ㅤDemi bisa berfoto berdua dengan Gojo Satoru, pada akhirnya aku menemukannya saat ia berada didekat jembatan sekitaran area yang tidak jauh dari tempat ruangan tuan Gakuganji. Tidak disangka jika menemui Gojo akan mudah.
ㅤDengan perasaan yang bersorak-sorai untuk meminta ia berfoto berdua disekitar jembatan dan memposisikan badan kami untuk bisa dipotret dengan hasil yang bagus.
ㅤDengan tertawa kecil yang ku keluarkan saat foto itu telah tersimpan digaleri ponsel milikku, memperlihat kan foto kami terpampang dengan jelas diponsel saat ini.
ㅤ"Terimakasih banyak!"
ㅤUcapan terimakasih lalu membungkuk dengan kedua tangan dilipat dengan sopan padanya, guna telah mengizinkan aku memotret dirinya dan rasa syukur pada kami berdua.
ㅤ"Sama-sama."
ㅤIa lalu pergi seraya melambaikan salah satu tangannya, dan menaruh kembali tangan tersebut ke saku miliknya. Saat Gojo telah pergi, lantas juga aku berlari meninggalkan tempat itu, untuk pergi ke ruangan tuan Gakuganji. Selayaknya sekretaris.
ㅤSaat sampai disana, aku mengeluarkan ponsel ku dan mengarahkannya keatas, memutar badan dengan perasaan yang masih bersorak-sorai karena dapat menyimpan fotonya, bersamaku. Menampilkan senyum khas kami masing-masing ditampilan gambar.
ㅤ"Aku dapat fotonya!"
ㅤTerus-menerus aku memutar ke segala arah di lorong dengan terus memandangi foto kami yang baru saja tersimpan, hingga sampai didepan pintu ruangan tempat tuan berada. Berdiri menghadap pintu seraya menyimpan ponselku ke saku, dan seolah bersikap santai dan sopan seperti biasanya.
ㅤSaat memasuki ruangan, langsung aku berdiri dimana sebelumnya tempat aku saat itu berada dan melipat kedua tangan dibelakang badan. Waktu yang hampir lama kami berdiam diri, bersama tuan Gakuganji.
ㅤTuan yang sedari tadi menatap lurus pandangannya kedepan, seraya menanti apa yang ia inginkan sesuatu. Lalu menoleh kearahku dan bertanya suatu hal.
ㅤ"Tehku mana?"
ㅤAku hanya diam beberapa detik, saat terpikirkan beberapa jam lalu saat Tuan Gakuganji meminta padaku untuk mengambil minuman teh yang akan ia minum, aku mengingat hal itu.
ㅤ"Ah!"
ㅤHingga aku melupakan teh yang tuan pinta. Mungkin karena aku terus saja bergumam dalam pikiranku untuk dapat berfoto bersama Gojo, hingga aku melupakan permintaan sang tuan.
ㅤSaat itupun juga, aku menegakkan badanku sontak, hingga jelas raut wajah terkejutku dihadapan tuan. Aku benar-benar melupakannya. Bodoh.
ㅤDengan perasaan yang bersorak-sorai untuk meminta ia berfoto berdua disekitar jembatan dan memposisikan badan kami untuk bisa dipotret dengan hasil yang bagus.
ㅤDengan tertawa kecil yang ku keluarkan saat foto itu telah tersimpan digaleri ponsel milikku, memperlihat kan foto kami terpampang dengan jelas diponsel saat ini.
ㅤ"Terimakasih banyak!"
ㅤUcapan terimakasih lalu membungkuk dengan kedua tangan dilipat dengan sopan padanya, guna telah mengizinkan aku memotret dirinya dan rasa syukur pada kami berdua.
ㅤ"Sama-sama."
ㅤIa lalu pergi seraya melambaikan salah satu tangannya, dan menaruh kembali tangan tersebut ke saku miliknya. Saat Gojo telah pergi, lantas juga aku berlari meninggalkan tempat itu, untuk pergi ke ruangan tuan Gakuganji. Selayaknya sekretaris.
ㅤSaat sampai disana, aku mengeluarkan ponsel ku dan mengarahkannya keatas, memutar badan dengan perasaan yang masih bersorak-sorai karena dapat menyimpan fotonya, bersamaku. Menampilkan senyum khas kami masing-masing ditampilan gambar.
ㅤ"Aku dapat fotonya!"
ㅤTerus-menerus aku memutar ke segala arah di lorong dengan terus memandangi foto kami yang baru saja tersimpan, hingga sampai didepan pintu ruangan tempat tuan berada. Berdiri menghadap pintu seraya menyimpan ponselku ke saku, dan seolah bersikap santai dan sopan seperti biasanya.
ㅤSaat memasuki ruangan, langsung aku berdiri dimana sebelumnya tempat aku saat itu berada dan melipat kedua tangan dibelakang badan. Waktu yang hampir lama kami berdiam diri, bersama tuan Gakuganji.
ㅤTuan yang sedari tadi menatap lurus pandangannya kedepan, seraya menanti apa yang ia inginkan sesuatu. Lalu menoleh kearahku dan bertanya suatu hal.
ㅤ"Tehku mana?"
ㅤAku hanya diam beberapa detik, saat terpikirkan beberapa jam lalu saat Tuan Gakuganji meminta padaku untuk mengambil minuman teh yang akan ia minum, aku mengingat hal itu.
ㅤ"Ah!"
ㅤHingga aku melupakan teh yang tuan pinta. Mungkin karena aku terus saja bergumam dalam pikiranku untuk dapat berfoto bersama Gojo, hingga aku melupakan permintaan sang tuan.
ㅤSaat itupun juga, aku menegakkan badanku sontak, hingga jelas raut wajah terkejutku dihadapan tuan. Aku benar-benar melupakannya. Bodoh.