ㅤㅤAku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini. Dan kembali ke kota asalku, Yogyakarta. Aku menulis sebuah surat terakhir untuknya.
ㅤㅤ"Untuk kekasihku, Langit. 24 November 2000, di sebuah tempat mempertemukan kita berdua tanpa sengaja. Saat pertama kali melihatmu, jantungku sangat berdetak dengan cepat. Wajahmu yang menawan nan lestari, matamu yang berseri, senyummu yang manis, serta tawamu yang merdu membuat hatiku berdetak dengan cepat. Interaksi kita pertama kali di mulai, pada saat kita satu organisasi. Selama itu kita saling akrab dan akhirnya kamu juga memiliki perasaan padaku. Pada tanggal 8 januari tahun 2004, tepat di hari ulang tahunku. Kamu telah berjanji untuk menikahiku di waktu yang dekat, aku sangat yakin bahwa kamu akan menempati janjimu untuk menikahiku secepatnya. Aku menunggu pesan darimu pada 9 januari 2004, kamu menghilang tanpa kabar apapun. Hal itu membuatku merasa terancam dan memutuskanku untuk pergi ke tempat tinggalmu. Entah apa yang aku lihat dengan mata kepalaku sendiri di teras rumahmu. Aku melihatmu bersama wanita lain, saling berbicara lembut, serta mengelus dan menghapus air mata wanita itu dan memanggilnya dengan panggilan yang kau berikan padaku "kekasihku". Hatiku hancur seketika, dan membuatku tak bisa menahan air mata. Terakhir, lupakan saja semua tentangku, lupakan saja semua tentang kita. Aku tidak akan mengingat janjimu padaku, lupakan semua rencana-rencana yang sudah kita buat bersama. Aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini."ㅤㅤㅤㅤㅤ
ㅤㅤ"Untuk kekasihku, Langit. 24 November 2000, di sebuah tempat mempertemukan kita berdua tanpa sengaja. Saat pertama kali melihatmu, jantungku sangat berdetak dengan cepat. Wajahmu yang menawan nan lestari, matamu yang berseri, senyummu yang manis, serta tawamu yang merdu membuat hatiku berdetak dengan cepat. Interaksi kita pertama kali di mulai, pada saat kita satu organisasi. Selama itu kita saling akrab dan akhirnya kamu juga memiliki perasaan padaku. Pada tanggal 8 januari tahun 2004, tepat di hari ulang tahunku. Kamu telah berjanji untuk menikahiku di waktu yang dekat, aku sangat yakin bahwa kamu akan menempati janjimu untuk menikahiku secepatnya. Aku menunggu pesan darimu pada 9 januari 2004, kamu menghilang tanpa kabar apapun. Hal itu membuatku merasa terancam dan memutuskanku untuk pergi ke tempat tinggalmu. Entah apa yang aku lihat dengan mata kepalaku sendiri di teras rumahmu. Aku melihatmu bersama wanita lain, saling berbicara lembut, serta mengelus dan menghapus air mata wanita itu dan memanggilnya dengan panggilan yang kau berikan padaku "kekasihku". Hatiku hancur seketika, dan membuatku tak bisa menahan air mata. Terakhir, lupakan saja semua tentangku, lupakan saja semua tentang kita. Aku tidak akan mengingat janjimu padaku, lupakan semua rencana-rencana yang sudah kita buat bersama. Aku memutuskan untuk mengakhiri hubungan ini."ㅤㅤㅤㅤㅤ