— Hati nya rapuh, namun ia mencoba untuk 'tak jatuh.
Sekelebat memori mengusik, mengais perhatian dengan apik. Jerit tangis kian menjadi, tatkala kebenaran 'tak dapat di tampik.
Luka kian menganga, mengantarkan atma pada lubang sengsara. Ia hanya seorang wanodya, yang ingin hidup dalam suka cita. Namun, mengapa, yang tandang hanya sang duka?
Ia rapuh, tubuh nya di penuhi peluh. Sungguh, ia hanya ingin mengeluh. Namun, mengapa ia di paksa jatuh? Mengapa, bahagia kian terasa jauh?
Sekelebat memori mengusik, mengais perhatian dengan apik. Jerit tangis kian menjadi, tatkala kebenaran 'tak dapat di tampik.
Luka kian menganga, mengantarkan atma pada lubang sengsara. Ia hanya seorang wanodya, yang ingin hidup dalam suka cita. Namun, mengapa, yang tandang hanya sang duka?
Ia rapuh, tubuh nya di penuhi peluh. Sungguh, ia hanya ingin mengeluh. Namun, mengapa ia di paksa jatuh? Mengapa, bahagia kian terasa jauh?