Nasihat (Dakwah Sunnah)


Channel's geo and language: Malaysia, Malay
Category: Religion


Himpunan Ilmu (sunnah) Dan Hadits Shahih Untuk Keinsafan Diri

Related channels  |  Similar channels

Channel's geo and language
Malaysia, Malay
Category
Religion
Statistics
Posts filter


Video is unavailable for watching
Show in Telegram
Angin Berapi

Fenomena yang baru-baru ini terjadi, yaitu perpaduan antara angin puting beliung dan api, merupakan suatu peristiwa yang mengerikan dan mengingatkan kita pada firman Allah,

فَاَصَابَهَاۤ اِعۡصَارٌ فِيۡهِ نَارٌ فَاحۡتَرَقَتۡ‌ؕ كَذٰلِكَ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَـكُمُ الۡاٰيٰتِ لَعَلَّكُمۡ تَتَفَكَّرُوۡنَ

"Lalu kebun itu ditiup angin keras yang mengandungi api, sehingga terbakar. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu agar kamu memikirkannya."
(QS. Al-Baqarah:266)

IG Twit Sunnah

https://t.me/nasihat_diri


Apabila kita sedang kecewa, sedih, marah, atau perasaan tak enak lainnya.

Segera buka Al Qur’an lalu bacalah sampai lega rasa dihati.

Karena sesungguhnya Al Qur’an itu adalah penyembuh dari segala hal yang ada di dalam hati.

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاۤءَتْكُمْ مَّوْعِظَةٌ مِّنْ رَّبِّكُمْ وَشِفَاۤءٌ لِّمَا فِى الصُّدُوْرِۙ وَهُدًى وَّرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ

Wahai manusia, sungguh telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur’an) dari Tuhanmu, penyembuh bagi sesuatu (penyakit) yang terdapat dalam dada, dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang mukmin. (Yunus :57)

Ustadz Boris Tanesia, حفظه الله تعالى

https://t.me/nasihat_diri








Video is unavailable for watching
Show in Telegram


ORANG YANG MENINGGALKAN SOLAT DENGAN SENGAJA KEMUDIAN BERTAUBAT, APAKAH WAJIB BAGINYA UNTUK MENGQADHA SOLAT YANG DIA TINGGALKAN?

[Asy-Syekh Ibnu Utsaimin rahimahullãh]

Jawapan:
Orang yang meninggalkan solat dengan sengaja kemudian dia bertaubat kepada Allah maka dalam hal ini terdapat dua perbezaan di antara ahli ilmu, apakah dia wajib untuk mengqadha solat yang dia tinggalkan atau tidak?

Yang nampak bagi kami adalah apa yang dipilih oleh syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah, bahwa orang yang meninggalkan solat dengan sengaja sampai keluar waktunya maka tidak ada manfaat baginya untuk mengqadha.

Yang demikian itu karena ibadah yang dibatasi dengan waktu haruslah dilaksanakan pada waktu tersebut. Sebagaimana tidak boleh dimajukan, maka tidak boleh pula diundurkan.Karena batasan-batasan Allah wajib untuk diperhatikan.

Solat-solat tersebut telah diwajibkan oleh Allah kepada kita pada waktu demikian hingga waktu demikian. Maka itulah posisinya.

Sebagaimana solat tidak sah dikerjakan di tempat yang bukan tempatnya, maka demikian pula tidak sah dikerjakan pada waktu yang bukan waktunya.

Akan tetapi orang yang meninggalkan solat hendaklah banyak-banyak bertaubat dan istighfar serta beramal soleh. Dan inilah yang kita harapkan, agar Allah mengampuni dan memaafkan perbuatan dia karena telah meninggalkan solat. Wallahul muwaffiq.

Sumber:
Fatawa Arkan al-Islam li al-Utsaimin : 281

https://t.me/nasihat_diri


Video is unavailable for watching
Show in Telegram


*KITA TIDAK TAHU AKAN WAFAT DIMANA*

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda :

إِذَا كَانَ أَجَلُ أَحَدِكُمْ بِأَرْضٍ أَوْثَبَتْهُ إِلَيْهَا الْحَاجَةُ، فَإِذَا بَلَغَ أَقْصَى أَثَرِهِ قَبَضَهُ اللهُ سُبْحَانَهُ، فَتَقُولُ الْأَرْضُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ : رَبِّ هَذَا مَا اسْتَوْدَعْتَنِي

“Apabila ajal salah seorang di antara kalian sudah ditentukan akan terjadi pada suatu tempat di muka bumi, ia akan memiliki suatu kebutuhan (keperluan) untuk pergi ke tempat tersebut. Jika perjalanannya telah sampai di tempat yang telah ditentukan, Allah akan mewafatkannya. Kelak pada hari kiamat, bumi akan berkata : Wahai Rabbku, inilah yang Engkau titipkan kepadaku’.” 

