Notorious.


Kanal geosi va tili: ko‘rsatilmagan, ko‘rsatilmagan
Toifa: ko‘rsatilmagan


(She/Her) — @HeavyEmo.
Humans: highly intelligent primates that have become the dominant species on Earth. But, that word does not escape from envy, ferocity, lies, wealth, money.

Связанные каналы

Kanal geosi va tili
ko‘rsatilmagan, ko‘rsatilmagan
Toifa
ko‘rsatilmagan
Statistika
Postlar filtri




FYI, ada beberapa akun RL yang tiba-tiba join channel ini, langsung aku banned. Di bawah masih ada beberapa lagi, dan itu pasti setelah aku nulis sesuatu yang agak sensitif nyinggung pemerintah.


So gini, setiap apa yang aku tulis dan kirim di channel ini, itu semua butuh perjuangan. Because what? Ada orang yang nanya dengan Kevin, kenapa orang yang mengkritisi pemerintah dibilang berani dan orang yang membela pemerintah dibilang buzzer? Buzzer dikatakan apabila dia membela pemerintah secara berlebihan, misalnya membenarkan hal yang salah, seperti fanatik istilahnya. Buzzer itu datang di ketika ada seseorang yang mengkritisi pemerintah, memberikan opini untuk kebijakan pemerintah, dll. Terus kenapa yang mengkritisi pemerintah dibilang pemberani? Karena mereka berani untuk ngelawan UU ITE tadi. Menurut aku orang-orang berani sekarang itu Aliansi UGM, Rocky Gerung, dan Kompas. Tau 'kan kisah Tan Malaka, Munir, Marsinah, Widji Thukul? Bisa dibilang UU ITE itu paling sederhana, paling parah jika sampai hilang dan dibunuh.

Like I said here, di poin terakhir. To be honest, I'm very afraid to post my opinion of politics on this channel. Karena bersifat publik. I don't want to blunder, sampe melibatkan my family or parents. Butuh berpikir berkali-kali, mengoreksi tulisan supaya enggak bersifat offensive. Walaupun kadangan tetep aja bisa timbul. Apalagi katanya sekarang akan ada Polisi Siber. Makanya apa yang aku tulis, kadangan langsung aku hapus.


What if I say ... struggle???




Aku tulis beberapa statement dari Ode Marjinal yang aku setujui, "Kaum open minded bilang lah kalau Islam melarang minum minuman keras dan mabuk ya solusinya tak usah dibeli minuman keras itu. Sesederhana itu katanya. Lah dipikir membangun negara itu tugasnya hanya Muslim saja. Semua suku, agama, dan etnis harus berkewajiban membangun negara. Aktivitas mabuk itu sama sekali tidak produktif. Bagaimana bisa kau lanjutkan pemikiran Sukarno, Syahrir, Hatta, Tan Malaka, dan sederet nama besar lain sedang kau sempoyongan, memijak bumi saja lupa. Pendekatan yang digunakan untuk menolak legalisasi 'mabuk' bukan hanya sebatas Islam melarang. Tapi ini negara kita harus dibangun. Apa yang bisa dibangun kalau kaum mudanya menjadi hamba para arak?

Sudah cukuplah zaman penjajahan dahulu saja nenek moyang kita dibuat teler oleh kolonialis dengan opium dan aneka arak. Sudah cukup bangsa China saja yang dibuat penjajah Inggris menjadi pemadat dahulu hingga daerahnya dicaplok. Bagaimana bisa kau bangun negara dan melanjutkan mandat para pahlawan sementara badanmu saja sempoyongan, muntah-muntah, dan memijak bumi saja kau lupa."


👤 Kapan ngeplot lagi?

I'm busy, busy, busy. Kapan-kapan mungkin, ya? Habis PAS. Lagian aku udah lama enggak nulis pasti kaku. Kalau ide udah ada, sih, cuman males ngembanginnya.




