Karena jogja terlalu istimewa untuk kisah kita yang sederhana, dan bandung terlalu dingin untuk aku yang gampang pilek. bali? terlalu jauh dan terlalu banyak pantai untuk aku yang gasuka laut. jadi kisahnya aku tulis di tanggerang, kota kecil yang padat penduduk. yang pagi dan sore hari di landa kemacetan, kota yang tak pernah hening bahkan berisiknya melebihi isi kepalaku sendiri. namun disinilah kisahnya di mulai, di antara ribuan rakyat pak jokowi yang berdesakan aku ketemu kamu di waktu yang berantakan.