HR. Ibnu Majah no. 4263. Shahih dalam Shahih Sunan Ibni Majah no. 3457

Barrakallahu fiikum⁣

https://t.me/nasihat_diri


Video is unavailable for watching
Show in Telegram




(Dengan nama-Mu, aku mati dan aku hidup.)

Dan apabila bangun tidur, beliau mengucapkan,

‘ALHAMDU LILLAHIL LADZI AHYANA BA’DA MA AMATANA WA ILAHIN NUSYUR’

(Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan hanya kepada-Nyalah tempat kembali.)” (HR. Bukhari)

Sebelum tidur, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam juga membaca tiga surah pendek, yaitu: surah Al-Ikhlas, surah Al-Falaq, dan surah An-Nas sebanyak tiga kali. Hal tersebut sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh ibunda kita Aisyah radhiyallahu ‘anha,

أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ إِذَا أَوَى إِلَى فِرَاشِهِ كُلَّ لَيْلَةٍ جَمَعَ كَفَّيْهِ ثُمَّ نَفَثَ فِيهِمَا فَقَرَأَ فِيهِمَا قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ وَ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ ثُمَّ يَمْسَحُ بِهِمَا مَا اسْتَطَاعَ مِنْ جَسَدِهِ يَبْدَأُ بِهِمَا عَلَى رَأْسِهِ وَوَجْهِهِ وَمَا أَقْبَلَ مِنْ جَسَدِهِ يَفْعَلُ ذَلِكَ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ

Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bila hendak beranjak ke tempat tidurnya pada setiap malam, beliau menyatukan kedua telapak tangannya, lalu meniupnya dan membacakan,“qulhuwallahu ahad”, “qul `a’udzu birabbil falaq”, dan “qul ‘a’udzu birabbin nas”. Setelah itu, beliau mengusapkan dengan kedua tangannya pada anggota tubuhnya yang terjangkau olehnya. Beliau memulainya dari kepala, wajah, dan pada anggota yang dapat dijangkaunya. Hal itu, beliau ulangi sebanyak tiga kali. (HR. Bukhari)

Itulah beberapa doa yang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam baca ketika beliau hendak tidur.

Waktu tidur Rasulullah
Setelah kita ketahui bagaimana posisi beliau tidur dan juga doa apa yang beliau baca ketika tidur, lalu kapankah beliau tidur? Rasulullah shallallahu alaihi wasallam biasanya tidur setelah salat Isya, lalu beliau bangun untuk salat malam, kemudian beliau tidur lagi hingga menjelang Subuh. Hal tersebut bisa disimpulkan dari beberapa hadis, di antaranya adalah hadis dari Abu Barzah,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ كَانَ يَكْرَهُ النَّوْمَ قَبْلَ الْعِشَاءِ وَالْحَدِيثَ بَعْدَهَا

“Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam tidak suka tidur sebelum salat Isya dan berbincang-bincang setelahnya.” (HR. Bukhari)

Dari hadis di atas, menunjukkan bahwa Rasulullah tidak suka berbincang-bincang setelah salat Isya dan menunjukkan dianjurkannya segera tidur setelah salat Isya.

Hadis lain yang menunjukkan waktu tidur Rasulullah di antaranya adalah hadis dari Abdullah bin Amr bin Al-Ash radhiyallahu ‘anhuma. Beliau mengabarkan,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ لَهُ أَحَبُّ الصَّلَاةِ إِلَى اللَّهِ صَلَاةُ دَاوُدَ عَلَيْهِ السَّلَام وَأَحَبُّ الصِّيَامِ إِلَى اللَّهِ صِيَامُ دَاوُدَ وَكَانَ يَنَامُ نِصْفَ اللَّيْلِ وَيَقُومُ ثُلُثَهُ وَيَنَامُ سُدُسَهُ وَيَصُومُ يَوْمًا وَيُفْطِرُ يَوْمًا

Bahwasanya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam pernah berkata kepadanya, “Salat yang paling Allah cintai adalah salatnya Nabi Daud ‘alaihis salam dan puasa yang paling Allah cintai adalah puasanya Nabi Daud ‘alaihis salam. Nabi Daud ‘alaihis salam tidur hingga pertengahan malam, lalu salat pada sepertiganya, kemudian tidur kembali pada seperenam akhir malamnya. Dan Nabi Daud ‘alaihis salam puasa sehari dan berbuka sehari.”