⚠️ TW // Sexual Assault.

Pemerkosa Anak Kandung Hanya Dihukum 1 Tahun?
Sumber: changeorg_id

"Selama 6 bulan terakhir kami fokus mendampingi AOS dalam sidang untuk mengadili ayah AOS, yang didakwa atas pemerkosaan anaknya. Selama itu pula kami aktif galang dukungan publik melalui petisi ini, hingga terkumpul hampir 12 ribu dukungan.

Tapi kami sangat terpukul mendengar majelis hakim PN Samarinda memutuskan ayah AOS tidak bersalah melakukan pemerkosaan terhadap anak kandungnya sendiri. la hanya dihukum setahun penjara karena 'menganiaya anaknya'.

Dari awal kami tahu perjuangan kasus ini nggak mudah karena ayah AOS adalah tokoh ormas yang memiliki kekuasaan di Kalimantan Timur.

Di Pengadilan Negeri, hakim memutuskan kalau ayah AOS HANYA melakukan kekerasan fisik yang bersifat mendidik. Apa yang mendidik dari menyuruh anak perempuannya minum miras dan hendak memperkosanya saat nggak sadarkan diri? Meski terus dipukuli karena meronta, AOS terus melawan hingga akhirnya berhasil melarikan diri dan meminta pertolongan warga.

Demi terus mendukung AOS, kita enggak boleh nyerah. Kita dorong terus tim kuasa hukum untuk ajukan banding ke Pengadilan Tinggi Samarinda."

Please sign this petition.


Anw, I wouldn't discuss it on this channel. We'd better discuss this in person, would you? Chat me here, I'm open to everyone. Because why? Topik tentang ini enggak ada kesalahan dan kebenaran yang mutlak, karena balik ke diri sendiri yang mandang dari perspektif mana. Juga, ketika aku tulis sesuatu di publik, aku harus terima konsekuensi pro dan kontra. Daripada miss communication, mendingan langsung aja. Susah, karena ini bentuk tulisan, maksud aku nulis begini tapi orang-orang menangkapnya begitu. Misal aku nulis sesuatu untuk candaan but orang lain membaca dengan nada yang berbeda sehingga mereka tesinggung, itu bukan salah mereka, it's totally my fault, 'cause your feelings are right.


Ya walaupun banyak yang bilang ini pencitraan untuk tes ombak, dan mengambil semua simpati masyarakat. Bener sih beliau blunder, seharusnya enggak asal menyetujui. Apalagi wakilnya adalah seorang ulama, yang lebih memahami tentang hal ini, dan pastinya sebelum mengambil keputusan ada rapat. Terpenting sekarang, beliau mau menerima masukan dan memperbaikinya. That's enough.


I don't care what people say about this. We don't know what his intentions are. But, I just want to appreciate Pak Jokowi's decision to accept the input and correct it.


Video oldindan ko‘rish uchun mavjud emas
Telegram'da ko‘rish
Presiden Jokowi mencabut Peraturan Presiden nomor 10 Tahun 2021 tentang Bidang Usaha Penanaman Modal yang melegalkan minuman keras.


He doesn't know me, but I admire him a lot. Salah satu orang yang sangat aku kagumi kayak Munir, Polisi Hoegeng, Tan Malaka, Widji Thukul, Habibie, dan Gus Dur. Sayangnya mereka semua udah enggak ada. Pak Artidjo adalah salah satu pejabat yang jujur dan terbaik, menurut aku. Sederhana, banget. Dia enggak pernah terkecoh suap dari pemerintah yang ingin mendapat keringanan. Mau tau enggak? Sangking beliau orang jujur dan keberpihakannya jelas yaitu kebenaran, sampai menambah hukum berat para koruptor, dia sering disantet. Pernah disantet, dan dapat ancaman kematian. Tapi dia tetap ngejalanin tugasnya sebaik mungkin.


