Para Bimantara | Gala Bupala.


Channel's geo and language: not specified, not specified
Category: not specified


prosa elok rupawan pada setiap bait syairnya, tak dapat tertandingi.

Related channels

Channel's geo and language
not specified, not specified
Category
not specified
Statistics
Posts filter


setelah aku terluka, ku menjelma jadi malam. di antara bayangan luka yang mmebentang. langkahku kini terasa berat, hati ini terhimpit resah. setelah aku terluka, aku kembali dalam kegelapan.

kutatap langit hampa dan terpaku.
bintang bintang pun tak lagi bersinar. hanya angin malam dan kesunyian yang mengelus pilu ini.

namun di sela sela gelap yang menghampiriku ada cahaya kecil merentang tanganya meraih ku ke atas permukaan. mengajakku berdiri, menguatkan langkah, lalu menyuruhku adukan semuanya ke tuhan.

biarlah luka luka itu membentuk jadi cerita, luka yang mengalir ada hikmahnya. setelah aku terluka, aku belajar bahwa kekuatan sejati lahir dalam diri sendiri.

biarlah malam merangkum duka dan bayanganku. esok hari akan tiba, membawa sinar baru yang menghangatkan hati. setelah aku terluka, aku bersiap menghadapi badai menanti dengan semangat yang penuh arti.




meski terlalu lengkara, lintani ku akan tetap sama.


bisakah ku berlari ke tengah jengala, berteriak keseluruh penjuru bumantara jika mimpi itu kian melucuti tenangnya atma?


ㅤㅤㅤㅤ.✒️ BELAHAN JIWA ㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤㅤ
ku singkap kertas baru, lembaran kali ini mengisahkan harsa maupun hiraeth untuk beberapa jiwa. belahan jiwa bukan s'lalu bermakna kekasih, melainkan bisa keluarga ataupun sahabat. mereka yang nirmala tentu harus djaga sepenuh hati. momen kebersamaan kan s'lalu kuabadikan menjadi sebuah mahakarya. agar tak hilap dibuat masa.




Video is unavailable for watching
Show in Telegram


arutala yang menyinari malam menghadirkan gundah hati bagi atma menyudahi berasmaraloka. lain hal kepada sang dharpa, ini bukan perkara asmara. ia t'lah melewati berbagai badai disertai varsha lebat. malam menjadi waktu fana nandhikara baginya


amerta dalam aksara, lembaran sastra menjadi tokoh utama yang tak tergantikan meski hanya fatamorgana. amerta dalam sebuah prosa yang tak pernah paripurna. ruang abadi khusus tuk bercengkrama hangat dengan secangkir kopi pada tajuk beralamat Jalan. Batavia, wilayah Indonesia Bagian Barat, Blok S. No 0808. bersama sang dharpa, — Kaivan Bhargavi


realita sudah tak berdaya, semua beralih ke alam maya dimana sapa dan sua tak lagi bermakna dunia tak lagi berasa.

kata kata yang membakar atma. celotehan tanpa etika, jalan ini masih panjang bila dilalui hanya dengan kata. bila dilalui hanya dengan dunia maya yang tak kunjung habisnya.

pegang kedua tanganku, masih banyak riak baru. lepaskan perlahan. bentangkan kedua layar tuk menuju tujuan pelabuhan berikutnya.

hidup terlalu sebentar untuk kita lalui sepanjang hari menatap layar tanpa kepastian. abaikan saja serpihan itu s'layaknya debu kecil berterbangan.




Video is unavailable for watching
Show in Telegram
Lihat dan dengarkanlah! seruan langit kepada sang bumi melalui terpaan daun bergesek satu sama lain menghasilkan irama menenangkan bak menghanyutkan.

kepingan kertas tergeletak pada sudut ruang dama. disatukan kembali tanpa batas penghujung. oleh karena itu, penyair, sebagai sudut pandang pertama dengan ucapan melankolisnya:
"duhai sang pemilik semesta, irama seruan yang engkau turunkan pada bumi seraya ikut menghanyutkan isi pikiran ini, filosofi terkait kehidupan t'lah ku rencanakan dan ku terapkan. selanjutnya aku berserah padamu."

dibalik tirai penuh gemilang yang kuraih itu, beribu kopi pahit t'lah kurasakan. beribu pengorbanan jua ku rasakan. mendatangkan segala nestapa sembari mendekap sanubari dalam rintik duka berderai tanpa batas. api yang semula menyulut sekujur raga seketika padam sebab gugurnya keyakinan.

12 last posts shown.

147

subscribers
Channel statistics