Ketika atmosfer kian menggerah, ranah kalbu pun ditekan semakin diperah. Belati maknanya kehilangan sang wicara, menggontainya dalam kefanaan waktu.
Ia terbangun di ujung malam jelang pagi, tak mengerti apa-apa dan sesiapa, hanya tersisa batin yang terluka, hanya dimensi hampa tiada bertepi.
Ia terbangun di ujung malam jelang pagi, tak mengerti apa-apa dan sesiapa, hanya tersisa batin yang terluka, hanya dimensi hampa tiada bertepi.