Journal Puan


Channel's geo and language: Indonesia, Indonesian
Category: not specified


🌿 Selamat Datang 🌿
Hanya sekedar catatan kecil
sang Puan untuk Tuan nya.
❑ more info @journalpuanbot
Since, 23 April 2O2O

Related channels

Channel's geo and language
Indonesia, Indonesian
Statistics
Posts filter




LELAH

Kata yang tak sanggup terucap , namun mampu dirasakan
Yang tak terlihat , namun nyata
Hanya satu kata yang mampu mewakili berjuta rasa

- Belvaa
#rekanpuan


Bagaimana rasanya menjadi seseorang
yang terjebak dalam hubungan tanpa status?
Merasa di istimewakan tapi disaat bersamaan kalian tidak punya status apa apa.

Bagaimana rasanya di buat nyaman?
Dimenangkan tapi tak pernah diberi
kejelasan status sedikitpun.

Bagaimana rasanya menjadi seseorang
yang hanya dibutuhkan disaat kesepian?

Bagaimana rasanya menahan cemburu?
disaat bersamaan kamu tidak bisa memberitahunya karena kamu bukan siapa siapa.

Lalu bagaimana jika selama ini, hanya kamu yang terlalu berharap dan dia tidak sama sekali ingin.


— Aither


Ternyata aku pernah di posisi itu.
Mencintai seseorang tapi tak terbalas.

Mencintai seseorang yang sebenarnya dia sudah tau aku menyukai nya, tapi dia lebih memilih acuh.
Mencintai seseorang sampai aku harus jadi bodoh di mata orang lain karena mengejar nya.

Mencintai seseorang tapi harus
memendam sendiri karena aku tau
dia juga dicintai temanku sendiri.

Mencintai seseorang yang aku pikir
dia mencintaiku juga, tapi ternyata dia
hanya kasihan.

Mencintai seseorang yang saat bersamaan
dia mencintai orang lain juga.

Meski begitu,
tak apa dari situ aku bisa belajar bahwa
tidak semua perasaan bisa terbalas.


— Aither


Ini kisah perihal sayap yang kian hari kian melemah. Dipaksa untuk selalu kuat, dibentak ketika ia lelah.Terlalu sering memendam amarah, yang berujung ia harus siap untuk kembali patah.

Langkahnya tenang, walau meninggalkan bercak darah. Punggungnya yang penuh memar tetap tegak seakan kata
'menyerah' tak diberi celah. Hari-hari dilalui dengan gelabah, berpegang teguh pada pertanyaan 'akan kah esok terpatri senyuman indah?'

—aksarasemesta


Semesta, ternyata aku telah salah kaprah. Menganggap ia yang begitu istimewa sebagai rumah, padahal kenyataannya ia hanya bertandang dengan ramah. Aku terlalu mencintainya dengan sungguh, mengabaikan fakta bahwa hadirnya hanya sekedar singgah.

Terlalu lama ku mendamba, yang kudapat hanyalah luka. Yang terukir dengan begitu indah, pada sukma si insan yang sudah terlampau lelah.

Hadirmu yang hanya sementara, adalah bukti nyata dari sepenggal lirik 'nyatanya kau cuma aku sewa.'


—aksarasemesta


Frasa mengalun ringan, bak setumpuk kapas yang
terbang menuju kerajaan awan. Kala wicara tertahan, inilah waktu bagi aksara menunjukan keberanian.

Aku terjebak dalam dunia sang dewi aphrodite, menggores intens kertas usang menjadi puisi berbait, meninggalkan corak rasa menyenangkan yang timbul karena seorang bandit. Masa bodoh dengan apa yang seharusnya tak kutulis, bukannya lebih baik seperti ini daripada menjadi seorang manusia hipokrit?

Maaf, aku tak pandai dalam hal memanipulasi rasa.Terlalu banyak alasan yang membuatku enggan melakukannya.Terlebih lagi, semesta yang sering kali bercanda. Membuatku terbelenggu dalam kejamnya fana.

Melalui tulisan ini kuharap kamu dapat mengerti, perihal seberapa hebatnya kamu dalam menaklukan hati, dan bagaimana lihainya kamu merampas seluruh atensi dalam diri.

—aksarasemesta


halo .
aku bahkan hampir tidak pernah bisa berharap sapaan mu lagi.
satu kesalahanku membuat aku tertekan sendiri.

dan kamu, kamu datang dengan mengatakan kata kata penenang untukku.

bisakah aku berharap lebih?
bisakah aku dapat lebih dari sekedar sapaanmu?
—hermione


Sudah memasuki musim penghujan.
Sepertinya alam akan semakin suka mengajakku kembali berkelana akan kisah kita yang terlampau usang.
Kita yang kalah akan ego dua tahun silam, menghirupkan kembali rinduku yang tak jua mau padam.
Di manakah kamu sekarang? Apakah sedang duduk di balkon kamar ditemani gitar, pensil dan kertas, serta secangkir kopi kenangan?
Ataukah sedang berkelana mengelilingi kota dengan dia yang kini kausebut tempat untuk pulang?

