🎀ᝬ ʿDheαnggαrα 𖦹 ˖࣪،Ꮺ !
Bagian 147
𓏲 𓈃 ָ ּ: kecelakaan
══✿═══╡°˖✧✿✧˖°╞═══✿══
RUMAH SAKIT
Iya, ternyata setelah mobil yang di kendarai Rey sampai dirumah sakit, mobil Tim SAR lebih dulu sampe, dan mereka telat karena Rassya udah masuk ke ruang UGD
Sekarng Aqeela hanya bisa menunggu di depan ruangan itu dgn ditemani sandy juga Rey. Icha juga Carin udah dapet kabar dr asisten Rassya dan mungkin bentar lagi sampai.
"Aqeela sayang" Wanita paruh baya itu datang dan memeluk Aqeela menggantikan posisi sandy
"Bunda, Rassya bunda" adu Aqeela
"Iya bunda tau, kamu yang tenang ya, Rassya di dalem pasti inget kamu kok, dia pasti bangun nanti"
"Aqeela gk mau Rassya kenapa kenapa, aqeela gk kuat"
"Iya shut shut, udah kamu jangan nangis terus gk usah panik, pikirkan kandungan kamu, gimana keadaan Rassya tadi?"
"Rassya-" seperti susah untuk mendeskripsikan keadaan Rassya tadi, luka luka di tubuh Rassya cukup membuat sesak buat Aqeela mengingat nya
"Oke oke, gk usah dilanjutin"
"Bunda minta kamu tenang dulu, Rassya udah ditangani dokter kok, ya. Banyakin doa"
"Lama bunda, udah dari tadi hiks"
"Sabar, cup cup"
Setelah nya, dokter paruh baya itu keluar. Yang gk lain ternyata papa Nicho sendiri yang menangani Rassya
"Papa? Papa yang nanganin Rassya, Rassya gakpapa kan pa?" Aqeela bertanya bertubi tubi.
"Qeel, bun, Rassya kritis. Luka yang di dapat Rassya cukup serius di tambah lagi paru paru nya terisi cukup banyak air" sahut Nicho tak tega dengan kedua perempuan yang memiliki tahta tertinggi di hati anak laki laki nya itu.
Satu dua tiga detik kemudian, Aqeela pingsan, lemes prend suami nya bandel!!
"Aqeela!!" Teriak Icha semakin kacau, dibikin khawatir sama Rassya dan sekarang di bikin panik sama menantu nya yang tengah hamil itu
"Aqeela, Aqeela kenapa bu icha?" Carin datang bersama Dimas
Tanpa aba aba, Dimas menggendong Aqeela dan di bawa ke ruang rawat.
Kini kedua bunda itu, icha dan karin sedang berangkulan mendoakan anak dan menantu nya yang sama sama lagi ditangani dokter.
"Aqeela gk papa bu karin, bunda, cuma karena syok dan panik, sebentar lagi juga sadar" ujar Nicho memberitau kedua ibu paruh baya itu.
"Kandungan nya juga baik baik aja kan?" Sekarang dimas yang bertanya
"Enggak papa"
"Rassya gimana pa?" Tanya icha lagi
"Bunda sama bu karin tenang dulu, Rassya masih kritis kita sekarang banyak doa buat Rassya agar segera melewati masa kritis nya ya"
Mereka diruangan Aqeela ges
Setelah beberapa saat kemudian
"Rassya, jangan pergi, kita pulang sekarang, pulang ke rumah ya" gumaman itu keluar dari mulut Aqeela yang keadaan nya masih belum sadar, dia ngigo
"Aqeela, ini mama nak. Kamu sadar ya" Tangan Karin terangkat mengelus puncak kepala Aqeela
Yap, Aqeela sadar sekarang.
"Ma, mama. Bunda, Rassya mana bun,ma. Dia udah sadarkan?" Aqeela panik aja
"Belum sayang, belum"
"Tpi enggak pergi kan?" Tanya Aqeela ketakutan
"Enggak, dia masih berjuang. Sabar ya"
"Hikss"
Di sisi lain
"Pak kita berhasil memancing pak Rassya dan akhirnya dia mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan berakhir terjun ke sungai" lapor nya
'prok prok prok' ya laki laki gak ada hati itu tepuk tangan atas kemenangan nya.
"Bagus, sekarang siap siap untuk rencana selanjutnya"
orang suruh an nya keluar ges
"Lihat aja Rassya, lo gk bakal selamat dan semua yang lo punya bakal gw ambil alih" kata orang itu dengan sini nya.
Balik ke Aqeela lagi ya.
RS
Aqeela kini hendak menuju ruangan dimana suami nya di rawat tadi, setelah mendapat izin dari Nicho
Ruangan
Begitu Aqeela membuka pintu ruangan itu, tatapan nanar terlihat di sorot mata nya, tubuh nya lemes gitu aja setelah menangkap tubuh Rassya penuh dengan peralatan rumah sakit yang menempel di sekujur tubuh nya.
Sesak nya bertambah sekarang setelah melihat layar monitor yang berjalan lambat, gimana kalo monitor itu berhenti? pertanyaan itu langsung menghantui pikiran Aqeela yang mencoba yakin kalo suami nya bakal selamat
"Rassya"
"Kok bisa sampe kayak gini sih, sya. Kamu bakal baik baik aja kan? Hiks"
"Aku marah ya kalo kamu gk cepet bangun"
?
