π—π—”π—¦π—¨π—žπ—˜π—‘π—”π—§π—œπ—’π—‘


Channel's geo and language: not specified, not specified
Category: not specified


Three young men who met and formed a long friendship and always fought together, gathered in a group and called themselves π—π—”π—¦π—¨π—žπ—˜π—‘π—”π—§π—œπ—’π—‘
Contact : @jasuketionbot
Archives : @jasukearchive

Related channels

Channel's geo and language
not specified, not specified
Category
not specified
Statistics
Posts filter


Sama sama


Satu hal, kita nggak mengharapkan jawaban yang super panjang sepanjang jalan kenangan cinta. Jawab dengan sopan dan baik, serta yakinkan kalau kalian benar-benar niat. Jadi jangan pesimis diawal, dicoba dulu, soal keterima atau nggak itu perkara belakangan. Tunjukkan kalau kalian berhak berada disini dan cocok disini selagi menyesuaikan lingkungan. Kita nggak pilih dari yang jawaban paling panjang, username bagus, setup bagus, atau close friends. Eksistensi setelah mengirim jawaban juga diperlukan sebagai bahan bukti yakin bahwa kalian benar-benar niat. Terima kasih.




Yuk yang mau jadi manager


Forward from: Geezteen.
Pleasant night, comrades. We're Geezteen, opening job vacancies for all of you who are interested as managers babysitters to take care of us all.

First, there is no age and gender benchmark, all are free to register. And second, Understand about working as a manager; Helping our debut, Editing, Wording, and taking care of the babies that are in here.

We need your help right away before these babies cry!
☎️️ : A babysitter who wants to resign.






Tiga pria itu terdiam seribu bahasa dalam satu ruangan yang sama. Mereka membisu, menyimpan segala pertanyaan yang ada didalam benak, hingga salah satu dari mereka mulai membuka suara.

"Nama lo pada siapa?"

"Jake."

"Jay."

"Gue Sunghoon, salam kenal. Jadi? Pada sendirian? Habis berantem gini, temen-temen lo pada ninggalin?"

Keduanya mengangguk, berdecak lesu kemudian beranjak mengambil kursi dan duduk dengan nyaman, "Gue nggak ada tujuan lagi mau kemana, no clue. Udah hancur semuanya," ujar Jay.

Jake mengangguk setuju. Alisnya berkerut, tampak memikirkan sesuatu, "Tinggal bareng, mau gak?"

"Maksudnya?"

"Tinggal bareng. Lo, gue, Sunghoon. Kita bikin komunitas, rumah buat kita bertigaβ€”"

"β€” Gue ada tempat, cocok buat kita bertiga. Namanya JASUKETION. Regulasinya mudah, ikutin aturan yang ada. Jangan cepu, jangan muka dua, berbaur dengan baik, and be a good boys from now on, untuk kebaikan masing-masing."

Jay dan Sunghoon masih berdiam diri. Pikiran mereka berkecamuk, bingung. Namun lantas tanpa ragu menyetujui ajakan Jake.

"Deal. Besok ketemu dimana?"

"Hubungi gue disini, gue yang nentuin tempat dan waktunya buat besok."




Pukulan demi pukulan diterima oleh remaja-remaja yang sedang dikuasai akan emosi dan dendam di hati ini. 15 orang yang berkumpul dalam suatu tempat, mengerahkan semua tenaga dan keahlian dalam berkelahi yang mereka miliki.

"Woy siapapun! Lindungin gua!"

Lelaki berkebangsaan separuh Korea-Amerika tersebut dengan sigap memukul dan menghantam semua lawan yang menghindari jalannya menuju sang kawan yang kewalahan, meminta perlindungan, "Lo mundur! Biar gue yang habisin sisanya!"

Di lain sisi, seorang lelaki berkebangsaan asli Korea tersebut tak henti-henti menghujani sang lawan dengan pukulan serta tendangan side kick yang ia miliki sebagai keahlian terhebat dalam dirinya. Kakinya yang panjang dan lincah, mampu menjatuhkan setiap gerak lawan yang berusaha melumpuhkannya.

"WOY!! MAU LARI KEMANA LO?!" seru lelaki yang berkebangsaan Korea-Australia tersebut. Ia berlari mengejar seorang musuh yang berusaha melarikan diri setelah memukul temannya. Dengan sigap, menarik keras tangan sang lawan dan memukulnya dengan membabi buta.

Hampir 15 menit perseteruan ini terjadi, hingga terdengar suara sirine polisi yang menggema dibawah jembatan. Semua orang panik, berusaha melarikan diri agar tidak terkena sanksi hukum akan kekerasan dan mengganggu kenyamanan masyarakat. Mereka berlari tak menentu arah, lantas mengambil kendaraan masing-masing dan melaju dengan kencang meninggalkan lokasi di tempat.

Namun berbeda dengan ketiga orang ini. Mereka hanya dapat berlari, menjauh dari tempat kerumunan dan berakhir bersembunyi bersama di suatu gedung terbengkalai.


γ…€γ…€γ…€γ…€γ…€γ…€γ…€γ…€γ…€γ…€γ…€γ…€γ…€γ…€




My eyes are closed. No, they are open, but I can't see. The piercing light so bright, I try to cover my eyes with the palms of my hands, but it's no use.

Cold water slaps against my cheek, and for the first time I see. The noonday sun that refuses shade, and the midday sea that gives it all away; is a welcome and a warning.

Now we stand in front of the most fantastic island in the world. You can take anything you want, but nothing is free. The most precious things might be the things you have to give away.

In order to get the treasure, we've either got to get through a brooding monster, or a swirling tornado. Whatever we choose, we've got to run.

What do you think?




Video is unavailable for watching
Show in Telegram
The obsidian in their eyes can have a magical effect on enemy opponents. Sharp, piercing, looking threatening a loss of life.

One word of fact, penetrates the wisdom of logic. Maybe destiny can be changed, millions of souls will beg to be blessed with looks, courage, and souls like them. Drops of sweat every time they move, symbolized as a manifestation, self-esteem investment. Elegies are worshipped, as if the universe gave birth to them while being happy. Their presence offers gifts, spreads a million charms, coils of incomparable luck. As wide as the ocean and as deep as the net. As they called their home as π™…π˜Όπ™Žπ™π™†π™€π™‰π˜Όπ™π™„π™Šπ™‰


Edited.

16 last posts shown.

191

subscribers
Channel statistics