Video is unavailable for watching
Show in Telegram
Jasper membaca berkas - berkas penting punya ayahnya yang ia titipkan kepada nya, jasper mengusap wajahnya kasar sembari menghela nafas berat. Tumpukan berkas penting yang ada dihadapan jasper membuat ia stress, belum lagi masalah yang menimpa kerajaan nya baru baru ini.
"TUAN! TUAN! IJINKAN SAYA MASUK, KUMOHON INI PENTING." Beberapa pengawal Jasper berlari tergesa-gesa sambil mengetuk pintu ruangan Jasper.
Jasper menggeser pintunya sambil menatap heran, "Ada apa? kau tidak lihat aku sedang mengerjakan berkas penting, huh?!"
Para pengawal tersebut langsung bersujud dihadapan Jasper, sambil memohon maaf. "Maafkan kami tuan, tapi musuh tuan ingin mengajak perang."
Salah satu pengawal tersebut melanjutkan perkataan temannya, "Ya itu benar tuan. Mereka sudah sampai di utara dan sedang menuju kesini, para penjaga disebelah utara telah gugur tuan."
Jasper tersentak tak ia kira musuh bebuyutan ayahnya kembali membalas dendam, ia harus segera melindungi ayahnya dan kerajaan ini.
"TUAN! TUAN! IJINKAN SAYA MASUK, KUMOHON INI PENTING." Beberapa pengawal Jasper berlari tergesa-gesa sambil mengetuk pintu ruangan Jasper.
Jasper menggeser pintunya sambil menatap heran, "Ada apa? kau tidak lihat aku sedang mengerjakan berkas penting, huh?!"
Para pengawal tersebut langsung bersujud dihadapan Jasper, sambil memohon maaf. "Maafkan kami tuan, tapi musuh tuan ingin mengajak perang."
Salah satu pengawal tersebut melanjutkan perkataan temannya, "Ya itu benar tuan. Mereka sudah sampai di utara dan sedang menuju kesini, para penjaga disebelah utara telah gugur tuan."
Jasper tersentak tak ia kira musuh bebuyutan ayahnya kembali membalas dendam, ia harus segera melindungi ayahnya dan kerajaan ini.