّا صَلَّى رَكْعَتَيْنِ‌‎ ‎رَكْعَتَيْنِ حَتَّى يَرْجِعَ‌‎ وَإِنَّهُ أَقَامَ بِمَكَّةَ‏ زَمَانَ الْفَتْحِ ثَمَانِيَ‏ عَشْرَةَ لَيْلَةً يُصَلِّي ‎بِالنَّاسِ رَكْعَتَيْنِ ‏رَكْعَتَيْنِ…‏إِلَّا الْمَغْرِبَ ثُمَّ يَقُولُ ‏يَا أَهْلَ مَكَّةَ قُومُوا ‎فَصَلُّوا رَكْعَتَيْنِ ‏أُخْرَيَيْنِ فَإِنَّا سَفْرٌ. 》

“Tidaklah Rasulullah -ﷺ- melakukan safar kecuali shalat 2 rakaat 2 rakaat sampai kembali. Beliau tinggal di Makkah pada Fathu Makkah 18 malam shalat bersama manusia 2 rakaat – 2 rakaat … kecuali Maghrib,” kemudian (selesai salam) beliau berkata: “Wahai penduduk Makkah bangkitlah dan shalatlah 2 rakaat yang tersisa karena kami adalah musafir.” [HR Ahmad dari Imran bin Hushain]

(➊➌) Bagaimana cara mengganti shalat mukim di waktu safar atau sebaliknya?

[ Jawab ]

Dikerjakan sebagaimana keadaan saat yang terlewatkan. Jika lupa di waktu safar, maka mengganti di waktu mukim dengan qoshor. Sebaliknya jika lupa di waktu mukim, maka mengganti di waktu safar dengan disempurnakan jumlah rakaatnya. Contoh, seseorang yang telah merasa dengan yakin melakukan shalat Dzhuhur tanpa berwudlu’.

(✔️) Dalam hal ini:
▸ Jika shalat yang telah dilakukan waktu mukim, kemudian dia safar, dan dalam safar ia teringat hal itu dan menggantinya di saat safar, maka di saat safar ia melakukan penggantian shalat tersebut 4 rakaat sebagaimana shalat mukim.
▸ Jika shalat yang telah dilakukan dilakukan waktu safar, kemudian dia kembali pulang sampai tempat tinggal, ketika itu ia teringat dan menggantinya di saat mukim, maka ia melakukan penggantian shalat tersebut 2 rakaat sebagaimana shalat musafir. [Disarikan dari penjelasan Syaikh al-Utsaimin dalam Syarhul Mumti’]

20 ta oxirgi post ko‘rsatilgan.

845

obunachilar
Kanal statistikasi