Mendekap selesa nabastala memintasi netra, pekatnya corak malam dihiasi sabitah membuat siapa saja dengan senang hati menjurah akan adiwarnanya. Kerlap-kerlip harsa kini tersemat disaksikan jumantara bersama mangata yang menyimpan beribu pesan tersirat dalam samira penghantar wicarana. Seumpama pemandangan ini hanyalah lukisan belaka, ingin sekali kudekap semua dalam satu agar menjadi padu hingga bermuara dalam jiwa nirwana manusia penuh wiwara. Berhajat s'moga ribuan suraya milik shyam, palar terlihat lebih lama dari biasanya dengan harap hembusan recaka yang terasa sumarah dari kerasnya dunia.

Ranah wasundara pada Soerakarta nyatanya masih sama seperti dulu kala, aroma petrikor khas dari kota Jawa seperti waradana dari Tuhan 'tuk para hambanya. Bukan dari golongan waratmaja bahkan bukan wangsa bangsawan seperti para aristokrat lainnya, semata-mata wanodya asal Soerakarta yang mulai melihat siwanda kala warsa dua ribu menghadirkan sasmita dari sang ibunda. Tiap denyut jiwa s'lalu terselip takdir yang rodra, berangan bisa punarbawa meninggalkan kehidupan penuh nestapa, meski 'tak terlahir sebagai puteri raja sekurang-kurangnya bisa menerapkan pranama kepada bait-bait manusia.