diriku akan lebih berharga
saat ragaku hanya tinggal dalam bayanganmu saja
saat diriku tak lagi dapat berkata
saat senyumanku tak lagi terpandang dimata.
apakah kehilangan hanya untuk menyadarkan suatu keberadaan?
saat diriku memandang lurus di waktu yang masih berjalan
apakah waktu itu kau menganggapku ada?
saat aku menangis berurai air mata apakah kau pernah merasa iba?
hingga suatu saat
diriku menghilang dan tak lagi ada raga yang tersisa
orang orang berjatuhan air mata
mereka tidak sadar, bahwa tangisan itu sudah tak lagi berharga.
karena saat diriku ada
mereka tak pernah sepenuhnya
menganggapku ada
aku hanya seperti bayang bayang tak kasat mata
semua yang kulakukan seperti tak berharga.
dan kini baruku tersadar
kehilangan itu nyata
dan bisa membuka rasa empati manusia
karena semua akan terasa lebih berharga
saat mereka sudah benar benar tiada.
saat ragaku hanya tinggal dalam bayanganmu saja
saat diriku tak lagi dapat berkata
saat senyumanku tak lagi terpandang dimata.
apakah kehilangan hanya untuk menyadarkan suatu keberadaan?
saat diriku memandang lurus di waktu yang masih berjalan
apakah waktu itu kau menganggapku ada?
saat aku menangis berurai air mata apakah kau pernah merasa iba?
hingga suatu saat
diriku menghilang dan tak lagi ada raga yang tersisa
orang orang berjatuhan air mata
mereka tidak sadar, bahwa tangisan itu sudah tak lagi berharga.
karena saat diriku ada
mereka tak pernah sepenuhnya
menganggapku ada
aku hanya seperti bayang bayang tak kasat mata
semua yang kulakukan seperti tak berharga.
dan kini baruku tersadar
kehilangan itu nyata
dan bisa membuka rasa empati manusia
karena semua akan terasa lebih berharga
saat mereka sudah benar benar tiada.