story: 005
by draco
Hari ini adalah jadwal ketiga untukku berlatih band dadakan. kenapa aku bisa berkata seperti itu? bagai mana tidak, ini semua karena luke,liam dan arsen yang memaksaku masuk ke band mereka dengan alasan suaraku merdu dan semacamnya.
pembual sejati,batinku
oh lord,dimana mereka semua sudah 30 menit aku menunggu mereka di gedung bekas yang mereka sebut basecamp.
suara deru mobil terdenger di depan gedung, akhirnya mereka datang. Aku memutar mataku jengah. mereka terlalu mengabaikan waktu.
"hai sayang kau menunggu lama?" Arsen menghampiri ku duluan --aku tidak tau dimana luke dan liam-- langsung memelukku membuatku mendorong nya kuat, tapi tetap saja dia lebih kuat.
"menyingkirlah arsen!"
"tidak akan"
Arsen bukanya menyingkir malah semakin menjadi, tangannya mengerat kan pelukan nya padaku.
"apa yang kau inginkan?"
"dirimu"
detik itu juga arsen menciumku dengan begitu ganasnya, melumatku dalam, membuatku kehilangan nafasku.
"ahh sen "
tangannya meremas payudara ku membuka kancingku satu persatu. bibirnya beralih mengecup permukaan dadaku dan memainkan putingku yang mengeras.
oh tidak,ini nikmat
Dia membawa ku kearah matras dan menidurkanku disana. arsen melepas bajunya menampilkan perutnya yang terpahat sempurna.
"terpesona eh"
aku mengalihkan pandanganku saat ketahuan memperhatikan perutnya. Arsen menindihku, membuka resleting celanaku dan meloloskannya beserta underwear.
"ahh arahh sen jan ahh an disana"
Desahku saat dia memainkan vaginaku dengan jari jarinya. jemarinya bermain diatas klitoris ku membuat tubuhku bergetar.
"AHHHH"
jeritku saat dia memasukan jari jarinya kedalamku. ohh ini sangat nikmat.
Arsen memainkan jarinya cepat didalam ku seolah mencari sesuatu disana. gerakannya semakin cepat membuatku tak tahan menahan getaran orgasme yang menimpaku
"ahh arsen nghhhh i'm Cum AKHH"
arsen tersenyum menatapku, membuka celananya cepat memposisikan penisnya tepat di depan vaginaku. menggesekkan membuatku menggigit bibirku menahan desahan. Arsen masih menggesekannya tanpa berniat memasukkan nya.
BRAK
"Oh sepertinya kami ketinggalan sesuatu"
Disana,Luke dan Liam menatapku dengan seringai mesum mereka.
oh lord tidak lagi, batinku
by draco
Hari ini adalah jadwal ketiga untukku berlatih band dadakan. kenapa aku bisa berkata seperti itu? bagai mana tidak, ini semua karena luke,liam dan arsen yang memaksaku masuk ke band mereka dengan alasan suaraku merdu dan semacamnya.
pembual sejati,batinku
oh lord,dimana mereka semua sudah 30 menit aku menunggu mereka di gedung bekas yang mereka sebut basecamp.
suara deru mobil terdenger di depan gedung, akhirnya mereka datang. Aku memutar mataku jengah. mereka terlalu mengabaikan waktu.
"hai sayang kau menunggu lama?" Arsen menghampiri ku duluan --aku tidak tau dimana luke dan liam-- langsung memelukku membuatku mendorong nya kuat, tapi tetap saja dia lebih kuat.
"menyingkirlah arsen!"
"tidak akan"
Arsen bukanya menyingkir malah semakin menjadi, tangannya mengerat kan pelukan nya padaku.
"apa yang kau inginkan?"
"dirimu"
detik itu juga arsen menciumku dengan begitu ganasnya, melumatku dalam, membuatku kehilangan nafasku.
"ahh sen "
tangannya meremas payudara ku membuka kancingku satu persatu. bibirnya beralih mengecup permukaan dadaku dan memainkan putingku yang mengeras.
oh tidak,ini nikmat
Dia membawa ku kearah matras dan menidurkanku disana. arsen melepas bajunya menampilkan perutnya yang terpahat sempurna.
"terpesona eh"
aku mengalihkan pandanganku saat ketahuan memperhatikan perutnya. Arsen menindihku, membuka resleting celanaku dan meloloskannya beserta underwear.
"ahh arahh sen jan ahh an disana"
Desahku saat dia memainkan vaginaku dengan jari jarinya. jemarinya bermain diatas klitoris ku membuat tubuhku bergetar.
"AHHHH"
jeritku saat dia memasukan jari jarinya kedalamku. ohh ini sangat nikmat.
Arsen memainkan jarinya cepat didalam ku seolah mencari sesuatu disana. gerakannya semakin cepat membuatku tak tahan menahan getaran orgasme yang menimpaku
"ahh arsen nghhhh i'm Cum AKHH"
arsen tersenyum menatapku, membuka celananya cepat memposisikan penisnya tepat di depan vaginaku. menggesekkan membuatku menggigit bibirku menahan desahan. Arsen masih menggesekannya tanpa berniat memasukkan nya.
BRAK
"Oh sepertinya kami ketinggalan sesuatu"
Disana,Luke dan Liam menatapku dengan seringai mesum mereka.
oh lord tidak lagi, batinku