Ini kisah perihal sayap yang kian hari kian melemah. Dipaksa untuk selalu kuat, dibentak ketika ia lelah.Terlalu sering memendam amarah, yang berujung ia harus siap untuk kembali patah.
Langkahnya tenang, walau meninggalkan bercak darah. Punggungnya yang penuh memar tetap tegak seakan kata 'menyerah' tak diberi celah. Hari-hari dilalui dengan gelabah, berpegang teguh pada pertanyaan 'akan kah esok terpatri senyuman indah?'
—aksarasemesta
Langkahnya tenang, walau meninggalkan bercak darah. Punggungnya yang penuh memar tetap tegak seakan kata 'menyerah' tak diberi celah. Hari-hari dilalui dengan gelabah, berpegang teguh pada pertanyaan 'akan kah esok terpatri senyuman indah?'
—aksarasemesta