Senandung lagu mendekap lirih romansa jiwa. Benak menyapa raut wajah yang nyaris tenggelam. Dalam lautan mimpi sang penghirup malam. Melawan hujan, mereguk jejak tanpa nama dunia. Dia yang mencoba membaca arah dalam gelap, memanggil cahaya yang tersembunyi di balik aksara. Berdiri sendiri mencoba mengenal suara kerinduan, adakah dia disana masih terpaku menatap kenangan. Kemana kau akan berlari. Melepas pagi dan mencoba memutar mentari, apakah kau masih terlelap dan terus bermimpi? Memuja cinta tanpa rasa haus duniawi. Kenangan hujan memanggilmu, dan tetap memanggil namamu, meski luka mencoba menjauhkan dirimu dari putaran waktu masa lalu. Bulan disana masih merindukanmu. Untuk kembali padanya, tanpa menghapus tangisan hujan di wajahmu
.