Selain tidur pada malam hari, Rasulullah juga tidur di siang hari. Hal tersebut sebagaimana hadis yang diriwayatkan oleh Anas radhiyallahu ’anhu, Nabi shallallahu ’alaihi wasallam bersabda,

قِيْلُوْا فَإِنَّ الشَّيَاطِيْنَ لاَ تَقِيْلُ

“Hendaklah kalian tidur siang (qailulah) karena setan itu tidak tidur siang.” (Dinilai hasan oleh Syekh Al-Albani)

Itulah gambaran ringkas mengenai bagaimana tidurnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Semoga bermanfaat.

Penulis: Firdian Ikhwansyah

Artikel: Muslim.or.id

https://t.me/nasihat_diri


بسم الله الر حمن الر حيم

Bagaimanakah Tidurnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?


Tidur merupakan salah satu rahmat Allah Subhanahu wa Ta’ala yang Allah berikan kepada hamba-hamba-Nya. Allah jadikan dunia ini terdiri dari siang dan malam. Allah jadikan siang hari sebagai waktu bagi kita untuk bekerja dan mencari penghidupan. Allah juga jadikan malam hari sebagai waktu bagi kita untuk istirahat dan tidur. Allah Ta’ala berfirman,

وَمِنْ رَّحْمَتِهٖ جَعَلَ لَكُمُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَ لِتَسْكُنُوْا فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

“Di antara rahmat-Nya, Dia jadikan untukmu malam dan siang agar kamu beristirahat pada malam hari, agar kamu mencari sebagian karunia-Nya (pada siang hari), dan agar kamu bersyukur kepada-Nya.” (QS. Al-Qashash: 73)

Maka dari itu, tidur merupakan salah satu hal yang pasti dilakukan oleh seluruh manusia. Tidur juga merupakan kebutuhan bagi semua manusia. Tidak terkecuali Nabi kita yang mulia Rasulullah Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam. Beliau juga tentu membutuhkan tidur. Lalu, bagaimanakah tidurnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam?

Posisi tidur Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
Bagaimana posisi Rasulullah ketika tidur? Ada beberapa hadis yang menyebutkan tentang posisi beliau ketika tidur. Di antaranya adalah hadis dari Bara’ bin Azib

أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا أخذ مضجعه وضع كفه اليمنى تحت خده الأيمن، وقال ,رب قني عذابك يوم تبعث عبادك

“Sesungguhnya jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam berbaring di tempat tidurnya, beliau letakkan telapak tangannya yang kanan di bawah pipinya yang kanan, seraya berdoa,

‘RABBI QINI ‘ADZABAKA YAUMA TAB’ATSU ‘IBADAKA’

(Ya Rabb, jagalah hamba dari azab-Mu pada hari Kau bangkitkan seluruh hamba-Mu.)” (HR. Ahmad)

Selain itu, ada juga hadis yang diriwayatkan oleh Abu Qatadah. Beliau berkata,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا كَانَ فِي سَفَرٍ فَعَرَّسَ بِلَيْلٍ اضْطَجَعَ عَلَى يَمِينِهِ وَإِذَا عَرَّسَ قُبَيْلَ الصُّبْحِ نَصَبَ ذِرَاعَهُ وَوَضَعَ رَأْسَهُ عَلَى كَفِّه

“Jika Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dalam suatu perjalanan lalu singgah di waktu malamnya, maka beliau berbaring dengan bertumpu lambung kanannya. Apabila beliau singgah di saat-saat sebelum subuh, maka beliau tegakkan hastanya searah badannya, kemudian beliau letakkan kepalanya di atas telapak tangannya.” (HR. Muslim)

Dari kedua hadis yang telah disebutkan, bisa kita simpulkan bahwa Nabi tidur dengan posisi menyamping ke kanan bertumpu dengan bagian tubuhnya yang sebelah kanan. Beliau juga tidur dalam keadaan menyandarkan kepala bagian kanan beliau ke tangan kanan beliau shallallahu ‘alaihi wasallam.