Tuan,
Dalam kesempatan kali ini izinkan aku sedikit menitipkan pesan.
Ada rindu yang tertitip pada setiap bulir hujan.
Walau kau enggan menerimanya, kuharap rinduku akan sedikit mereda.
Jaga dirimu di sana ya.
Semoga bahagia dengan ia yang baru.
Tentang luka, biar aku yang menanggungnya.

-ruangrindu


Pada lantunan syair merdu, kutitipkan rasa yang mengatasnamakan dirinya sebagai rindu, yang mendekapku dengan erat seakan hanyalah aku insan yang ia tuju.

Menghapusnya bukanlah satu hal yang mudah, semakin ku berusaha semakin gencar pula ia membuatku hilang arah. Sial, sepertinya aku sudah kalah, lebih tepatnya memang sedari awal aku sudah terkapar lemah dalam bui si parewa yang lihai mengoyak basirah.

—aksarasemesta, ditujukan untuk nona rindu yang datang di setiap waktu.


Ini perihal aku, kamu, dan rasa kita.

Aku menuliskanmu dengan bahagia,
dengan harap bisa menjagamu dengan
sebaik-baiknya caraku.

Memilikimu aku merasa
seberuntung ini menjadi perempuan.
Aku bersyukur.

Hari dimana kita dipertemukan
hingga saat ini membahagiakanmu
masih tetap menjadi inginku.

Semua ini untukmu.
Untuk itu aku tak ingin menyerah
untuk memperjuangkan mu.

Karena bagiku,
kamu adalah tujuan baik
yang ingin aku tuju.

Aku menyayangimu,
kutitipkan kebahagian ini di genggamanmu.
Kuharap kamu hati-hati menjaganya.

Terima kasih sudah mengijinkanku
untuk menjadi bagian hidupmu.

Terima kasih karena sudah mencintaiku.


Tertanda, Puanmu.
— Aither


Terlalu sering membahagiakan orang lain, hingga terkadang kita lupa, hati juga butuh tertawa. 


-mahawirA


Orang lain hanya tau yang terlihat,
dan kita hanya memperlihatkan bagian bahagianya saja.

— Aither


“Rindumu baik baik saja? kudengar melalui rintik hujan pagi tadi, kurang baik. Benar?”

Haruskah ku jawab?

“Tidak, tuan. Tidak pernah ada yang baik baik saja selepas kehilangan.”


— Aither


Tak mudah jadi baik-baik saja
saat merelakan sesuatu
yang sebenarnya tak ingin kulepas.

Hanya saja,
untuk melegakan hatiku sendiri,
aku harus rela merasakan
nyerinya kehilanganmu.

Jika aku tak mampu menjagamu
dalam dekap seorang kekasih,
sebagai seorang teman baik pun sudah cukup.

Kalau boleh jujur,
aku sendiri sebenarnya tak pernah
sanggup harus pergi.
Tapi aku bisa apa.

Aku benar-benar sudah tak mengenalmu lagi.
Aku bahkan sudah kehilangan sosokmu disaat kita masih disebut kekasih.


— Aither
Kadang capek juga ya jadi orang
yang di anggap percuma, nyerinya bukan main.


Seorang manusia terlihat bahagia,
namun nyatanya tangis menjadi teman setia,
dikala kelamnya malam.

Dua mata indahnya, memperlihatkan binar kebahagiaan dibalik memar biru tak kasat mata yang ia sembunyikan.

Berusaha baik,
berusaha tak khawatir,
padahal raganya menjadi korban dari rajam dunia yang tiada habis menghujaminya.

Memutar memori bahagia yang pernah ia rasakan,
berharap menjadi pemulih sesaat,
walau raga nyaris tercekat.

Selalu sadar akan tiada guna mengeluh,
tetapi semesta seakan mengajak bermain-main tentang kehidupan,
bahwa semua yang terlihat dan terasa hanyalah skenario Tuhan untuk menguatkan hamba-Nya.

Seandainya tau jika hidup sebercanda ini.
Terbesit pertanyaan, kiranya jawaban seperti apa yang dilontarkan kepada Tuhan, ketika manusia bersedia menjadi "makhluk dengan segala permasalahannya"

—Madiharsa


Semua sudah tertakar tidak akan tertukar.
Akan ada orang yang tepat di saat yang tepat.
Percayalah, ini hanya perihal merelakan dan memantaskan

-ruangrindu




Reswara kembali bertanya, pertanyaan yang mungkin bagi sebagian orang sangat sensitif. "Kamu bisu?" tanya Reswara pelan, takut si gadis menjadi tersinggung karena pertanyaan Reswara.

