Seperti yang bisa kita duga, kisah cinta yang diawali dengan pertemuan tidak sengaja Kousei Arima dan Kaori Miyazono di kencan buta yang dirancang oleh sahabat Kousei sendiri ini memanglah sangat menggemaskan. Dimulai dengan ke-salahpahaman Kaori pada Kousei yang dianggap mengambil foto tidak senonoh karena merekam Kaori bermain biola ketika roknya terhembus angin, hingga mimpi Kaori sejak kecil yang akhirnya terwujud yaitu menjadikan Kousei menjadi pianistnya. Semuanya berjalan baik hingga sampailah di ending yang sebenarnya, ending yang menguras air mata.
Ending anime Shigatsu wa Kimi no Uso ini cukup emosional dan mengharukan (sedih bgt sebenarnya). Di akhir cerita, setelah banyak peristiwa dan perkembangan pada hubungan Kaori dan Kousei yang menjadi sangat dekat, Kaori Miyazono yang telah memberikan banyak inspirasi kepada Kousei Arima, meninggal dunia. Pada saat kematiannya, Kousei akhirnya mengetahui bahwa Kaori telah menyimpan perasaan cinta untuknya sejak lama. Sejak mereka pertama kali bertemu di ajang olimpiade musik sedunia, yaitu saat mereka masih berumur 4 tahun. Kousei sangat terpuruk akan semua hal yang dianggapnya terlambat diketahuinya. Ia juga belajar tentang perjuangan pribadi Kaori dengan penyakitnya. Kousei akhirnya menyadari betapa besar dampak Kaori terhadap hidupnya dan bagaimana ia telah membantunya mengatasi rasa sakit dan trauma masa lalunya. Di bagian terakhir, Kousei tampil di sebuah olimpiade pianist, memainkan piano dengan penuh perasaan, dan ia merasa seolah Kaori ada bersamanya. Hal itu memungkinkannya untuk memproses kesedihan dan melanjutkan hidupnya dengan lebih baik, tanpa Kaori.
Ending ini menggarisbawahi tema utama anime tentang bagaimana musik dan cinta bisa menyembuhkan dan memberi makna baru dalam kehidupan seseorang.
Ending anime Shigatsu wa Kimi no Uso ini cukup emosional dan mengharukan (sedih bgt sebenarnya). Di akhir cerita, setelah banyak peristiwa dan perkembangan pada hubungan Kaori dan Kousei yang menjadi sangat dekat, Kaori Miyazono yang telah memberikan banyak inspirasi kepada Kousei Arima, meninggal dunia. Pada saat kematiannya, Kousei akhirnya mengetahui bahwa Kaori telah menyimpan perasaan cinta untuknya sejak lama. Sejak mereka pertama kali bertemu di ajang olimpiade musik sedunia, yaitu saat mereka masih berumur 4 tahun. Kousei sangat terpuruk akan semua hal yang dianggapnya terlambat diketahuinya. Ia juga belajar tentang perjuangan pribadi Kaori dengan penyakitnya. Kousei akhirnya menyadari betapa besar dampak Kaori terhadap hidupnya dan bagaimana ia telah membantunya mengatasi rasa sakit dan trauma masa lalunya. Di bagian terakhir, Kousei tampil di sebuah olimpiade pianist, memainkan piano dengan penuh perasaan, dan ia merasa seolah Kaori ada bersamanya. Hal itu memungkinkannya untuk memproses kesedihan dan melanjutkan hidupnya dengan lebih baik, tanpa Kaori.
Ending ini menggarisbawahi tema utama anime tentang bagaimana musik dan cinta bisa menyembuhkan dan memberi makna baru dalam kehidupan seseorang.