Pengantar Dalil ke- 0⃣1⃣1⃣
Tentang perkataan Imam Abu Hanifah yang menyatakan:
من قال: لا أعرف ربي في السماء أو في آلأرض فقد كفر
"Barangsiapa mengatakan: Aku tidak tahu Tuhanku berada di langit atau di bumi, maka dia benar-benar telah kafir"
Demikian pula orang yang mengatakan:
إنه على العرش، ولا أدري العرش أفي السماء أو في الأرض
"Sesungguhnya Allah itu berada di atas 'arsy. Tapi aku tidak tahu, arsy itu di langit atau di bumi?"
Kedua contoh perkataan Imam Abu Hanifah di atas sering digunakan kaum mujassimah untuk menghakimi kafir kepada Ahlussunnah yang menolak pendapat bahwa Allah tinggal di langit
Benarkah demikian?
Perhatikan contoh perkataan di atas
Contoh yang pertama, adalah contoh orang yang meyakini Allah bertempat di sebuah tempat. Namun orang tersebut bingung apakah tempatnya di langit atau di bumi?
Kebingungan itu muncul ketika orang tersebut dihadapkan ada ayat-ayat Al Qur'an yang menyatakan Allah tidak di langit
Dalam kebingungannya itu akhirnya dia memutuskan tidak tahu. Di langit atau di bumi? Tidak tahu
Orang yang demikian, menurut Imam Abu Hanifah telah kafir
Contoh yang kedua, adalah contoh mujassimah yang meyakini Allah tinggal di arsy. Namun dia ragu keberadaan arsy itu sendiri. Di langit? Atau di bumi?
Kedua contoh di atas adalah contoh perkataan mujassimah musyabbihah
Perlu digarisbawahi bahwa Imam Abu Hanifah tidak pernah mengatakan:
من قال: الله موجود بلا مكان فقد كفر
Kata-kata di atas hanya muncul dari kaum mujassimah misyabbihah yang memelintir perkataan Imam Abu Hanifah dan digunakan untuk menyerang ahlussunnah
Dalil yang ke- 0⃣1⃣1⃣ adalah pernyataan Imam Izzuddin bin Abdissalam dalam menanggapi pernyataan Imam Abu Hanifah
Tentang perkataan Imam Abu Hanifah yang menyatakan:
من قال: لا أعرف ربي في السماء أو في آلأرض فقد كفر
"Barangsiapa mengatakan: Aku tidak tahu Tuhanku berada di langit atau di bumi, maka dia benar-benar telah kafir"
Demikian pula orang yang mengatakan:
إنه على العرش، ولا أدري العرش أفي السماء أو في الأرض
"Sesungguhnya Allah itu berada di atas 'arsy. Tapi aku tidak tahu, arsy itu di langit atau di bumi?"
Kedua contoh perkataan Imam Abu Hanifah di atas sering digunakan kaum mujassimah untuk menghakimi kafir kepada Ahlussunnah yang menolak pendapat bahwa Allah tinggal di langit
Benarkah demikian?
Perhatikan contoh perkataan di atas
Contoh yang pertama, adalah contoh orang yang meyakini Allah bertempat di sebuah tempat. Namun orang tersebut bingung apakah tempatnya di langit atau di bumi?
Kebingungan itu muncul ketika orang tersebut dihadapkan ada ayat-ayat Al Qur'an yang menyatakan Allah tidak di langit
Dalam kebingungannya itu akhirnya dia memutuskan tidak tahu. Di langit atau di bumi? Tidak tahu
Orang yang demikian, menurut Imam Abu Hanifah telah kafir
Contoh yang kedua, adalah contoh mujassimah yang meyakini Allah tinggal di arsy. Namun dia ragu keberadaan arsy itu sendiri. Di langit? Atau di bumi?
Kedua contoh di atas adalah contoh perkataan mujassimah musyabbihah
Perlu digarisbawahi bahwa Imam Abu Hanifah tidak pernah mengatakan:
من قال: الله موجود بلا مكان فقد كفر
Kata-kata di atas hanya muncul dari kaum mujassimah misyabbihah yang memelintir perkataan Imam Abu Hanifah dan digunakan untuk menyerang ahlussunnah
Dalil yang ke- 0⃣1⃣1⃣ adalah pernyataan Imam Izzuddin bin Abdissalam dalam menanggapi pernyataan Imam Abu Hanifah