ㅤㅤㅤ
ㅤㅤㅤr e g r e t e d.
ㅤㅤㅤ
──────────── ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅
"mala, gue rasa hubungan kita sampai disini aja."
setiap kali gue mengingat kejadian itu, rasanya hati tiba-tiba sakit. gue nggak tau kenapa saat itu mulut gue bisa dengan lolos mengatakannya. jujur, gue sekarang menyesal. gue masih sayang sama mala. gue masih cinta sama mala. tapi apa daya, gue kalah sama yang namanya ego.
"lo nggak mau bicarain lagi sama mala?"
gue cuma bisa senyum kecut mendengar saran dari sahabat gue –lanang. gimana mau bicara, gue sama mala aja udah putus kontak.
"percuma, mala pasti udah males ketemu sama gue."
"lo tuh ya, apa-apa selalu mikir negatif dulu padahal belum dicoba."
"tapi emang kenyataannya pasti kayak gitu."
"gue cuma mau lo coba dulu, bri. gue nggak tega lihat lo kayak gini. you look so messy after break up with her."
mungkin bener kata lanang. gue emang harus coba bicara lagi sama mala. siapa tau semesta mau berpihak ke gue. akhirnya gue putusin buat ketemu mala malam ini juga.
gue mendatangi beberapa tempat yang menjadi favorit mala. hampir semua udah gue datengin, tapi satupun dia nggak ada di sana. seketika gue teringat suatu tempat, pasti dia di sana, taman deket kampus. taman yang menjadi saksi awal hubungan gue sama mala.
"mala."
dia menoleh. seperti kaget dengan kehadiran gue. matanya terlihat sembab. rasanya gue ingin berlari menuju ke arahnya. memeluknya erat. menghapus jejak air matanya. namun apadaya, gue udah nggak bisa lakuin itu lagi.
"ngapain di sini, bri?"
"ada yang mau gue bicarain sama lo."
"apa lagi?"
nada bicara mala udah mulai meninggi. bahkan wajahnya terlihat sangat marah. gue mohon mala, dengerin gue sekali ini aja.
"gue nyesel. gue kemakan ego waktu itu. gue mau kita balik, mal."
mala cuma bisa berdecih mendengar permintaan gue, menyeka kasar air matanya yang perlahan jatuh. iya, mala nangis lagi. bodoh banget gue, udah bikin perempuan nangis buat yang kedua kalinya.
"sorry, bri. gue udah terlanjur kecewa sama lo. hati gue sakit saat lo tuduh gue selingkuh. lo nggak mau dengerin penjelasan gue waktu itu."
"gue minta maaf, mal."
"tenang kok, gue udah maafin lo. gue emang masih sayang sama lo, tapi kita udah nggak bisa balik kayak dulu lagi, bri."
setelahnya, mala ninggalin gue sendirian dengan pikiran yang acak-acakan. gue tersenyum miris dengan apa yang baru saja terjadi. mungkin rencana semesta ada yang lebih baik.
"bener kata gue kan, nang. gue sama mala emang udah nggak bisa bersatu lagi."
⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ────────────
ㅤㅤ
ㅤㅤ #saungrebah x #saungangst
ㅤㅤㅤㅤㅤ© PEONY
ㅤㅤㅤr e g r e t e d.
ㅤㅤㅤ
──────────── ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅
"mala, gue rasa hubungan kita sampai disini aja."
setiap kali gue mengingat kejadian itu, rasanya hati tiba-tiba sakit. gue nggak tau kenapa saat itu mulut gue bisa dengan lolos mengatakannya. jujur, gue sekarang menyesal. gue masih sayang sama mala. gue masih cinta sama mala. tapi apa daya, gue kalah sama yang namanya ego.
"lo nggak mau bicarain lagi sama mala?"
gue cuma bisa senyum kecut mendengar saran dari sahabat gue –lanang. gimana mau bicara, gue sama mala aja udah putus kontak.
"percuma, mala pasti udah males ketemu sama gue."
"lo tuh ya, apa-apa selalu mikir negatif dulu padahal belum dicoba."
"tapi emang kenyataannya pasti kayak gitu."
"gue cuma mau lo coba dulu, bri. gue nggak tega lihat lo kayak gini. you look so messy after break up with her."
mungkin bener kata lanang. gue emang harus coba bicara lagi sama mala. siapa tau semesta mau berpihak ke gue. akhirnya gue putusin buat ketemu mala malam ini juga.
gue mendatangi beberapa tempat yang menjadi favorit mala. hampir semua udah gue datengin, tapi satupun dia nggak ada di sana. seketika gue teringat suatu tempat, pasti dia di sana, taman deket kampus. taman yang menjadi saksi awal hubungan gue sama mala.
"mala."
dia menoleh. seperti kaget dengan kehadiran gue. matanya terlihat sembab. rasanya gue ingin berlari menuju ke arahnya. memeluknya erat. menghapus jejak air matanya. namun apadaya, gue udah nggak bisa lakuin itu lagi.
"ngapain di sini, bri?"
"ada yang mau gue bicarain sama lo."
"apa lagi?"
nada bicara mala udah mulai meninggi. bahkan wajahnya terlihat sangat marah. gue mohon mala, dengerin gue sekali ini aja.
"gue nyesel. gue kemakan ego waktu itu. gue mau kita balik, mal."
mala cuma bisa berdecih mendengar permintaan gue, menyeka kasar air matanya yang perlahan jatuh. iya, mala nangis lagi. bodoh banget gue, udah bikin perempuan nangis buat yang kedua kalinya.
"sorry, bri. gue udah terlanjur kecewa sama lo. hati gue sakit saat lo tuduh gue selingkuh. lo nggak mau dengerin penjelasan gue waktu itu."
"gue minta maaf, mal."
"tenang kok, gue udah maafin lo. gue emang masih sayang sama lo, tapi kita udah nggak bisa balik kayak dulu lagi, bri."
setelahnya, mala ninggalin gue sendirian dengan pikiran yang acak-acakan. gue tersenyum miris dengan apa yang baru saja terjadi. mungkin rencana semesta ada yang lebih baik.
"bener kata gue kan, nang. gue sama mala emang udah nggak bisa bersatu lagi."
⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ⋅ ────────────
ㅤㅤ
ㅤㅤ #saungrebah x #saungangst
ㅤㅤㅤㅤㅤ© PEONY