Sandyakala

Bulan sebatas gerbang menuju shyam bak laut yang memecah dua daratan, waktu yang paling nikmat berada didalam ruang kosong berteman masalah yang tandang selaksa

Terkadang atma didalam diri ini mengamuk memecah runtuhan nada nada rohani didalam hati , sepai.Tak bisa mengeluarkan sepatah kata untuk insan penuh dosa yang tak pernah mau mengalah

Saya bukan hanya sekedar tau, tapi pemilik kunci sebuah wasana , tak terbendung isak tangis didalamnya namun hanya saya , saya yang tau betapa sulitnya menahan ego yang terus bergejolak memberontak mencabik dinding pembatas tubuh, mematahkan sel sel darah agar tercipta sebuah amarah

lengkara gemintang ingin bersinar ,bahkan rela menutup diri agar tak nampak sedih dihati, perjalanan yang masih panjang masih ku tempuh walau bilur penuh di tubuh , bak budak pada jaman penjajahan menolak tegas perintah raja.


Terimakasih untuk insan pemenuh hari, saya menemukan sesuatu yang menyenangkan saat tidak bermaksud mencarinya