Nabi Adam Nabi Adam adalah manusia pertama di muka bumi. Adam diciptakan Allah dari saripati tanah. Allah menyediakan Adam tempat tinggal di surga. Allah menyuruh malaikat menghormatinya. Yaitu dengan memerintahkan mereka sujud pada Adam. Tapi, ada yang tidak mau sujud kepadanya. Ia adalah Iblis. Iblis merasa dirinya lebih baik, karena ia diciptakan dari api. Kesombongan Iblis membuat Allah marah. Ia diusir dari surga. Tapi Iblis berjanji akan menggoda Adam dan keturunannya, dan akan menyesatkan umat manusia.
Adam merasa kesepian di surga. Lalu Allah menciptakan Hawa untuk menemani Nabi Adam. Setiap hari mereka bertamasya di surga. Tapi Allah memperingatkan mereka agar tidak mendekati sebuah pohon apalagi memakan buahnya. Iblis selalu menggoda mereka agar mereka mau memakan buah dari pohon tersebut. Setelah beberapa kali gagal menggodanya, akhirnya mereka tergoda. Adam dan Hawa pun mendekati pohon itu dan buahnya mereka telan. Tapi hanya sampai di kerongkongan, seketika itu lenyaplah pakaian yang menutupi aurat mereka.
Allah menegurnya. Adam dan Hawa menangis. Adam dan Hawa sangat menyesal dan bertobat pada Allah. Pertobatan mereka diterima Allah. Tapi pelanggaran itu membuat mereka dikeluarkan dari surga. Allah memindahkan keduanya ke bumi. Pertama sampai di bumi, Adam dan Hawa terpisah. Cukup lama Adam dan Hawa terpisah, atas izin Allah keduanya bertemu di padang Arafah. Selanjutnya, mereka memulai hidup baru menjadi khalifah di dunia. Sejak tinggal di bumi Adam menjadi nabi. Suatu saat, Hawa hamil, kemudian melahirkan putra putri.
Anaknya yang lahir selalu kembar, laki-laki dan perempuan. Pertama kali lahirlah Qabil dan saudari kembarnya Iklima. Kemudian Habil dan saudari kembarnya Labuda. Allah menganugerahi Nabi Adam dan Hawa anak yang banyak. Nabi Adam mengajarkan tauhid dan keimanan pada anak-anaknya. Habil dan Qabil tumbuh dewasa Sudah saatnya mereka menikah. Turunlah perintah Allah bahwa anak-anak Nabi Adam harus menikah secara silang. Habil di nikahkan dengan saudari kembar Qabil, yaitu Iklima.
Adapun Qabil dinikahkan dengan Labuda, saudari kembar Habil. Semuanya patuh kecuali Qabil. Iblis membisikkan rasa iri di hatinya, karena Iklima lebih cantik. Qabil tetap tidak mau menerima keputusan Allah. Kemudian turun petunjuk Allah Keduanya diperintahkan untuk berkurban Siapa yang kurbannya diterima, ia bebas memilih jodohnya. Habil mengurbankan seekor domba yang sehat dan gemuk. bulunya lebat, halus dan bersih. Sementara Qabil, ia mengurbankan sayur dan buah-buahan yang busuk.
Mereka meletakkan persembahan di tempat yang tinggi. Jika api datang dan menyambar persembahan tersebut, itu berarti Allah telah menerimanya. Allah pun memilih persembahan Habil, karena Allah menyukai persembahan Habil. Qabil mendatangi Habil dan bertanya mengapa persembahannya tidak diterima oleh Allah swt.. Habil menjelaskan bahwa sesungguhnya ia (Qabil) tidak bersungguh-sungguh dalam memberikan persembahan kepada Allah swt.. Itu sebabnya Allah tidak menerima persembahannya.
Setelah mendengar jawaban Habil, Qabil menjadi marah dan berhasrat membunuh Habil. Qabil akhirnya membunuhnya. Qabil mengambil batu dan memukulkannya ke-kepala saudaranya. Tatkala saudaranya itu telah mati, ia tidak tahu bagaimana cara menguburkannya. Lalu, Allah swt. mengutus dua ekor burung gagak yang keduanya berkelahi. Akhirnya salah satu ekor dari keduanya berhasil membunuh yang lainnya. Kemudian, gagak itu menggalikan lubang untuknya, lalu menguburkannya sampai bangkainya tidak terlihat.
Setelah melihat peristiwa itu, Qabil akhirnya menguburkan saudaranya, la sangat menyesal karena telah membunuh saudaranya. Nabi Adam dan Hawa sangat sedih atas kematian Habil, yang mati terbunuh secara zalim. Ia juga sedih terhadap Qabil, yang telah menentang dan melawan perintah Allah. Lima puluh tahun setelah terbunuhnya Habil, Adam mempunyai seorang anak laki-laki yang bernama Syis. Syis tumbuh menjadi seorang pemuda yang saleh dan bertakwa. Ia juga menjadi nabi setelah Nabi Adam as.
@hanyalahpendosa