Si gadis mengangguk meng-iyakan, Reswara hanya ber-oh kecil, lalu mengambil sesuatu dari tas selempang kecil yang ia bawa.

"Untuk kamu dari aku" ucap Reswara sambil menyodorkan buah apel berwarna merah segar ke si gadis, si gadis kembali memainkan jemari-jemarinya membentuk sebuah kalimat yang apabila di artikan menjadi "ini untuk aku?"

Reswara mengangguk membenarkan "iya buat kamu,makan aja" ucap reswara masih menyodorkan satu buah apel. Dengan ragu si gadis menerima pemberian Reswara, ia mulai memakan apel tersebut.

Lalu dengan bahasa isyarat ia mengatakan "terima kasih sudah memberi ku apel. Aku suka" ucap si gadis, Reswara tersenyum hangat sambil mengangguk.

Saat tengah asik berbincang santai dengan teman baru Reswara, seseorang ntah darimana datang menarik Putri pergi, Reswara yang kaget dengan keberanian menahan tangan Putri yang seperti meminta tolong.

"Siapa anda? kenapa menarik secara paksa Putri!?" tanya Reswara lantang, sebenarnya baru kali ini berbicara lantang ke orang asing, sebelum²nya ia tidak pernah.

"Kamu gak perlu ikut campur urusan saya sama Putri, Saya saudaranya" ucap seseorang yang menarik Putri, Putri tampak berteriak meminta dilepaskan, tapi percuma saja karna bagaimana pun juga tidak ada satu orangpun yang mengerti.

Sebenarnya Reswara ingin membantu, tapi ia bingung harus bagaimana, yang ia bisa lakukan sekarang mematung di tempat dengan tatapan antara sedih dan merasa bersalah.

Dalam hati Reswara berucap "semoga kita bisa ketemu lagi dilain tempat".

- Tentang si bisu
#rekanpuan


☁︎ 𝐓𝐄𝐍𝐓𝐀𝐍𝐆 𝐑𝐄𝐒𝐖𝐀𝐑𝐀 ☁︎

Si Gadis Bisu pt.1

Hari ini Reswara tengah berjalan-jalan santai mengelilingi perkampungan warga, ntah karna apa tertiba seorang Reswara mau berjalan-jalan. Biasanya ia akan berdiam diri dirumah, hingga hari berganti.

Sambil bersenandung kecil Reswara berjalan santai, kadang ketika berpapasan dengan warga sekitar Reswara akan menyapa mereka dengan ramah.

Bertemu dengan seorang gadis yang tengah duduk sendiri di pinggir jalan, Reswara menjadi ingin tahu penyebabnya dan ia memutuskan untuk mendekat.

"Sedang apa sendirian disini?" tanya Reswara ramah. Gadis itu tersentak kaget mendengar suara seseorang, terlihat dari raut wajahnya. Reswara tersenyum hangat ke si gadis, dan kembali bertanya "Siapa nama kamu?"

Si gadis yang duduk sendirian diam, sambil menatap reswara penuh ketakuan, terlihat dari sorot matanya. Reswara yang menyadari hal itu, lantas menenangkan.

"Hai aku bukan orang jahat,tenang saja" ucap Reswara, dan kembali lagi Reswara menanyakan pertanyaan yang sama seperti sebelumnya.

"Jadi siapa nama kamu?" tanya Reswara dengan ramah. Tidak ada jawaban dari si gadis, yang membuat Reswara sedikit merasa kesal lantaran pertanyaannya tidak di gubris sama sekali. Berusah meredam kekesalan, ia kembali berbicara ramah.

"Aku reswara lengkapny eounia reswara,cukup panggil ak ara. Nama kamu?" tanya Reswara sambil menjulurkan tangan, bermaksud berjabat tangan dengan si gadis.

Si gadis mulai membuka mulutnya, menggerakkan jemari-jemari nya di udara, membentuk sebuah kata-kata yang dengan asal di susun oleh Reswara.

"Nama kamu Putri?" tanya Reswara menerka-nerka, si gadis mengangguk sambil tersenyum senang.



Baru terasa, kamu dimana?
Hati saya menanyakan itu, tolonglah kembali.
Nyatanya tubuh terlalu membutuhkan bahu kokoh yang terlanjur beranjak menjauh.
Bisakah kembali?
Jika tidak, tidak masalah.
Akan saya katakan pada rindu untuk berhenti.
Berhenti menjadi alasan jika kita berpapasan.
Akan saya dorong rasa ini menjauh, jangan khawatirkan saya.
Biarkan sakitnya meremat kuat hati ini.
Agar saya sadar, jika mencintai mu sama saja menyakiti diri sendiri.
Beri saya waktu, saya janjikan jika nama ini tak lagi terdengar oleh mu.


-mahawirA

20 last posts shown.

499

subscribers
Channel statistics