Lagi pula hidup akan berakhir— setapak demi tapak, kaki tanpa alas menelusuri takdir hidup nan dirancang oleh sang agung. Buana begitu kelam untuk dipijak, jalan takdir nan bernas akan duri. Gumpalan amarah dan rudira menjadi saksi pertumpahan darah umat manusia untuk bahagia, hingga tiba dengan kematian— Siapa yang akan datang ke pemakamanmu?