𝚋𝚛𝚒𝚜𝚎𝚛 𝚕𝚊 𝚌𝚑𝚊î𝚗𝚎

🔒 A whisper message to Na𝐋esha, Only he/she can open it.

38. New Day

Ryujin telah menjemput pelangi barunya, benar kata Snij. 'Maybe not today, just wait a little longer'

Ryujin benar-benar mendengarkan lontaran kata demi kata yang Snij ucapkan.

Oh iya, Ryujin belum mengenalkan siapa itu sosok Snij pada kalian bukan?

Lee Haechan. Tetangga rumahnya yang juga temannya Jaemin ini adalah sosok dibalik Snij yang ia temui di anonymous chat.

Hari dimana Ryujin akan melompat dari atas rooftop itu, Haechan menjelaskan semuanya.

Ternyata hanya Ryujin yang tidak peka oleh keadaan. Bagaimana bisa ia melupakan nyanyian merdu si tetangganya itu?

"Heh ngelamun aja" ucap Haechan sambil membawakan 2 botol minuman untuknya dan Ryujin.

"Mikirin apaan sih? anteng banget kayanya" Haechan membuka tutup botol itu dan menyodorkannya pada Ryujin.

"Hehe makasih" Ryujin menenggak minuman itu, susu kedelai yang ia deklarasikan menjadi minuman favoritnya setelah mengenal Haechan lebih dalam.

glek.. glek

"Ah! seger banget"

"Yaiya lo minumnya sebelah gue, gue kan nyegerin, iya gak?" ucap Haechan sambil menurun naikkan alisnya.

"Dih nyebelinnya gak pernah ilang ya lo" jawab Ryujin sambil mencubit pelan lengan Haechan.

"Chan"

"Hm?"

"Makasih ya?"

"Apaan? susu? ya bayar lah! Enak aja gratis"

"Ihh gagitu"

"Ya terus apa?"

"Makasih udah nguatin gue sampe gue bisa menemukan kebahagiaan gue lagi. Gue amat sangat bersyukur karena kehadiran lo merubah segalanya"

"Ryu, yang bisa bertahan sampe sekarang ini diri lo sendiri. Gue, cuma nguatin. Lo harus memberikan apresiasi lebih banyak buat lo sendiri, bahagia terus ya, Ryu?"

Ryujin langsung berhambur memeluk Haechan yang kini menjadi kekasihnya.

Satu tahun berlalu setelah kejadian yang membuat hidupnya berubah drastis.

Hari-hari terpuruknya yang ditemani Haechan sampai ia ikhlas menerima semuanya.

Menerima kenyataan bahwa Mamanya menikah dengan Papa Jaemin, Papanya yang menikah dengan sekretaris pribadinya.

Semua ini bisa ia lalui berkat dorongan Haechan.

"Chan, cepet lulus sama banyak duit ya? Gue pengen nikah dan bahagia terus sama lo"

Haechan tersenyum, lalu mengusap lembut kepala Ryujin.

"Iya, gue bakal berusaha buat wujudin impian lo yang menjadi impian gue juga"

Haechan mengikis jarak diantara mereka, mata Ryujin sudah menutup. Haechan langsung meniup wajah yang berada tepat dihadapannya.

"Ngapain merem? mau dicium ya?"

"Haechan!"

Haechan lari lalu dikejar Ryujin. Mereka tertawa lepas seakan dunia milik berdua.

—The end