ㅤㅤㅤㅤㅤ
Bulu kuduk Anna berdiri karena suara rendah yang terdengar lebih jelas di indera pendengarannya dan deburan nafas hangat pada tengkuk lehernya, membuat Anna memejamkan mata dan memutar memori pada malam itu. Menolak bahwa sebenarnya dirinya juga menikmati dan merindukan, mengais kesadaran bahwa harga diri yang tersisa ini perlu ia jaga.
Bila ada yang melihat sudah dipastikan akan mengira bahwa mereka berdua mirip sepasang kekasih yang akan memadu kasih kembali agar tercipta buah cinta mereka, namun barang siapa yang mengetahui malam itu pasti akan berpikir betapa kotornya kedua manusia itu. Atau hanya Anna saja yang kotor?
Dengan cepat Anna menepis semua pemikiran kotornya dan menjawab pertanyaan atau pernyataan Gibran.
"Ucapan yang mana, sir?" Jawab Anna ragu sembari mencoba mengingat ucapan yang di maksud Gibran.
Bulu kuduk Anna berdiri karena suara rendah yang terdengar lebih jelas di indera pendengarannya dan deburan nafas hangat pada tengkuk lehernya, membuat Anna memejamkan mata dan memutar memori pada malam itu. Menolak bahwa sebenarnya dirinya juga menikmati dan merindukan, mengais kesadaran bahwa harga diri yang tersisa ini perlu ia jaga.
Bila ada yang melihat sudah dipastikan akan mengira bahwa mereka berdua mirip sepasang kekasih yang akan memadu kasih kembali agar tercipta buah cinta mereka, namun barang siapa yang mengetahui malam itu pasti akan berpikir betapa kotornya kedua manusia itu. Atau hanya Anna saja yang kotor?
Dengan cepat Anna menepis semua pemikiran kotornya dan menjawab pertanyaan atau pernyataan Gibran.
"Ucapan yang mana, sir?" Jawab Anna ragu sembari mencoba mengingat ucapan yang di maksud Gibran.