Teruskan!
Teruskan lupa ingatanmu!
Aku memang bukan sesuatu yang pantas di-ingat.
Apalagi, dirindukan kembali dengan sangat.
Aku pantas berada diantara hujan.
Aku pantas menjadi daun basah.
Aku pantas menjadi buih-buih
Yang memelas-menempel diluar jendela kamarmu.
Entah, ini rindu ke berapa.
Tak tahu, ini puisi ke berapa.
Rasanya masih tetap sama.
Tiap kali mereka datang,
Aku merasa jadi cerita yang paling patah.
Jika pelangi tak datang setelah badai,
Akan ku tunggu gerimis esok hari.
Jika gerimis juga tidak jatuh,
Akan ku tulis puisi-puisi rindu lagi.
Setiap hari.
Sampai genap aku menghitung mundur waktu,
Untuk berpayah-berlelah;
Terlepas dari semua tentang kamu.
@CatatanSenjaa
Teruskan lupa ingatanmu!
Aku memang bukan sesuatu yang pantas di-ingat.
Apalagi, dirindukan kembali dengan sangat.
Aku pantas berada diantara hujan.
Aku pantas menjadi daun basah.
Aku pantas menjadi buih-buih
Yang memelas-menempel diluar jendela kamarmu.
Entah, ini rindu ke berapa.
Tak tahu, ini puisi ke berapa.
Rasanya masih tetap sama.
Tiap kali mereka datang,
Aku merasa jadi cerita yang paling patah.
Jika pelangi tak datang setelah badai,
Akan ku tunggu gerimis esok hari.
Jika gerimis juga tidak jatuh,
Akan ku tulis puisi-puisi rindu lagi.
Setiap hari.
Sampai genap aku menghitung mundur waktu,
Untuk berpayah-berlelah;
Terlepas dari semua tentang kamu.
@CatatanSenjaa