#dheanggara
Bagian 147
𓏲 𓈃 ָ ּ: kecelakaan
══✿═══╡°˖✧✿✧˖°╞═══✿══
RUMAH SAKIT
Iya, ternyata setelah mobil yang di kendarai Rey sampai dirumah sakit, mobil Tim SAR lebih dulu sampe, dan mereka telat karena Rassya udah masuk ke ruang UGD
Sekarng Aqeela hanya bisa menunggu di depan ruangan itu dgn ditemani sandy juga Rey. Icha juga Carin udah dapet kabar dr asisten Rassya dan mungkin bentar lagi sampai.
"Aqeela sayang" Wanita paruh baya itu datang dan memeluk Aqeela menggantikan posisi sandy
"Bunda, Rassya bunda" adu Aqeela
"Iya bunda tau, kamu yang tenang ya, Rassya di dalem pasti inget kamu kok, dia pasti bangun nanti"
"Aqeela gk mau Rassya kenapa kenapa, aqeela gk kuat"
"Iya shut shut, udah kamu jangan nangis terus gk usah panik, pikirkan kandungan kamu, gimana keadaan Rassya tadi?"
"Rassya-" seperti susah untuk mendeskripsikan keadaan Rassya tadi, luka luka di tubuh Rassya cukup membuat sesak buat Aqeela mengingat nya
"Oke oke, gk usah dilanjutin"
"Bunda minta kamu tenang dulu, Rassya udah ditangani dokter kok, ya. Banyakin doa"
"Lama bunda, udah dari tadi hiks"
"Sabar, cup cup"
Setelah nya, dokter paruh baya itu keluar. Yang gk lain ternyata papa Nicho sendiri yang menangani Rassya
"Papa? Papa yang nanganin Rassya, Rassya gakpapa kan pa?" Aqeela bertanya bertubi tubi.
"Qeel, bun, Rassya kritis. Luka yang di dapat Rassya cukup serius di tambah lagi paru paru nya terisi cukup banyak air" sahut Nicho tak tega dengan kedua perempuan yang memiliki tahta tertinggi di hati anak laki laki nya itu.
Satu dua tiga detik kemudian, Aqeela pingsan, lemes prend suami nya bandel!!
"Aqeela!!" Teriak Icha semakin kacau, dibikin khawatir sama Rassya dan sekarang di bikin panik sama menantu nya yang tengah hamil itu
"Aqeela, Aqeela kenapa bu icha?" Carin datang bersama Dimas
Tanpa aba aba, Dimas menggendong Aqeela dan di bawa ke ruang rawat.
Kini kedua bunda itu, icha dan karin sedang berangkulan mendoakan anak dan menantu nya yang sama sama lagi ditangani dokter.
"Aqeela gk papa bu karin, bunda, cuma karena syok dan panik, sebentar lagi juga sadar" ujar Nicho memberitau kedua ibu paruh baya itu.
"Kandungan nya juga baik baik aja kan?" Sekarang dimas yang bertanya
"Enggak papa"
"Rassya gimana pa?" Tanya icha lagi
"Bunda sama bu karin tenang dulu, Rassya masih kritis kita sekarang banyak doa buat Rassya agar segera melewati masa kritis nya ya"
Mereka diruangan Aqeela ges
Setelah beberapa saat kemudian
"Rassya, jangan pergi, kita pulang sekarang, pulang ke rumah ya" gumaman itu keluar dari mulut Aqeela yang keadaan nya masih belum sadar, dia ngigo
"Aqeela, ini mama nak. Kamu sadar ya" Tangan Karin terangkat mengelus puncak kepala Aqeela
Yap, Aqeela sadar sekarang.
"Ma, mama. Bunda, Rassya mana bun,ma. Dia udah sadarkan?" Aqeela panik aja
"Belum sayang, belum"
"Tpi enggak pergi kan?" Tanya Aqeela ketakutan
"Enggak, dia masih berjuang. Sabar ya"
"Hikss"
Di sisi lain
"Pak kita berhasil memancing pak Rassya dan akhirnya dia mengendarai mobil dengan kecepatan tinggi dan berakhir terjun ke sungai" lapor nya
'prok prok prok' ya laki laki gak ada hati itu tepuk tangan atas kemenangan nya.
"Bagus, sekarang siap siap untuk rencana selanjutnya"
orang suruh an nya keluar ges
"Lihat aja Rassya, lo gk bakal selamat dan semua yang lo punya bakal gw ambil alih" kata orang itu dengan sini nya.
Balik ke Aqeela lagi ya.
RS
Aqeela kini hendak menuju ruangan dimana suami nya di rawat tadi, setelah mendapat izin dari Nicho
Ruangan
Begitu Aqeela membuka pintu ruangan itu, tatapan nanar terlihat di sorot mata nya, tubuh nya lemes gitu aja setelah menangkap tubuh Rassya penuh dengan peralatan rumah sakit yang menempel di sekujur tubuh nya.
Sesak nya bertambah sekarang setelah melihat layar monitor yang berjalan lambat, gimana kalo monitor itu berhenti? pertanyaan itu langsung menghantui pikiran Aqeela yang mencoba yakin kalo suami nya bakal selamat
"Rassya"
"Kok bisa sampe kayak gini sih, sya. Kamu bakal baik baik aja kan? Hiks"
"Aku marah ya kalo kamu gk cepet bangun"
?
#dheanggara