I'm very sad to hear this bad news. I really admire him, but now he's gone. Rest in peace, Pak Artidjo Alkostar. 🤍

Selama menjadi Hakim Agung, beliau udah menangani 19.708 berkas perkara. Pak Artidjo itu mantan Hakim Agung dan Dewas KPK. Terkenal dengan kesederhanaannya, dan tangan dinginnya.

Beliau itu sosok yang dikenal menakutkan dan angker bagi para koruptor. Beliau pernah memperberat vonis mantan kader Demokrat, Angelina Sondakh. Vonis Angelina Sondakh dari 4 tahun penjara menjadi 12 tahun.

Beliau juga memperberat hukuman mantan Ketua Umum Partai Demokrat Anas Urbanigrum dari 7 tahun menjadi 14 tahun serta denda Rp 5 miliar, subsider satu tahun empat bulan kurungan.

Selain itu, beliau juga memperberat hukuman mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaaq, mantan Ketua MK Akil Mochtar, mantan Gubernur Banten Ratu Atut Chosiyah, dan lain-lain.

Pada kasus Ratu Atut Chosiyah, beliau dan hakim lainnya yaitu Krisna Harahap, Surachmin, MS Lumme serta Mohamad Askin justru memperberat hukumannya dari empat tahun menjadi tujuh tahun penjara.

Kemudian pada April 2018, beliau memperberat hukuman terpidana kasus korupsi proyek e-KTP Andi Agustinus alias Andi Narogong dari 8 tahun menjadi 11 tahun penjara.

Di kasus yang sama, hukuman Irman dan Sugiharto diperberat dari tujuh dan lima tahun penjara menjadi masing-masing 15 tahun penjara.
Narasi Newsroom on Instagram: “Berpulangnya anggota Dewan Pengawas KPK Artidjo Alkostar, tinggalkan duka mendalam bagi dunia hukum Indonesia.⁣ ⁣ Semasa hidupnya, Artidjo…”
180 Likes, 1 Comments - Narasi Newsroom (@narasinewsroom) on Instagram: “Berpulangnya anggota Dewan Pengawas KPK Artidjo Alkostar, tinggalkan duka mendalam bagi dunia hukum…”


Video oldindan ko‘rish uchun mavjud emas
Telegram'da ko‘rish
So fucking fine, but I'm NOT fine.




Aku tonton livenya Kevin tentang G-Meet sama Cici-nya yang bahas topik bersangkutan. Aku setuju sama statement Kevin. 👍


By the way, tau tentang Xing Fu Tang itu enggak.


Aku enggak terlalu paham politik. Cuman aku suka cari tau apa yang terjadi gitu, mostly di Indonesia dan negara-negara tertentu. Misalnya yang berkaitan dengan HAM, kebijakan pemerintah, intinya isu sosial yang emang semuanya hampir selalu berkaitan dengan politik. Karena apa? Ini. Sedikit cerita, waktu pertama kali pemilihan Jokowi-JK dengan Prabowo-Hatta itu ngeboom banget, aku masih kelas 3 SD kalau enggak salah, dan wali kelas aku selalu bahas tentang pemilu. Aku tipe orang yang terbuka banget sama orang tua. Jadi pas pulang sekolah aku cerita tentang kelakuan wali kelas aku itu, dan Ayah agak ngomel, emang seharusnya yang ada itu PMP bukan PPKn karena PPKn kadangan ngarah ke politik yang seharusnya belum diajarin untuk anak usia segitu. Misal SMA oke lah udah pada paham. Sama aja sebelum waktunya aku udah dicekokin politik secara enggak langsung. Kalau pemilu pasti semua channel TV setel debat capres/cawapres, mau enggak mau ya tonton aja, sembari denger Ayah ngobrol sama Mama dan Kakak. Biasanya setelah debat, Ayah selalu minta pendapat, mungkin dari situ.

20 ta oxirgi post ko‘rsatilgan.

358

obunachilar
Kanal statistikasi