Rasulullah ketika tidur juga mendengkur, sebagaimana hadis yang disampaikan oleh Ibnu Abbas radhiyallahu ’anhu, beliau berkata,

فَنَامَ حَتَّى نَفَخَ ثُمَّ أَتَاهُ الْمُنَادِي فَآذَنَهُ بِالصَّلَاةِ فَقَامَ مَعَهُ إِلَى الصَّلَاةِ فَصَلَّى وَلَمْ يَتَوَضَّأْ

“Kemudian beliau (Rasulullah) tidur hingga mendengkur. Kemudian seorang muazin datang memberitahukan beliau bahwa waktu salat telah tiba. Beliau lalu pergi bersamanya dan salat tanpa berwudu lagi.” (HR. Bukhari)

Doa-doa yang dibaca Rasulullah sebelum tidur
Sebelum tidur Rasulullah juga membaca doa terlebih dahulu. Di antara doa yang beliau baca sebelum tidur adalah doa pada hadis sebelumnya, yaitu:

رب قني عذابك يوم تبعث عبادك

‘RABBI QINI ‘ADZABAKA YAUMA TAB’ATSU ‘IBADAKA’

(Ya Rabb, jagalah hamba dari azab-Mu pada hari Kau bangkitkan seluruh hamba-Mu.)” (HR. Ahmad)

Selain itu, ada juga doa yang beliau baca selain doa di atas. Dari Huzaifah radhiyallahu ’anhu, beliau berkata,

كَانَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا أَخَذَ مَضْجَعَهُ مِنْ اللَّيْلِ وَضَعَ يَدَهُ تَحْتَ خَدِّهِ ثُمَّ يَقُولُ اللَّهُمَّ بِاسْمِكَ أَمُوتُ وَأَحْيَا وَإِذَا اسْتَيْقَظَ قَالَ الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُور

“Jika Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam hendak tidur, beliau meletakkan tangannya di bawah pipi, kemudian beliau mengucapkan,

BISMIKA AMUTU WAAHYA’


Video is unavailable for watching
Show in Telegram
Langsung Allah balas cash

Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

وَلَا تَحْسَبَنَّ اللّٰهَ غَا فِلًا عَمَّا يَعْمَلُ الظّٰلِمُوْنَ ۗ اِنَّمَا يُؤَخِّرُهُمْ لِيَوْمٍ تَشْخَصُ فِيْهِ الْاَ بْصَا رُ

"Dan janganlah engkau mengira, bahwa Allah lengah dari apa yang diperbuat oleh orang yang zalim. Sesungguhnya Allah menangguhkan mereka sampai hari yang pada waktu itu mata (mereka) terbelalak,"
(QS. Ibrahim 14: Ayat 42)

Semoga Allah selalu menjaga kita dari segala keburukan dan semoga Allah Azza wa Jalla selalu memudahkan langkah kita dalam kebaikan dan ketaatan

📱IG urwahalbarra

بَارَكَ اللّٰهُ فِيْكُمْ..

https://t.me/nasihat_diri




Video is unavailable for watching
Show in Telegram




Video is unavailable for watching
Show in Telegram
"Tidak ada penderitaan, kesengsaraan, sakit, kesedihan dan bahkan juga kekalutan yang menimpa seorang mukmin, melainkan dengan semua itu dihapuskan sebahagian dosanya."

HR. Muslim no.4670 dari Abu Hurairah

https://t.me/nasihat_diri


✍Dr. Musyaffa Ad Dariny, MA, hafidzahulah

Pahala kebaikan yang luar biasa...

Nabi -shallallahu alaihi wasallam- bersabda:

من استغفر للمؤمنين والمؤمنات كتب الله له بكل مؤمن ومؤمنة حسنة

"Barangsiapa memintakan maghfirah (keampunan dosa) untuk kaum mukminin dan kaum mukminat,
niscaya Allah catat baginya satu kebaikan untuk setiap mukmin dan mukminatnya" [HR. At-Thabaroni dalam Musnadusy Syamiyyin: 2155, dihasankan oleh Sy Albani].

Renungkanlah hadits ini, betapa banyaknya pahala yang akan kita raih bila kita mengamalkan hadits ini...

Jika kita mengatakan:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَات وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَات

"Ya Allah, ampunilah seluruh kaum muslimin dan kaum muslimat, kaum mukminin dan kaum mukminat, baik yang masih hidup maupun yang sudah meninggal"

Maka kita akan mendapatkan pahala kebaikan sebanyak jumlah mereka, tentunya ini kebaikan yang tidak terhitung banyaknya...

bolehkah kita menghitung jumlah kaum mukminin dan mukminat dari zaman Nabi Adam hingga sekarang?!... Sebanyak itulah pahalanya...

https://t.me/nasihat_diri



20 last posts shown.