Bacaan : Lukas 22 : 42
pernahkah kalian sadar akan salah satu sikap kalian yang sering 'mengancam' ? seperti seorang perampok yang menginginkan harta korbannya, perampok itu sering kali menodongkan pistol kepada sang korban. tentu kalian merasa sedih bila saja kalian berada diposisi korban. tapi coba berkacalah, apakah kalian mirip seperti perampok itu ? pernahkah kalian mengancam Tuhan ?
seperti bilamana doa dan permohonan kalian belum juga dikabulkan, maka kalian mengancam Tuhan dengan cara tidak akan beribadah lagi, berdoa lagi, serta memuliakan Tuhan bila permohonan kalian tak juga terkabulkan. disini, seakan doa menjadi "todongan pistol" kepada Tuhan agar mengikuti kemauan kita.
dalam Injil Lukas pasal 22 ayat 42, menceritakan kala itu di Taman Getsemani, saat pergulatan berat menjelang sengsara Yesus di kayu salib, Yesus meneladankan hakikat doa yang sebenarnya. di dalam doa-Nya terasa ada ketegangan antar kehendak-Nya serta kehendak Bapa. ketika Yesus ingin melepaskan cawan yang pahit itu, sebuah kalimat mengiringinya, "tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu lah yang terjadi."
disini kita perlu belajar, bahwa kita harus bersikap penuh kerelaan untuk tetap taat kepada kehendak Tuhan.
Yesus mengajarkan kita untuk berserah kepada Bapa. karena menyerahkan diri secara total kepada Tuhan akan memberi kekuatan dan kesiapan dalam menghadapi semua tantangan.
#𝐄𝐁RENUNGAN
pernahkah kalian sadar akan salah satu sikap kalian yang sering 'mengancam' ? seperti seorang perampok yang menginginkan harta korbannya, perampok itu sering kali menodongkan pistol kepada sang korban. tentu kalian merasa sedih bila saja kalian berada diposisi korban. tapi coba berkacalah, apakah kalian mirip seperti perampok itu ? pernahkah kalian mengancam Tuhan ?
seperti bilamana doa dan permohonan kalian belum juga dikabulkan, maka kalian mengancam Tuhan dengan cara tidak akan beribadah lagi, berdoa lagi, serta memuliakan Tuhan bila permohonan kalian tak juga terkabulkan. disini, seakan doa menjadi "todongan pistol" kepada Tuhan agar mengikuti kemauan kita.
dalam Injil Lukas pasal 22 ayat 42, menceritakan kala itu di Taman Getsemani, saat pergulatan berat menjelang sengsara Yesus di kayu salib, Yesus meneladankan hakikat doa yang sebenarnya. di dalam doa-Nya terasa ada ketegangan antar kehendak-Nya serta kehendak Bapa. ketika Yesus ingin melepaskan cawan yang pahit itu, sebuah kalimat mengiringinya, "tetapi bukanlah kehendak-Ku, melainkan kehendak-Mu lah yang terjadi."
disini kita perlu belajar, bahwa kita harus bersikap penuh kerelaan untuk tetap taat kepada kehendak Tuhan.
Yesus mengajarkan kita untuk berserah kepada Bapa. karena menyerahkan diri secara total kepada Tuhan akan memberi kekuatan dan kesiapan dalam menghadapi semua tantangan.
#𝐄𝐁RENUNGAN